Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Kerajaan Singasari“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Daftar Isi
Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap
Dalam kitab paraton disebutkan bahwa kean arok atas perintah barihiang menyerang Kediri pada tahun 1222 M dan berhasil mengalahkan kerajaan Kediri. Akhirnya ken arok pun mendirikan sebuah kerajaan yang berjulukan kerajaan singasari pada tahun 1222 M (abad 13 M ) dengan sentra pemerintahannya lokasi kerajaan singasari atau letak geografis kerajaan singasari disekitar kota malang, jawa timur.
Ken arok dalam masa memerintah hanya 5 tahun yaitu semenjak tahun 1222 – 1227 M. pada tahun 1227 M, ken arok berhasil dibunuh oleh anak ken dedes sehingga ia menjadi raja singasari (1227-1248 M). dengan meninggalnya ken arok tohjaya sebagai anak ken arok dari ken umang ingin membalas janjkematian ayahya, untuk itu, pada tahun 1248 M, anusapati atau anak ken dedes dibunuh oleh tohjaya.
Akhirnya tohjaya pun naik takhta. Tetapi pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh ranggawuni serta mahisa campaka. Panji tohjaya berhasil melarikan diri tetapi tidak berselang usang ia meninggal.
Akhirnya ranggawuni menjadi raja singasari (1248 – 1268 M). ketika ranggawuni meninggal maka diganti dengan putranya yaitu kertanegara(1268 – 1292 M). dalam bidang politiknya kertanegara ingin meluaskan daerahnya hingga seluruh wilayah nuantara terbukti dengan pengiriman pasukan tentara pada tahun 1275 M ke melayu yang dikenal dengan ekspedisi pamalayu.
Tujuan ekspedisi ini untuk memperluas wilayah diluar jawa. Pada tahun 1280 dan 1281, datanglah utusan khubilai khan supaya singasari tunduk kepada perintah kaisar kubilai khan. Tetapi perintah itu ditolak dan menciptakan muka sang utusan yaitu muka meng chi dirusak dan menciptakan murka kaisar.
Sang kaisar mengirim pasukan ke jawa untuk menyerang singasari tetapi itu tidak terealisasi lantaran kertanegara telah meninggal terlebih dahulu lantaran serangan jayakatwang(keturunan Kediri). Menurut prasasti kudadu, sesudah terbunuhnya kertanegara, raden wijaya dan keempat istrinya serta beberapa pengikutnya selamat dan menyebrang ke madur. Ketika mereka hingga di Madura, mereka diterima oleh bupati sumenep(arya wiraraja).
Akhirnya, raden wijaya pun menyerang balik jayakatwang, dengan memanfaatkan pasukan kubilai khan yang berada dichina. Ia berhasil menyakikan pasukan china tersebut bahwa raden wijaya akan mengakui kedaulatan kubhilai khan. Akhirnya jayakatwang pun berhasil dikalahkan dan jayakatwang pun dibawa pasukan mongol dan karenanya dibunuh. Raden wijaya pun berhasil memukul mundur pasukan mongol yang menjadikan 3000 tentara mongol tewas dan sisanya melarikan diri ke jawa untuk kembali kenegerinya.
Sumber Sejarah Kerajaan Singasari
Berikut dibawah ini terdapat beberapa sumber sejarah kerajaan singasari, antara lain:
1. Menurut Kitab Nagarakretagama
Antara lain:
- Ketika pertama kali didirikan pada tahun 1222, ibukota kerajaan Tumapel (Singosari) berada di Kutaraja.
- Dalam kitab Negarakretagama disebutkan bahwa arwah pendiri kerajaan Tumepel dipuja sebagai ilahi Siwa.
- Silsilah raja Singasari dalam Negarakertagama : 1) Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222-1227), 2) Anusapati (1227-1248), Wisnuwardhana (1248-1254), dan Kertanegara (1254-1292).
- Terdapat pemerintahan bersama antara raja Wisnuwardhana dan Narasingamurti (ayah Raden Wijaya, pendiri Majapahit).
- Dalam kitab ini juga disebutkan wilayah kekuasaan Singasari di luar Jawa dikala raja Kertanegara berkuasa, yaitu mencakup Bali, Bakulapura, Melayu, Gurun dan Pahang.
2. Menurut Kitab Pararaton
Antara lain:
- Kerajaan Singasari (Tumapel) awal mulanya ialah tempat bawahan Kerajaan Kediri yang lalu melepaskan diri, tokoh utamanya berjulukan Ken Arok.
