
Berobat Di Luar Negeri Lebih Banyak Disukai – Ada perbedaan signifikan antara jumlah turis Indonesia jikalau dibandingkan dengan Malaysia. Dengan gencarnya promosi pariwisata dari pemerintah Malaysia, sebagai negara tujuan belanja dan rekreasi. Tidak heran, pemasukan negara yang satu ini juga tinggi dalam bidang medical tourism, jikalau dibandingkan dengan anggota ASEAN lainnya.
Baca Juga : Wajib Tahu ! 10 Negara Ini Berani Membayar Gaji Buruh Tertinggi Di Dunia
Kesehatan menjadi aset paling bernilai yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Tanpa kesehatan,kita akan susah dalam melaksanakan aktifitas apapun. Karenanya hal ini penting,dan slogan “mencegah lebih baik dari pada mengobati” harusnya sudah tertanam dalam diri setiap orang terutama di Indonesia lewat kebijakan BPJS yang dicanangkan pemerintah.
Hadirnya BPJS Kesehatan dalam beberapa tahun kebelakang, menunjukkan angin segar bagi rakyat yang kurang mampu, untuk mendapat perawatan yang layak hanya dengan iuran per bulan kelas tiga sebesar Rp. 25 ribu saja maupun untuk kelas dua dan satu masing-masing sebesar Rp. 52 ribu dan Rp. 80 ribu.
Benefit yang didapatkan juga luar biasa, semua ditanggung pihak BPJS dan kita tidak perlu mengeluarkan satu rupiah pun untuk biaya rumah sakit hingga biaya obat sekalipun. Sistem subsidi silang ibarat ini sangat baik, namun masih ada hambatan yang dirasakan banyak stakeholder terkait terhadap jasa pelayanan kesehatan hingga terakhir, ada banyak wacana perihal redesign kegiatan lantaran defisit yang tak kunjung usai.
Medical tourism
Dengan masih banyaknya dilema terkait jaminan kesehatan bahkan jasa pelayanan berobat sendiri di dalam negeri, tidak heran masyarakat Indonesia masih banyak yang lebih menuntut hal yang pasti-pasti saja, terlebih terkait dengan kesehatan mereka, hingga berobat di luar negeri.
Walaupun sesungguhnya BPJS hanya sanggup dipakai untuk berobat di dalam negeri, banyak masyarakat masih menganggap berobat di luar negeri lebih berkualitas dibuktikan dengan jumlah health care tourist Indonesia yang berobat ke Singapura, Malaysia hingga Thailand.
Apa kata pemerintah Indonesia?
Dalam beberapa tahun belakangan ini ada banyak didirikan rumah sakit bertaraf internasional di Jakarta, Bogor bahkan Batam. Dengan niat baik pemerintah Indonesia untuk menjawab seruan banyak pasien yang berobat ke luar negeri.
Namun hingga hari ini, jumlah pasien yang berobat ke luar negeri seolah tidak berkurang, banyak warga Sumatra yang lebih menentukan Malaysia sebagai tujuan berobat ketimbang rumah sakit bertaraf internasional di dalam negeri.
Banyak alasan yang memprakarsai dilema ini. Salah satunya ialah dilema biaya. Jika dibandingkan dengan biaya di luar negeri yang memang sangat murah, namun juga disertai dengan kualitas peralatan dan pelayanan yang sebanding. Apalagi jikalau kita berbicara perihal kualitas tenaga dokter yang sesungguhnya tidak berbeda jauh.
Namun dengan adanya banyak kasus mengenai kesehatan mulai dari penolakan pelayanan, mogok hingga mal praktik tidak membantu menaikkan reputasi terhadap pelayanan jasa kesehatan di Indonesia.
Seiring hadirnya BPJS pun, bertambah banyak dilema yang muncul mulai dari macetnya dana yang tersalurkan kepada rumah sakit dan dokter. Dana macet ini bukanlah hal baru.Setiap dana yang keluar harus melalui proses birokrasi yang rumit, yang berakibat kepada terhambatnya cair uang kepada yang berhak.
