Wednesday, April 4, 2018

√ “Kalimat Komunikatif” Definisi ( Syarat – Jenis – Pola )

“Kalimat Komunikatif” Definisi & ( Syarat – Jenis – Contoh )


GuruPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai kalimat komunikatif yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, syarat dan contoh, nah untuk lebih memahami dan lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini.


Pengertian Kalimat Komunikatif


Kalimat merupakan satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang sanggup bangun sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat yaitu satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara mulut maupun tulisan.


Kalimat komunikatif yaitu kalimat yang memenuhi persyaratan:



  • Sesuai dengan kaidah bahasa,

  • Sesuai dengan nalar,

  • Sesuai dengan pesan yang dimaksud oleh pembicara.


Syarat Kalimat Komunikatif


Bila tiga syarat tersebut dipenuhi, maka kalimat yang diucapkan pembicara sanggup dikatakan sebagai kalimat yang komunikatif.


Kaidah Bahasa


Kaidah bahasa diartikan sebagai auran/pedoman yang harus dipatuhi oleh seorang pembicara untuk memberikan wangsit kepada lawan bnicaranya. Secara tertulis, kaidah berbahasa biasanya berbentuyk pemikiran umum yakni ejaan bahasa Indonesia.


Secara lisan, kaidah yang dipakai pembicara dipengaruhi oleh situasi pembicara. Disini, unsure suprasegmental menjadi sangat penting antara lain intonasi, jeda, tekanan, maupun lafal. Keempat unsure ini merupakan hal penting yang dihentikan dihilangkan dalam keterampilan berbicara, terutama dalam penggunaan kalimat yang komunikatif.


Penalaran Kalimat


Penalaran merupakan suatu proses berpikir untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga hingga pada suatu kesimpulan. Penalaran yang benar menghasilkan kesimpulan yang benar dan daypikir yang salah menghasilkan kesimpulan yang salah pula.


Jenis-Jenis Penalaran


Adapun untuk jenis daypikir yaitu:


Dedukasi

Dilakukan terhadap data “pernyataan” umum kedalam selesai yang khusus. Panalaran dedukasi sanggup dilakukan secara pribadi “entimem” dan tidak pribadi “silogisme”.


Contoh silogisme:



  • Premis umum: hakim yang baik tidak mendapatkan uang suap.

  • Premis khusus: Ny. Vita hakim yang baik.

  • Simpulan: Ny. Vita tidak mendapatkan uang suap.

  • Contoh entimen: Ny. Fera tidak mendapatkan uang suap lantaran ia hakim yang baik.


Induksi

Dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa khusus, lalu dirumuskan sebagai sebuah selesai yang meliputi semua insiden khusus itu. Penalaran induksi sanggup dilakukan dengan memakai beberapa pernyataan yang mempunyai ciri-ciri tertentu “generalisasi” dan dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama “analogi”.


Contoh generalisasi:



  • Jika dipanaskan, besi memuai

  • Jika dipanaskan, tembaga memuai

  • Jika dipanaskan, emas memuai

  • Jika dipanaskan, semua logam memuai


Contoh analogi:


Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, menyerupai halnya mesin yang diciptakan oleh manusia. Tidakkah alam yang megah ini ada pula penciptanya?


Keterampilan Pesan


Pesan sanggup tersampaikan apabila sarana yang dipakai untuk memberikan sempurna dan situasinya mendukung. Selain itu, antara pembicara dengan lawan bicara harus saling memahami kode-kode yang digunakan.

Bandingkan kalimat-kalimat dibawah ini.



  • Kumunikatif

  • Malam ini udara terasa panas

  • Berbicara wacana polusi tak kunjung selesai


Tidak Komunikatif



  • Ini malam yang udaranya panas sekali

  • Membicarakan wacana dilema polusi tak ada habis-habisnya

  • Pada referensi kalimat diatas, ketidak komunikatifan disebabkan imbas bahasa tempat atau lantaran tidak sesuai dengan kaidah.


Demikianlah pembahasan mengenai “Kalimat Komunikatif” Definisi & ( Syarat – Jenis – Contoh ) biar dengan adanya ulasan tersebut sanggup menambah wawasan dan pengetahuian kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com