Tuesday, September 12, 2017

√ Ini Ia Jenis Philosopi Dari Kehidupan Semut


JENIS PHILOSOPI DARI KEHIDUPAN SEMUT. Sebagaimana kita ketahui bersama, kalau semut merupakan binantang yang paling sosial dari hewan laniay, mereka hidup secara berkelompok dan membangun sarang secara gotong royong tanpa menghitung-hitung tenaga. Permulaan dari Kehidupan semut niscaya terang dimulai dari telur. Secara ilmu pengetahuan kita bisa pahami kalau indung semut telur dibuahi (progeni) maka akan menjadi semut betina [diploid], dan kalau tidak dibuahi, maka telur tersebut akan menghasilkan semut yang berkelamin jantan [haploid]. itu menurut ilmu bologi.



 kalau semut merupakan binantang yang paling sosial dari hewan laniay √ Ini Dia Jenis Philosopi Dari Kehidupan Semut
Philosofi dari Kehidupan Semut
Perkembangan semut secara metamorfosis mempunyai lengkap dengan tahapan-tahapannya masing-masing, dimana larva melewati tahap pupa sebelum menjadi semut dewasa. Yang uniknya larva tersebut secara umum bergerak dirawat dan diberikan masakan oleh semut pekerja.
Makanan larva diberikan secara trophallaxis, sebuah proses dimana semut regurgitates memakan cairan yang di peroleh dari tanaman. Semut pekerja menghabiskan hingga beberapa hari untuk mengurus dan merawat kehidupan semut dewasa, ratu dan semut muda. Kemudian sesudah semut muda menjadi semut sampaumur semut tersebut akan bertugas bertugas untuk menggali sarang lain untuk mereka tempati, disamping mempertahankan sarangnya, mereka juga mencari makanan.

Jika salah satu semut menemukan masakan disuatu tempat, maka semut tersebut akan memberitahukan kepada semut yang lainnya untuk membantu membawa masakan tersebut secara gotong royong kesarangnya. Mereka akan terus pundak membahu dalam melaksanakan kiprah masing-masing dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan mereka. bahkan terkadang kita melihat kalau sekumpulan semut sedang mengangkat sebuah bangkai dari sebuah bangunan dimana ukuran bangkai tersebut puluhan kali lebih besar dari ukuran badannya, akan tetepi mereka bisa mengangkat bangkai tersebut, sungguh luar biasa. Dan yang lebih menakjubkan kalau ada se-ekor semut yang sakit atau mati maka semut yang lain akan membawa kembali semut tersebut ke sarangnya. 

Jika kita amati nilai sopan santun buat kita selaku insan dari prilaku kehidupan semut tersebut, maka kita akan merasa paling aib lantaran dalam kehidupan kini ini nilai gotong royong sudah sangat semakin terkikis dalam aspek kehidupan kita. kita sudah sangat kurang peduli dengan kehidupan orang disekitar kita lantaran kita disibukkan dengan aktivitas masing-masing, bahkan lebih ironisnya kebersamaan kita dengan keluargapun kadang terabaikan oleh lantaran aktifitas kita sehari-hari. 

Sungguh ironis memang, semut yang notabenanya yaitu hewan dimana kesempurnaannya sangat jauh bila dibandingkan dengan proses penciptaan insan yang dilengkapi dengan ilmu pengetahuan, akan tetapi semut masih mempunyai sikap kebersamaan dan kepedulian yang sangat besar dalam kehidupannya, apakah keunikan dari prilaku kehidupan semut tersebut bisa menjadi sebuah ilham buat kita dalam mengarungi kehidupan ini minimal paling jauh kita bisa menerapkannya dalam kehidupan disekitar lingkungan keluarga kita. jadi tidak salahnya kita sebagai kepala keluarga selalu mencoba menyisihkan sedikit waktu untuk berkumpul dengan bawah umur kita semoga mereka akan mendapat kasih sayang dan perhatian dari kita sehingga di waktu hari renta kelak mereka akan juga mengurus dan menyisihkan waktu mereka dalam mengurus kita. jangan jadikan alasan lantaran aktifitas sehingga kita tidak ada waktu untuk mengembangkan kapada sesama.  

Begitulah adanya, sikap kehidupan semuat akan terus berlangsung setiap harinya mungkin hingga akhri tamat nanti, mereka telah diciptakan oleh Allah dengan sikap yang sangat luar biasa. Sehingga insan yang tepat yang diciptakann-Nya akan mengamati dan mengambil sedikit pelajaran dari keunikan proses penciptaanya sikap semut tersebut.



Sumber http://www.pondok-belajar.com/