Tidak...!
Tidak... bagi perbuatan yang sanggup menyia-nyiakan umurmu, ibarat senang membalas dendam dan berselisih dengan masalah yang tidak ada kebaikan di dalamnya.
Tidak... bagi sikap yang lebih mengutamakan harta benda dan mengumpulkannya, ketimbang sikap bakir untuk menjaga kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan waktu istirahatmu.
Tidak... bagi perangai yang suka memata-matai kesalahan orang lain, menggunjing malu orang lain (ghibah) dan melupakan malu diri sendiri.
Tidak... bagi perangai yang suka mabuk kepayang dengan kesenangan hawa nafsu, menuruti segala tuntutan dan keinginannya.
Tidak... bagi sikap yang selalu menghabiskan waktu bersama para pengangguran, dan memboroskan waktu berjam-jam untuk bergurau dan bermain.
Tidak... bagi sikap hirau terhadap kebersihan dan keharuman tubuh, serta masa kurang pintar dengan daerah tinggal dan ketertiban lingkungan.
Tidak... bagi setiap minuman yang haram, rokok, dan segala sesuatu yang kotor dan najis.
Tidak... bagi sikap yang selalu mengingat-ingat kembali petaka yang telah lalu, tragedi yang telah terjadi, atau kesalahan yang terlanjur dilakukan.
Tidak... bagi sikap yang melupakan akhirat, yang lalai membekali dirinya dengan amal saleh untuk menyongsongnya, dan yang lengah dari peringatan perihal kedahsyatannya.
Tidak... bagi perangai membuang-buang harta benda dalam perkara-perkara yang haram, berlaku boros dalam perkara-perkara yang mubah, dan sikap yang sanggup memangkas perkara-perkara ketaatan.
Ya...!
Ya... Untuk senyummu yang cantik, yang mengirimkan cinta, dan mengutus kasih sayang bagi orang lain.
Ya... Untuk kata-katamu yang baik, yang membangun persahabatan dan menghapuskan rasa benci.
Ya... Untuk sedekahmu yang dikabulkan, yang membahagiakan orang-orang miskin, menyenangkan orang-orang fakir, dan mengenyangkan orang-orang lapar.
Ya... Untuk kesediaanmu duduk bersama Al-Qur'an seraya membaca, merenungi, dan mengamalkannya, sambil bertaubat dan beristighfar.
Ya... Untuk kesediaanmu berdzikir, beristighfar, karam dalam doa, dan senantiasa memperbaiki taubatmu.
Ya... Untuk usahamu dalam mendidik anak-anakmu dengan agama, sunnah, dan nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Ya... Untuk rasa malumu dan hijab (penutup aurat) yang diperintahkan Allah, alasannya hanya itulah cara untuk menjaga dan memelihara dirimu.
Ya... Untuk pergaulanmu dengan wanita-wanita yang baik dan takut kepada Allah, mengasihi agama dan menghormati nilai-nilainya.
Ya... Untuk baktimu terhadap orangtua, silaturahim pada saudaramu, menghormati tetangga, dan menyantuni bawah umur yatim.
Ya... Untuk membaca sesuatu yang bermanfaat dengan menelaah buku yang menarik dan berfaedah, buku yang menyenangkan dan memberi tuntunan.
Tidak... bagi perbuatan yang sanggup menyia-nyiakan umurmu, ibarat senang membalas dendam dan berselisih dengan masalah yang tidak ada kebaikan di dalamnya.
Tidak... bagi sikap yang lebih mengutamakan harta benda dan mengumpulkannya, ketimbang sikap bakir untuk menjaga kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan waktu istirahatmu.
Tidak... bagi perangai yang suka memata-matai kesalahan orang lain, menggunjing malu orang lain (ghibah) dan melupakan malu diri sendiri.
Tidak... bagi perangai yang suka mabuk kepayang dengan kesenangan hawa nafsu, menuruti segala tuntutan dan keinginannya.
Tidak... bagi sikap yang selalu menghabiskan waktu bersama para pengangguran, dan memboroskan waktu berjam-jam untuk bergurau dan bermain.
Tidak... bagi sikap hirau terhadap kebersihan dan keharuman tubuh, serta masa kurang pintar dengan daerah tinggal dan ketertiban lingkungan.
Tidak... bagi setiap minuman yang haram, rokok, dan segala sesuatu yang kotor dan najis.
Tidak... bagi sikap yang selalu mengingat-ingat kembali petaka yang telah lalu, tragedi yang telah terjadi, atau kesalahan yang terlanjur dilakukan.
Tidak... bagi sikap yang melupakan akhirat, yang lalai membekali dirinya dengan amal saleh untuk menyongsongnya, dan yang lengah dari peringatan perihal kedahsyatannya.
Tidak... bagi perangai membuang-buang harta benda dalam perkara-perkara yang haram, berlaku boros dalam perkara-perkara yang mubah, dan sikap yang sanggup memangkas perkara-perkara ketaatan.
Ya...!
Ya... Untuk senyummu yang cantik, yang mengirimkan cinta, dan mengutus kasih sayang bagi orang lain.
Ya... Untuk kata-katamu yang baik, yang membangun persahabatan dan menghapuskan rasa benci.
Ya... Untuk sedekahmu yang dikabulkan, yang membahagiakan orang-orang miskin, menyenangkan orang-orang fakir, dan mengenyangkan orang-orang lapar.
Ya... Untuk kesediaanmu duduk bersama Al-Qur'an seraya membaca, merenungi, dan mengamalkannya, sambil bertaubat dan beristighfar.
Ya... Untuk kesediaanmu berdzikir, beristighfar, karam dalam doa, dan senantiasa memperbaiki taubatmu.
Ya... Untuk usahamu dalam mendidik anak-anakmu dengan agama, sunnah, dan nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Ya... Untuk rasa malumu dan hijab (penutup aurat) yang diperintahkan Allah, alasannya hanya itulah cara untuk menjaga dan memelihara dirimu.
Ya... Untuk pergaulanmu dengan wanita-wanita yang baik dan takut kepada Allah, mengasihi agama dan menghormati nilai-nilainya.
Ya... Untuk baktimu terhadap orangtua, silaturahim pada saudaramu, menghormati tetangga, dan menyantuni bawah umur yatim.
Ya... Untuk membaca sesuatu yang bermanfaat dengan menelaah buku yang menarik dan berfaedah, buku yang menyenangkan dan memberi tuntunan.
(Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia - DR. Aidh al-Qarni)
Sumber http://teenozhealthanalyst.blogspot.com