Pakaian Adat Jawa – Indonesia yang populer kaya akan tradisi dan kebudayaan tentunya mempunyai banyak sekali pakaian adab dari masing-masing tempat yang ketika ini masih terjaga dan dilestarikan oleh warganya. Salah satunya yaitu pakaian adab Jawa yang hingga ketika ini masih dilestarikan.
Pulau Jawa terdiri dari tiga provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Maka tak heran Suku Jawa mempunyai beberapa pakaian adab dengan ciri khas desain mudah yang melambangkan jiwa kesopanan yang dimiliki oleh masyarakat Suku Jawa.
Hingga ketika ini pakaian adab Jawa masih sering dijumpai di program formal menyerupai di pernikahan, program kenegaraan, program adat, dan lain-lain. Berikut beberapa pakaian Adat Jawa :
Daftar Isi Konten
- 1 1. Kebaya Yang Digandrungi Kaum Wanita
- 2 2. Setelan Yang Pas Untuk Lelaki Jawa “Jawi Jangkep”
- 3 3. Kanigaran, Pakaian Kebesaran Raja Hingga Menjadi Busana Pengantin Masyarakat Biasa
- 4 4. Batik Yang Menjadi Ikon Warisan Dunia
- 5 5. Pangsi Dipakai Untuk Keseharian Masyarakat Sunda
- 6 6. Surjan Yang Kerap Dipakai Pegawai Yogya Hingga Beskap Yang Menyerupai Jas Internasional
- 7 7. Keunikan Dan Kesakralan Basahan
1. Kebaya Yang Digandrungi Kaum Wanita
Asal mula kebaya berasal dari arab, dari kata “abaya”. Namun ada juga yang beropini bahwa kebaya ini merupakan pakaian orisinil dari Indonesia. Versi tersebut menyebutkan bahwa kebaya berasal dari kata “kebyak” atau “mbayak” dari masyarakat Jawa.
Kebaya biasanya terbuat dari materi kain tipis yang dikenakan dengan kain sarung, batik, atau sejenis songket. Pakaian adab Jawa yang satu ini merupakan pakaian yang paling banyak digandrungi oleh perempuan Indonesia, khususnya suku Jawa. Selain merupakan ciri khas dari Indonesia, desain kebaya mempunyai ciri khas perempuan Jawa yaitu lemah gemulai.
Kini banyak desainer Indonesia yang merancang aneka bentuk desain kebaya. Mulai dari model kebaya klasik namun masih terlihat elegan hingga kebaya modern yang tampak glamor. Dan tentunya dengan banyak sekali penemuan kebaya tersebut semakin menambah kecintaan kita kepada warisan budaya yang satu ini. Setuju kan?
2. Setelan Yang Pas Untuk Lelaki Jawa “Jawi Jangkep”
style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">
Pakaian adab Jawi Jangkep ini berasal dari Jawa Tengah. Pakaian Adat Jawa ini awal mulanya merupakan pakaian kaum aristokrat dan keluarga keraton Surakarta. Sesuai namanya, “Jawi” berarti Jawa dan “Jangkep” berarti lengkap. Apabila digabungkan, Jawi Jangkep merupakan pakaian adab laki-laki yang lengkap dengan banyak sekali aksesoris untuk keperluan adat.
Seperangkat Jawi Jangkep terdiri dari atasan baju beskap dengan motif bunga dan bawahan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Para laki-laki yang menggunakan Jawi Jangkep juga dilengkapi dengan blangkon untuk epilog kepala tradisional. Untuk menambah kesan gagah dan berkharisma, dilengkapi dengan aksesoris menyerupai keris dan cemila (kaos kaki).
Disamping desainnya yang khas dan begitu “kejawen”, Jawi /jangkep ini mengandung makna-makna filosofis. Baju beskap yang dilengkapi dengan kancing kiri dan kanan menyimbolkan sifat cermat yang dimiliki oleh lelaki Jawa. Sedangkan jarik yang dilipat vertikal mempunyai makna lelaki jawa jangan hingga berbuat keliru dalam melaksanakan sesuatu biar memperoleh hasil yang terbaik.
Aksesoris menyerupai blankon melambangkan lelaki Jawa harus mempunyai keteguhan dan tidak gampang berubah pikiran atau biasa disebut plin plan. Sementara keris melambangkan ketakwaan kepada Tuhan YME dan bisa menolak godaan setan. Selain itu juga keris menjadi lambang kejantanan dan keperkasaan lelaki Jawa.
3. Kanigaran, Pakaian Kebesaran Raja Hingga Menjadi Busana Pengantin Masyarakat Biasa
Pakaian adab Jawa yang satu ini seringkali digunakan oleh pasangan pengantin Suku Jawa. Konon Kanigaran ini dulunya hanya boleh digunakan oleh raja dan permaisuri di kesultanan Yogyakarta dan Solo. Namun semenjak pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono IX pakaian kebesaran raja ini diperbolehkan digunakan oleh masyarakat sebagai busana pengantin.