Hal ini tidak sanggup disalahkan kepada pemerintah saja, lantaran memang proses birokrasi menjadi penting, biar dana tidak salah kelola dan melalui proses yang sesuai lantaran sejatinya setiap penyaluran dana tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh banyak pihak terkait.
Walaupun sesungguhnya banyak studi kasus yang sanggup dipakai di luar negeri perihal birokrasi yang lebih cepat, namun semuanya tidak sanggup kita harapkan selesai dalam waktu singkat, mengingat BPJS sendiri masih seumur jagung.
Dan kini dengan pendekatan BPJS yang mengutamakan slogan mencegah dari pada mengobati,harapannya sanggup menekan biaya pengobatan yang mahal dengan pencegahan rutin yang jauh lebih murah, walaupun antrian di puskesmas menjadi lebih panjang.
Masyarakat diharapkan sanggup berobat jikalau ada indikasi tanda-tanda penyakit dan tidak lagi melulu berobat jikalau sakit sudah menjadi parah. Karena praktik ibarat ini malah memakan biaya yang lebih banyak dengan tindakan yang diambil lebih drastis ibarat operasi dan rawat inap.
Kendala berobat di Indonesia
Nah kembali lagi,jika dibandingkan dengan jasa pelayanan kesehatan di luar negeri, rumah sakit dan dokter Indonesia masih dipandang sebelah mata. Berita-berita perihal tindakan tidak professional yang dituntut oleh beberapa pihak perseorangan,banyak diangkat media dan menjadi tinju keras pada reputasi jasa pelayanan kesehatan di Indonesia.
Teknologi menjadi hambatan selanjutnya, bukan hanya dari hal peralatan medis, namun juga dalam urusan mekanisme medis ibarat transplantasi organ. Karena ada hambatan hukum,sampai budaya, teknik transplantasi organ di Indonesia sulit berkembang. Jika dibandingkan dengan pelayanan di luar negeri yang sarat dengan studi kasus serupa, pastinya banyak pasien yang lebih menentukan untuk berobat di luar negeri.
Sikap dokter di Indonesia sendiri juga tidak membantu. Seperti yang diungkapkan Kartono Mohamad, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dokter di Indonesia masih belum menempatkan kepentingan pasiennya sebagai prioritas utama.Kesediaan mengkomunikasikan klarifikasi yang diharapkan kepada setiap pasiennya masih sangat lemah. Jika dibandingkan dengan pelayanan dokter luar negeri hal ini masih sangat jauh dari kata cukup.
Salah diagnosa tidak menjadi hal gres lagi, hal ini disebabkan oleh singkatnya durasi investigasi oleh dokter dalam negeri. Jika dibandingkan dengan dokter di luar negeri, yang sanggup berkonsultasi rata-rata lebih dari 30 menit, menunjukkan kepercayaan lebih dan korelasi intim antara pelayanan jasa kesehatan dengan pasien yang ditanganinya.
Berobat di luar negeri juga menjadi pujian tersendiri jikalau dibandingkan dengan pelayanan kesehatan di dalam negeri, secara psikologi, tidak puas dengan standar yang diberikan. Tidak sanggup kita pungkiri, standar kesehatan dalam negeri masih kalah jikalau dibandingkan dengan ketika Anda berobat di luar negeri.
Kelebihan berobat di luar negeri
Rumah sakit esensinya bertujuan untuk menunjukkan kepuasan kepada pasien melalui perspektive total quality, dimana pasien sendirilah yang akan menilai kualitas dari layanan kesehatan yang mereka terima. Kualitas pelayanan inilah yang menjadi sangat penting untuk sanggup meningkatkan gambaran rumah sakit dan menciptakan setiap pasien mempromosikan gratis pelayanan tersebut kepada orang lain lewat mouthto mouth maupun untuk kembali memakai jasa yang sama.
Berobat di luar negeri menunjukkan banyak manfaat mulai dari peralatan kedokteran kelas satu,dokter yang melayani pasiennya dengan tekun, sistem pelayanan yang teruji, dan semua itu sanggup kita dapatkan dengan harga yang sangat murah. Untuk jasa checkup lengkap saja, paket yang dipatok hanya memerlukan biaya antara Rp. 1,5 juta hingga Rp. 2,5 juta saja untuk Rumah Sakit di Penang, Malaysia.
