Sunday, February 25, 2018

√ Makalah Pendapat Nasional

Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran Ekonomi yaitu Tentang “Pendapat Nasional“. Berikut dibawah ini penjelasannya:


 Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran  √ Makalah Pendapat Nasional



Pengertian Pendapat Nasional


Pendapatan nasional yaitu ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional mempunyai tugas yang sangat vital bagi sebuah Negara, alasannya yaitu pendapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara.


Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka sanggup dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sebetulnya pendapatan nasional suatu Negara tidak sanggup sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih ( sangat ) banyak rakyat Indonesia yang hingga ketika ini hidup di bawah garis kemiskinan.




Konsep Pendapatan Nasional


Berikut ini terdapat beberapa konsep pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut:






  1. Produk Domestik Bruto (GDP)




Sebelum kita sanggup menghitung pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto/ Gross Domestik Bruto, alasannya yaitu PDB merupakan salah satu instrumen penting untuk sanggup menghitung pendapatan nasional. Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasikan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.


Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / orang absurd yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, alasannya yaitu jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/ kotor.


Penghitungan nilai PDB sanggup dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :



  • PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat dinamika / perkembangan struktur ekonomi yang rill pada tahun tersebut.

  • PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya, bila kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, alasannya yaitu nilai/ harga suatu produk tiap tahun berubah – ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan terang besaran kenaikan dari tiap tahunnya






  1. Produk Nasional Bruto (GNP)




Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB mencakup nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara ( nasional ) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan absurd yang beroperasi di wilayah negara tersebut.


Jadi Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP) yaitu jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara absurd yang tinggal di negara tersebut, atau dengan kata lain PNB / GNP yaitu jumlah Produk Domestik Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri ( penghasilan neto ) yaitu penghasilan dari wrga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negar lain yang bekerja di dalam negeri.






  1. Pendapatan Nasional Neto (NNI)




Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) yaitu pendapatan yang dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI sanggup diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak eksklusif yaitu pajak bebannya sanggup dialihkan kepada pihak lain ibarat pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Atau bila kita menghitung dari GNP sanggup kita rumuskan : NNI= GNP – Depresiasi – Pajak tidak langsung.




Contoh :


Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 miliar rupiah, sedangkan depresiasi / penyusutan sebesar 104.337,9 miliar dan pajak tidak eksklusif dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 miliar maka :


NNI = 2.007.191,1 – 104.337,9 – 85.272,2


= 1.817.519 miliar.






  1. Pendapatan Perseorangan (PI)




Pendapatan perseorangan (Personal Income) yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melaksanakan acara apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).


Transfer payment yaitu penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa prouksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, teladan pembayaran dana pensiunan, dukungan sosial bagi para pengangguran, bekas p0juang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.






  1. Pendapatan Perkapita




 Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran  √ Makalah Pendapat Nasional


Perhitungan pendapatan perkapita yaitu pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal dalam suatu Negara tersebut.


Perhitungan pendapatan perkapita pada umumnya dilakukan dengan membagi komponen pendapatan nasional ibarat Pendapatan nasional bruto (PNB) atau Pendapatan Daerah Bruto (PDB) dengan jumlah penduduk suatu Negara.




Penghitungan Pendapatan Nasional


Pendapatan negara sanggup dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :






  • Pendekatan pendapatan




Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan ( upah, sewa, bunga, dan keuntungan ) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.


Penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan, pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima sektor-sektor produksi dengan cara sebagai berikut :



  1. Keuntungan Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan alasannya yaitu mengelola sumber daya yang dimilikinya.

  2. Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari penggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, ibarat petani.

  3. Pendapatan Sewa Merupakan jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang dipakai untuk acara ekonomi.

  4. Bunga Netto dibayar oleh perusahaan dikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri.


Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan sanggup dirumuskan sebagai berikut:


NI = w + r + i + p


Keterangan :


NI = Pendapatan Nasional


w = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya


r = Pendapatan higienis dari sewa


i = Pendapatan dari bunga


p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan






  • Pendekatan Produksi




Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Ketika menghitung pendapatan nasional harus dihindari terjadinya perhitungan ganda. Oleh alasannya yaitu itu, pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah ( bukan nilai jual ) seluruh barang dan jasa yang dihasilkan. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adala nilai jasa dan barang jadi ( bukan materi mentah atau barang setengah jadi. Apabila di suatu Negara terdapat sektor, yaitu sektor ekstraktif ( E ), agraris ( A ), industry ( I ), niaga/ perdagangan ( N ), dan jasa ( J ),maka nilai yang diperoleh disebut national income yang dirumuskan sebagai berikut :


NI = E + A + I + N + J


Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah hasil barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat atau negara dalam satu tahun.Semua nilai hasil simpulan barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Hal ini berarti bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar ( NI ) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.






