Friday, March 2, 2018

√ Pengertian Pelapukan

Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran Geografi yaitu Tentang “Pelapukan“. Berikut dibawah ini penjelasannya:


 Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran  √ Pengertian Pelapukan



Pengertian Pelapukan


Pelapukan ialah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan bersahabat permukaan bumi yang disebabkan lantaran proses fisik, kimia dan biologi.


Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk ketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik.


Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang sanggup sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan usang (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.




Jenis-Jenis Pelapukan


Berikut ini terdapat tiga jenis-jenis pelapukan, antara lain:






  • Pelapukan Mekanik




Batuan yang membentuk kulit bumi, tersusun dari aneka macam mineral. Tiap mineral mempunyai koefisien pemuaian yang berbeda-beda. Artinya ada mineral batuan yang cepat memuai kalau kena panas, dan ada mineral batuan yang sulit memuai kalau kena panas.


Mineral batuan yang gampang memuai kalau kena panas juga gampang menyusut kalau bila mengalami pendinginan. Pada siang hari dikala batuan terkena sinar matahari, mineral yang gampang menyerap panas akan lebih cepat memuai dari pada mineral lain yang sulit menyerap panas. Memuai berarti volumenya bertambah besar. Akibatnya mineral yang volumenya bertambah besar akan mendesak mineral-mineral lain sehingga batuan tersebut akan retak-retak. Pada malam hari suhu udara turun dan batuan mengalami pendinginan sehingga volumenya menyusut (mengecil). Akibatnya batuan mengalami retak-retak.


Proses ini berlangsung terus menerus setiap hari, sehingga usang kelamaan batuan yang keras, akan retak-retak dan lepas selapis demi selapis, yang dimulai dari kepingan luar batuan. Akhirnya batuan yang besar tersebut akan hancur menjadi watu kecil, dan watu kecil akan hancur menjadi kerikil, dan kerikil akan hancur menjadi pasir dan pasir akan hancur menjadi debu-debu yang halus. Proses semacam ini disebut pelapukan mekanik.


Pada siang hari, mineral batuan yang berwarna gelap umumnya cepat memuai, volumenya bertambah besar (kelabu hitam), sedang pada malam hari volumenya mengecil (putih). Bila hal ini berlangsung terus menerus maka lama-kelamaan mineral akan retak-retak (hitam tebal), dan akhirnya pecah dan terlepas dari batuan induknya.


Di tempat empat musim, pori-pori batuan yang terisi air di animo panas bisa pecah atau retak lantaran air dalam pori-pori batuan membeku di animo dingin. Air yang membeku volumenya bertambah besar sehingga batuan menjadi retak atau pecah. Proses yang demikian juga termasuk pelapukan mekanik.






  • Pelapukan Kimiawi




Pelapukan batuan juga sanggup disebabkan oleh proses kimiawi. Contoh: watu yang keras sanggup ditembus oleh akar tumbuh-tumbuhan, lantaran tudung akar mengeluarkan zat kimia yang sanggup melapukkan batuan.


Contoh lain merupakan watu kapur yang retak kemudian disusupi air hujan yang mengandung CO2. Air hujan yang mengandung CO2 akan melarutkan watu kapur yang dilaluinya. Lama kelamaan retakan.


Batu kapur akan bertambah lebar dan besar sehingga akhirnya terbentuk goa-goa kapur. Larutan kapur yang mengendap dan menempel di langit-langit goa akan membentuk stalagtit dan kalau mengendap dan menempel di dasar goa akan membentuk stalagmite. Kadang-kadang dalam goa kapur terdapat sungai bawah tanah. Di gunung Kidul (DIY) air sungai bawah tanah dijadikan sumber air bersih.






  • Pelapukan Biologis




Pelapukan biologis atau pelapukan organis ialah lapuknya batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik oleh tumbuh-tumbuhan, binatang maupun manusia. Akar tumbuh-tumbuhan yang makin membesar sanggup menjadikan retak atau hancurnya batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ujung akar yang mengeluarkan cairan sanggup menembus batuan melalui pelapukan kimia.


Demikian pula aneka macam jenis jamur, lumut, dan basil yang menempel pada permukaan batuan Demikian juga aneka macam jenis binatang ibarat semut, cacing, anai-anai, tikus, sanggup menciptakan lubang pada batuan dan melapukkan batuan.




Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan


Berikut ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan, yaitu sebagai berikut:



  1. Iklim dan cuaca, lebih spesifiknya suhu. Semakin besar amplitudo suhu maka akan semakin cepat terjadi

  2. Keberadaan air di dalam pori-pori

  3. Keberadaan organisme di sekitar batuan.

  4. Sifat kimia

  5. Unsur kimia yang terkandung di dalam

  6. Kemiringan lereng batuan. Batuan yang berada di lereng terjal akan lebih gampang terlapukkan lantaran lebih sering terkena dampak dari perubahan cuaca sebagai akhir dari berkurangnya endapan yang menutupinya.




Dampak Pelapukan


Berikut ini terdapat beberapa dampak pelapukan, yaitu sebagai berikut:




1. Dampak Positif Pelapukan


Pelapukan bisa menghasilkan material-material halus pembentuk tanah. Material-material halus tersebut juga sanggup ditransportasikan dan diendapkan di suatu tempat dan membentuk suatu bentang alam yang baru.


Pelapukan yang terjadi di tempat karst sanggup membentuk danau-danau kapur (dolina dan uvala), gua, sungai bawah tanah, stalaktit dan stalagmit yang sanggup dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata.




2. Dampak Negatif Pelapukan


Sebagai tenaga destruktif, pelapukan sanggup merusak batu-batuan, termasuk bangunan dan watu pada candi yang sangat merugikan manusia.




Cara Mengatasi Terjadinya Pelapukan


Berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi pelapukan, yaitu sebagai berikut:




1. Mengatasi pelapukan pada kayu


Yaitu sebagai berikut:



  • Kayu dikeringkan dengan alat khusus untuk menurunkan ada airnya.

  • Kayu dilapisis cat atau pernis untuk mengerangi penyerapan

  • Kayu diberi zat anti

  • Tidak menempatkan kayu di ruang yang

  • Merendam kayu kolam




2. Mengatasi pelapukan pada batu


Jika kau mempunyai benda yang terbuat dari batu, kau sanggup melindunginya dari pelapukan dengan cara tidak menyimpannya di alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-ubah di alam terbuka sanggup mempercepat terjadinya pelapukan pada batuan.




Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang Jenis Pelapukan: Pengertian, Faktor, Dampak & Cara Mengatasi


Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!




Baca Artikel Lainnya:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com