Pengalaman saya pribadi, ketika itu mengambil medical check up paket enhanced yang berharga Rp. 2,2 juta rupiah. Kesannya puas sekali yang didampingi oleh beberapa perawat yang berbeda untuk melaksanakan investigasi lengkap, hingga pada akibatnya ada 10 menit konsultasi dengan dokter dalam hal dilema gizi dan report dari check up yang dilakukan.
Saya sendiri sudah mempersiapkan uang lebih sebagai dana darurat, apalagi kita berada di negeri orang dengan resiko yang tidak kita ketahui. Karena itu dana darurat menjadi penting. Alternatif lain ialah dengan adanya korelasi yang bisa mengirimkan uang cepat ke rekening kita, jikalau sewaktu-waktu kau membutuhkan uang pelengkap untuk berobat. Disini ada list kode bank yang bisa kau gunakan untuk membantu proses transfer uang antar bank biar lebih mudah.
Nantinya kau bisa menarik uang di ATM yang mempunyai logo yang sama dengan kartu yang kau miliki,mulai dari Master Card, Visa, Cirrus, dan lain-lain.
Negara tujuan berobat paling diminati
Standar berobat diluar negeri sendiri sebanding dengan kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan. Bukan berarti biaya kesehatan di luar negeri termasuk sangat mahal.Tidak. Bahkan beberapa rumah sakit ternama di Malaysia merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia, dan menunjukkan pelayanan kelas satu dengan biaya yang terjangkau.
Dari statistik Kementrian Pariwisata Malaysia saja, ada peningkatan yang singnifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan pasien banyak yang berasal dari Indonesia selain Thailand dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Malaysia berhasil mendapat banyak pemasukan lewat medical tourism terutama dari tempat Sumatra lantaran jarak tempuh yang bersahabat dan biaya kesehatan yang luar biasa murah selain dari jasa pelayanan kesehatan yang tidak perlu diragukan lagi.
Terlebih, Anda tidak perlu visa untuk melaksanakan perjalanan berobat ke Malaysia, Anda bebas keluar masuk negara-negara ASEAN dengan limit waktu selama 30 hari. Karena itulah kegiatan medical tourism menjadi booming semenjak beberapa dekade lalu, dan hadir banyak paket tour yang sanggup menyiapkan keberangkatan pasien dan keluarga, pelayanan antar jemput bandara,sampai ke penginapan.
Paket berobat luar negeri
Berikut paket medical check up menarik yang kami dapatkan, semoga menunjukkan gambaran murahnya biaya berobat di aneka macam Rumah Sakit di Malaysia.
Paket yang paling menarik dan terkenal tiba dari Rumah Sakit Lam Wah Ee di Penang, ada 3 jenis paket yang tersedia mulai dari paket basic, essential dan enhanced. Biaya yang perlu Anda persiapkan juga sangat terjangkau, dimana yang paling murah ialah paket basic seharga RM 228 (Rp. 800 ribu) hingga paket enhanced sebesar RM 630 (Rp. 2,2 juta) saja.

Jika dibandingkan dengan peket medical check up di dalam negeri, Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta contohnya mematok harga mulai dari Rp. 4,5 juta hingga Rp. 17,3 juta biaya medical check up tergantung dari paket yang dipilih.
Persiapan sebelum berangkat
Mintalah acuan dari dokter keluarga Anda, konsultasi dan tes apa saja yang perlu dilakukan jikalau Anda ingin melaksanakan check up medis, maupun melaksanakan pengobatan tertentu.Jika Anda sakit, minta surat keterangan dari dokter keluarga Anda mengenai keterangan rinci kondisi kesehatan dan riwayat penyakit Anda, hingga jenis obat-obatan yang Anda konsumsi hingga ketika ini.
Demikian klarifikasi dan sharing pengalaman saya check up di Lam Wah Ee, semoga kondusif dan sehat selalu untuk Anda.
Sumber http://info-menarik.nett