- Dalam Pararaton dijelaskan bahwa sebelum melawan kekuasaan Kediri, Ken Arok memakai julukan Bhatra Siwa yang menempel pada dirinya.
- Raja-raja Singasari versi kitab Praraton : 1) Ken Arok (Raja Ssang AMurwabhumi) 1222-1247, 2) Anusapati (1247-1249), 3) Tohjaya (1249-1250), Ranggawuni atau Wisnuwardhana (1250-1272), 5) Kertanagara (1272-1292).
- Terdapat pertumpahan darah yang dilatarbelakangi misi balas dendam. Mulai dari Ken Arok dibunuh oleh anak tirinya berjulukan Anusapati. Anusapati dibunuh oleh anak dari selir Ken Arok berjulukan Tohjaya. Sementara raja Tohjaya mati lantaran dibunuh oleh anak Anusapati berjulukan Ranggawuni.
- Sementara pergantian raja dari Ranggawuni kepada putranya berjulukan Kertanagara dilakukan secara damai.
- Sama ibarat Nagarakretagama, kitab Pararaton mengisahkan juga wacana pelarian Raden Wijaya yang lalu berhasil lolos dari maut berkat proteksi Aria Wiraraja.
Silsilah Kerajaan Singasari
Berikut dibawah ini terdapat beberapa silisah raja dari kerajaan singasari, antara lain:
Ken Arok (1222 M – 1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M).
Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok), sebagai akses kutukan dari Mpu Gandring. Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
Anusapati (1227 M – 1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melaksanakan pembaharuan-pembaharuan lantaran larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa janjkematian Ken Arok karenanya terbongkar dan hingga juga ke Tohjaya (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjaya mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjaya) untuk mengadakan pesta s4bong 4yam.
Pada dikala Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjaya menyabut keris buatan Mpu Gandring yang dibawanya dan eksklusif menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
Tohjaya (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjaya. Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari tidak usang lantaran anak Anusapati yang berjulukan Ranggawuni berusaha membalas janjkematian ayahnya. Dengan proteksi Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjaya dan lalu menduduki singgasana.
Ranggawuni (1248 M – 1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari.
Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang berjulukan Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.
Kertanegara (1268 M – 1292 M)
Kertanegara ialah Raja Singasari terakhir dan terbesar lantaran memiliki harapan untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan.
Untuk sanggup mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang terbelakang dengan yang baru, ibarat Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiraraja. Setelah Jawa sanggup diselesaikan, lalu perhatian ditujukan ke tempat lain.
Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang dipimpin oleh Adityawarman dan berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengiriman Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
Pasukan Kediri dari arah utara dipimpin oleh Jaran Guyang, Kertanegara mengutus Raden Wijaya dan Ardharaja untuk melawan pasukan Jaran Guyang. Pasukan Jaran Guyang pun berhasil dikalahkan. Sementara pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin Patih Mahisa Mundarang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanegara berpesta pora dengan para pembesar istana.
Kertanegara beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut. Ardharaja (menantu Kertanegara, anak dari Jayakatwang) berbalik memihak kepada ayahnya, sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta proteksi dan proteksi kepada Aria Wiraraja.
Atas proteksi Aria Wiraraja, Raden Wijaya menerima pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang berjulukan Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati. Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara lalu didharmakan sebagai Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang kini berada di Taman Simpang, Surabaya.
Silsilah Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit (Dinasti Rajasa)
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Kertanagara merupakan raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singasari (1272 – 1292). Ia ialah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatera sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi perluasan bangsa Mongol.
Pada dikala itu penguasa Sumatra ialah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini karenanya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singasari meminta supaya Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun seruan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Masa Keruntuhan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa karenanya mengalami keropos di bab dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota gres di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
Peninggalan Kerajaan Singasari
Berikut dibawah ini terdapat beberapa peninggalan kerajaan singasari, antara lain:
- Candi Singosari
- Candi Jago
- Candi Sumberawan
- Arca Dwarapala
- Prasasti Manjusri
- Prasasti Mula Malurung
- Prasastri Singosari
- Candi Jawi
- Prasasti Wurare
Daftar Pustaka:
- Poesponegoro & Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Artikel Lainnya:
- Pengertian Pasar, Fungsi, Peran, Jenis dan Kegunaan
- Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
- Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
- Indeks Harga: Pengertian, Ciri, Fungsi, Macam dan Metode
Sumber aciknadzirah.blogspot.com