Kata Kata Bijak Atau Kutipan Inspiratif dari Tan Malaka-Tan Malaka atau Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka ialah seorang pembela kemerdekaan Indonesia yang berpihak pada golongan sayap kiri bersama dengan tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia, juga pendiri Partai Murba, dan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Tan Malaka lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, 2 Juni 1897 – meninggal di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada umur 51 tahun. Baca Juga: Quote-Kata Kata Bijak Mahatma Gandhi Tentang Kehidupan
Nah pada artikel kali ini saya akan menyebarkan kutipan inspiratif dari Tan Malaka, sebelumnya saya juga pernah membahas dan mengumpulkan kata bijak dan motivasi dari para tokoh yang diantaranya adalah kata-kata bijak dan inspiratif Soe Hok Gie keabadian
- “Bergelap-gelaplah dalam terang, dan berterang-teranglah dalam gelap.”
- “Idealisme ialah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.”
- “Sedangkan bantu-membantu cara mendapat hasil itulah yang lebih penting daripada hasil itu sendiri."
- “Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, bunyi saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.”
- “Kalau suatu negara menyerupai Amerika mau menguasai samudra dan dunia, beliau mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan."
- “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.”
- “Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah mengakibatkan saya bodoh, mekanis, menyerupai mesin."
- “Modal bisa memenjarakan manusia, membuat insan bekerja tanpa henti dari jam 5 subuh hingga jam 8 malam untuk kekayaan orang lain.”
- “Bila seseorang ingin menaiki tangga sosial dan kebudayaan, mestilah merdeka lebih dulu. Dan pengetahuan wacana kemerdekaan di Barat 'lah dilahirkan dan dipergunakan.”
- “Belajarlah dari Barat, tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas.”
- “Cuma insan pengecut atau curang yang tiada ingin melaksanakan pekerjaan yang berat yang bermanfaat buat masyarakat kini dan di hari kemudian itu.”
- “Berpikir besar kemudian bertindak.”
- “Revolusi Indonesia, bukanlah Revolusi Nasional semata-mata, menyerupai diciptakan beberapa gelitir orang Indonesia, yang maksudnya cuma membela atau merebut dingklik buat dirinya saja, dan bersiap sedia menyerahkan semua sumber pencaharian yang terpenting kepada bangsa asing, baik musuh atau sahabat. Revolusi Indonesia, mau tak mau, terpaksa mengambil tindakan ekonomi dan sosial serentak dengan tindakan merebut dan membela kemerdekaan 100%. Revolusi Kemerdekaan Indonesia tidak bisa diselesaikan dengan dibungkusi revolusi-nasional saja. Perang kemerdekaan Indonesia harus diisi dengan jaminan sosial dan ekonomi sekaligus.”
- "Dari dalam kubur suaraku akan jauh lebih keras daripada di atas bumi."
- “Kalau suatu negara, menyerupai Amerika, mau menguasai samudera dan dunia, beliau mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan."
- "Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesar menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka."
- "Tidak, tak ada sesuatu kegiatan revolusioner yang berarti, kalau tak ada pergerakan revolusioner."
- "Partai mesti berafiliasi rapat dengan massa, terutama dalam kondisi penting, dengan segala golongan rakyat dari seluruh kepulauan Indonesia. Dengan tidak berafiliasi menyerupai itu, tak akan ada pimpinan yang revolusioner."
- "Revolusilah, yang bukan saja menghukum, menentang kecurangan dan kelaliman, tetapi juga mencapai sekalian perbaikan bagi yang buruk."
- "Bahwa dalam suatu usaha kita harus berjuang terus hingga habis-habisan."
- "Jiwa saya dari sini (Tokyo) sanggup menghubungi golongan pintar (intelektual) dari penduduk Indonesia dengan buku sebagai alat."
- "Dalam tiap-tiap macam usaha inisiatif memiliki nilai besar."
- "Dengan ini kami juga mau menandakan kepada pembaca-pembaca Indonesia kita, bahwa semua usaha lawan-lawan kita untuk menindas “cita-cita” akan sia-sia belaka."
- "Seandainya kita tak mendapat kemenangan yang lengkap, kita sedapat mungkin sanggup menghindari kekalahan."
- "Padi tumbuh tak berisik."
- "Kita tak boleh merasa terlalu pesimis, pun tak boleh merasa terlalu optimis, alasannya kedua perasaan itu akan gampang membawa kita kepada oportunisme."
- "Teranglah sudah bahwa tongkat karet dan pistol tak akan bisa mengundurkan rakyat yang sedang melangkah maju."
- "Kamu tak akan kehilangan sesuatu milikmu kecuali belenggu budakmu."
- "Selama Indonesia ke dalam tetap bersatu dan solider, selama itu mereka (negara imperialis) akan menangguhkan usahanya merampas Indonesia. Akan tetapi, begitu perpecahan di dalam, mereka akan segera mendapat jalan melaksanakan untuk sekian kalinya politik devide et imperanya (memecah belah rakyat dalam golongan-golongan untuk dikuasai)."
- "Terdapat cukup alasan yang meramalkan bahwa kapitalisme dunia segera akan runtuh."
- "Jika kapitalisme kolonial di Indonesia besok atau lusa jatuh, kita harus bisa membuat tata tertib gres yang lebih berpengaruh dan tepat di Indonesia."
- "Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya."
Sumber http://www.giribig.com/