Tuesday, March 27, 2018

√ Introvert


Tanpa mengurangi rasa hormat, hari ini saya akan mulai menulis sesuatu di blog ini. Bukan curahan hati atau keluhan tapi lebih kepada sebuah pengalaman.
Hidup itu bagaikan roda. Berputar dan terus berputar. Tidak ada seorang pun yang dapat menebak apa yang akan terjadi di hari esok. Oleh alasannya ialah itu insan selalu sibuk menyiapkan segala sesuatu demi untuk melewatinya.

Apa yang terjadi dengan hidup apabila seorang insan terus melaksanakan acara yang sama setiap harinya? Apakah itu pantas disebut dengan hidup? Apakah itu pantas disebut dengan "menikmati dunia"? Sadarlah, bahwa dunia itu luas. Setiap insan pantas untuk menentukan hidupnya masing-masing. Hidup itu hanya sekali, kawan. Keluar dan nikmati dunia. Walapun alhasil dunia hanya akan melahap kamu. Tapi setidaknya kau telah berusaha. Tidak ada perjuangan yang sia-sia.

Itu dia, usaha. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Menurut saya semua perjuangan niscaya ada hasilnya, setidaknya didalam berusaha itu kau menemukan sebuah proses dari kau mendapat sesuatu. Dan yang terpenting dari itu semua ialah bukan alasannya ialah hasil alhasil tapi ialah proses dari kau mencapainya. Karena tanpa proses tidak akan ada hasil akhir. Dan selalu berpikir positif untuk mendapat sesuatu. Karena dengan berpikir positif kau tidak akan terlalu terbebani oleh resiko untuk gagal. 


Memang lebih gampang diucapkan daripada melakukan. Ada seorang teman yang berbicara menyerupai itu kepada saya. Seperti sebuah bacokan yang berbentuk sindiran. Karena mungkin selama ini beliau menyimpulkan bahwa semua perkataan saya hanya berakhir menjadi sebuah perkataan bukan hasil yang nyata. Dari situ saya berusaha instrospeksi diri. Setidaknya perkataan teman saya itu memang ada benarnya. Saya tidak lebih dari insan yang bermulut besar, yang hanya berbicara tanpa berbuat, dan yang lebih banyak menjilat ludah sendiri daripada mencapai suatu tujuan. Dan mereka niscaya lebih mengenal saya daripada saya mengenal diri saya sendiri.

Tapi disisi lain saya meng-kategorikan diri saya sebagai introvert. Suatu sifat dimana insan lebih tertutup kepada insan lainnya. Dan merasa absurd dikala tiba-tiba berbicara didepan publik. Introvert lebih untuk berpikir lebih dahulu sebelum bertindak. Mereka bersimulasi didalam otaknya untuk memprediksi resiko apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi terlalu usang berpikir juga tidak baik. Mungkin orang lain yang sudah mengerti saya semenjak usang memahami apa yang sudah saya tuliskan ini. Mungkin juga tidak. Rata-rata orang andal itu ialah introvert, apabila diberi kepercayaan untuk melaksanakan sesuatu orang tersebut tidak akan mengecewakan. Dan terus berpegang teguh pada apa yang ada dipundaknya. Karena beliau tahu bahwa beliau tidak hanya membawa satu kepercayaan.
Sekian dan terima kasih.

Sumber http://kickfahmi.blogspot.com