Identik dengan atasan hitam yang dihiasi motif bunga-bunga berwarna emas merupakan ciri khas dari pakaian ini. Kesan sakral, cantik, anggun, dan gagah begitu menempel pada pengantin yang menggunakan kanigaran. Sehingga tak heran hingga ketika ini baju adab Kanigaran begitu diminati oleh pasangan calon pengantin yang akan melaksanakan resepsi.
4. Batik Yang Menjadi Ikon Warisan Dunia
Siapa sih yang belum mengetahui pakaian adab Jawa yang ini? Tentunya hampir semua orang Indonesia sudah tak aneh lagi atau bahkan mempunyai pakaian Batik. Ya, selain merupakan pakaian adab orisinil Jawa, batik juga telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.
Kain batik seringkali dipadu-padankan dengan pakaian adab masing-masing tempat di Indonesia. Hal itu dikarenakan motif batik yang khas biasanya berupa motif bunga kecil-kecil sangat sesuai digunakan sebagai rok. Selain itu, kain batik ini juga sanggup menjangkau semua kalangan, mulai dari belum dewasa hingga orang remaja cocok menggunakan pakaian yang berbahan batik.
5. Pangsi Dipakai Untuk Keseharian Masyarakat Sunda
Pangsi sudah tak aneh lagi bagi warga Jawa Barat. Pakaian adab Jawa ini hingga kini masih banyak digunakan oleh masyarakat Jawa Barat. Pakaian adab Pangsi ini bahkan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Sunda.
Fungsi lain dari Pangsi ini, biasanya digunakan dalam latihan silat tradisional warga Jawa Barat. Dengan dipadukan celana komprang, pakaian ini menjadi setelan yang cocok sebagai busana ilmu bela diri di tempat tersebut. Setelan hitam ini juga menambah kesan keperkasaan bagi lelaki yang memakainya.
6. Surjan Yang Kerap Dipakai Pegawai Yogya Hingga Beskap Yang Menyerupai Jas Internasional
Surjan dan beskap merupakan pakaian adab yang hingga ketika ini masih musim di kalangan Suku Jawa. Pakaian adab Jawa yang berjulukan Surjan dan beskap merupakan dua jenis pakaian yang berbeda. Surjan diakui sebagai pakaian adab Jawa khas Yogyakarta, sedangkan Beskap berasal dari Solo.
Surjan ini dibentuk dari kain yang berbahan lemas tanpa penyangga di pecahan bahu dengan lurik vertikal berwarna cokelat dan hitam. Pakaian adab Jawa ini mempunyai kerah yang tegak dan lengan yang panjang. Kalau Anda berlibur ke Yogyakarta, jangan heran jikalau menjumpai orang-orang menggunakan Surjan, sebab ketika ini Surjan kerap menjadi pakaian para pegawai di banyak sekali lembaga.
Beskap mempunyai desain yang hampir menyerupai dengan jas. Identik dengan warna hitam, pakaian khas tempat yang populer Sungai Bengawan Solonya ini terbuat dari materi kaku dengan penyangga di pecahan pundak. Ada versi yang menyebutkan bahwa beskap terinspirasi dari jas penjajah Belanda pada masa penjajahan, sehingga Beskap terlihat menyerupai jas Internasional.
7. Keunikan Dan Kesakralan Basahan
Pakaian Adat Basahan mungkin masih sedikit aneh bagi Anda. Pakaian Adat Jawa ini menjadi salah satu pakaian adab Jawa khususnya digunakan oleh pengantin wanita. Seperti tak mengenal kata langka, pakaian adab ini dari dulu hingga kini selalu menjadi musim pilihan busana pengantin.
Keunikan dari Basahan ini yakni terletak pada banyak sekali macam aksesoris yang harus dikenakan oleh pengantin wanita. Konon katanya pakaian ini mempunyai berat mencapai 8 kg. Hal itu dikarenakan banyaknya lilitan kain sebagai rok dan juga banyak sekali aksesoris yang terbuat dari kuningan. Selain itu wajah pengantin perempuan juga harus di make up yang tentunya semakin menambah kesan anggun khas perempuan Jawa.
Pakaian Adat Basahan ini juga mempunyai arti filosofis yang cukup kental. Basahan ini sebagai simbol berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan setiap elemen tata rias dan busananya merupakan impian biar pasangan pengantin menjadi keluarga yang harmonis, sejahtera serta berpegang teguh pada petunjuk Sang Maha Pencipta.
Sungguh unik bukan beberapa ragam pakaian adab khas Jawa? Tentunya tugas kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia harus mempertahankan eksistensi dari pakaian-pakaian adab tersebut, sebab pakaian adab merupakan cerminan jati diri bangsa kita.
Sumber https://infoana.comm