  • Pendekatan pengeluaran




Dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam satu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku acara ekonomi negara, yaitu : Rumah tangga ( Consumption ), pemerintah ( Goverment ), pengeluaran investasi ( Investment ), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ( X – M ) Pendekatan ini sanggup dirumuskan :


PDB = C + I + G + ( X – M ) atau PDB = C + S + G + ( X – M )


Keterangan :


PDB : Produk Domestik Bruto


C : Konsumsi rumah tangga


I : Investasi


S : Tabungan


G : Pengeluaran pemerintah


X : Total Expor


M : Total Impor




Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional


Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapat data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Bila data pendapatan nasional diketahui, maka akan menawarkan dampak bagi kondisi perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri ;



  1. Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah sanggup menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian sanggup dijadikan materi untuk menciptakan kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini.

  2. Dengan data pendapatan nasional, pemerintah sanggup mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar kawasan dengan begitu pemerintah sanggup membuka lapangan kerja gres di kawasan yang berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta pendapatan antar kawasan juga akan lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian di Negara ini sanggup ditingkatkan.

  3. Dengan data pendapatan nasional, pemerintah sanggup memilih besarnya bantuan aneka macam sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah sanggup meningkatkan sektor – sektor tertentu yang kurang menawarkan bantuan bagi pendapatan nasional biar sanggup lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang, serta sanggup memilih sektor mana saja yang menjadi anadalan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

  4. Dengan data pendapatan nasional, pemerintah sanggup membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga sanggup dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini untuk masa yang akan datang.


Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerinth, Negara kita sanggup meningkatkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan tiba dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan rakyat.




Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional


Berikut ini terdapat beberapa faktor-faktor yang menghipnotis pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut:






  • Permintaan dan penawaran




Permintaan agregat yaitu suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada aneka macam tingkat harga, sedangkan penawaran agregat memperlihatkan kekerabatan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.


Konsumsi merupakan salah satu faktor yang menghipnotis pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat acara ekonomi secara keseluruhan. Adannya kenaikan pada permintaan agregat cenderung menimbulkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.






  • Konsumsi dan Tabungan




Konsumsi yaitu pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan Tabungan (saving) yaitu serpihan dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini sanggup kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laris masyarakat dalam konsumsi bila dihubungkan dengan pendapatan.






  • Investasi




Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, yaitu belanja pada barang kapital gres dan perhiasan untuk persediaan. misalnya : bangunan dan mesin gres yang dibeli perusahaan untuk menghasilan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran.




Sumber-Sumber Pendapatan Negara


Berikut ini terdapat beberapa sumber-sumber pendapatan negara, yaitu sebagai berikut:




a) Penerimaan Dalam negeri


yaitu sebagai berikut:





  1. Penerimaan perpajakan




  • Pajak dalam negeri (PPh, PPN, PBB, cukai, dan lainnya)

  • Pajak perdagangan internasional (bea masuk, pajak impor)






  1. Penerimaan bukan pajak




  • Penerimaan sumber daya alam

  • Bagian keuntungan BUMN

  • Penerimaan Negara bukan pajak lainnya





b) Hibah


Sumber-Sumber Pendapatan Daerah, yaitu sebagai berikut:





  1. Pendapatan Asli Daerah




  • Pajak daerah

  • Retribusi daerah

  • Bagian keuntungan Badan Usaha Milik Daerah

  • Penerimaan dari dinas-dinas daerah

  • Penerimaan lain-lain






  1. Dana Perimbangan




  • Bagi hasil pajak dan bukan pajak

  • Dana Alokasi Umum (DAU) dari






  1. Pemerintah Pusat




  • Dana Alokasi Khusus (DAK)

  • Dana perimbangan

  • Pinjaman pemerintah daerah

  • Pinjaman untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lain-lain pendapatan yang sah





Daftar Pustaka:




  1. Materi Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengan Atas Kelas X Semester 1/2





Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Ekonomi Tentang Pendapatan Nasional adalah: Pengertian, Konsep, Perhitungan, Rumus, Contoh, Manfaat, Faktor & Sumber


Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!




Baca Artikel Lainnya:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com