Sunday, April 15, 2018

√ Memangnya Berhala Modern Ada?

teman niscaya tidak aneh dengan kata berhala √ Memangnya Berhala Modern Ada?

Teman-teman niscaya tidak aneh dengan kata berhala, mendengar kata ini sebagian (yang pas berguru agama di kelas tidak tidur) niscaya teringat dengan kisah Nabi Ibrahim a.s. yang berjuang menghancurkan sekian banyak berhala yang menjadi sesembahan orang-orang kafir kala itu.

Dahulu kala penyembah berhala sanggup dilihat eksklusif dari kegiatan mereka, menyembah patung yang mereka sebut "Tuhan", mereka akan murka kalau ada yang menghina patung itu, duka kalau patung itu rusak, merasa bahagia dengan keberadaan patung itu, bersemangat dan terinspirasi dari patung itu, bahkan rela berbuat apapun demi patung itu juga, pemujaan yang berlebihan.

Tapi teman-teman tahu tidak dengan perkembangan zaman yang lebih modern berhala juga spanr di masa ini dengan bentuk yang juga lebih modern, teman-teman mungkin berpikir, berhala yang di maksud ini patung menyerupai apa, apa patung pahlawan, patung binatang, ataupun tugu yang sering kita lihat di pinggir jalan disebut sebagai berhala modern?

Bukan yang menyerupai itu, semoga saya gambarkan secara sederhana, sobat mungkin mengalami, punya sobat atau paling tidak pernah melihat orang yang mengidolakan orang lain, contohnya artis, mereka akan selalu bahagia melihat pertunjukan maupun karya yang dihasilkan idolanya, menjadikannya penyemangat dan inspirasi, duka kalau idolanya menerima gosip negatif atau menerima musibah, murka kalau ada yang menghina idolanya bahkan rela melaksanakan apapun demi idolanya, melekat gambar poster idolanya, mengoleksi video wacana idolanya, menghafal seluk-beluk wacana idolanya, bahkan mengikuti setiap gosip wacana idolanya. LALU APA ARTINYA INI? Bukankah itu sama saja dengan pemujaan yang berlebihan!? Berhala modern ketika ini sanggup berwujud boyband, girlband, pemeran ataupun filmnya, penyanyi, tokoh kartun, bahkan artis yang sering kita lihat di televisi. Dan banyak orang yang tidak sadar akan hal ini lantaran mereka melakukannya secara sukarela tanpa dibayar, bahkan mungkin tanpa sadar.

Tapi idolaku itu ada keuntungannya kok, lagipula sebagai bentuk penghargaan dengan karyanya dan juga memberi pesan moral yang positif.

Menghargai karya orang lain memang suatu tindakan yang baik, berdasarkan saya menyukai sesuatu itu yang sewajarnya sajalah. Jangan hingga membuat kita melupakan Tuhan yang telah membuat kita, Tuhan yang meskipun tidak satupun dari kita yang pernah melihatnya namun keberadaannya sangat nyata, senyata teman-teman yang ketika ini membuka halaman Blog, lebih positif dibandingkan apa yang kita lihat sehari-hari, lantaran yang tidak kita lihat bukan berarti tidak ada.

Manfaat mengidolakan itu hanya akan menjadi manfaat semu kalau menyukai secara berlebihan. Tidakkah kita sadar dengan mengidolakannya sanggup membuat kita lebih jauh bahkan melupakan Allah!? Jika kita berpikir wacana pesan positif yang diperlihatkan oleh sang idola, bukankah jauh lebih banyak pesan positif yang ada dalam Al-Qur'an serta kisah-kisah Nabi & Rasul, yang bukan hanya sekedar kisah namun juga menjadi sejarah. Jika ada yang berpikiran itu semua sudah ketinggalan jaman dan sudah kuno, lalu apakah dengan yang terjadi di masyarakat ketika ini disebut sebagai MODERN!?

Saat ini masyarakat banyak yang salah dalam mengartikan kata idola, kalau kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata idola mempunyai makna sebagai berikut.

idola /ido·la/ n orang, gambar, patung, dan sebagainya yang menjadi pujaan: ia bahagia sekali lantaran penyanyi -- nya tampil dalam pertunjukan itu;
mengidolakan /meng·i·do·la·kan/ v menimbulkan sesuatu sebagai idola: ia mengaku sudah sang abang semenjak masih kecil;
pengidolaan /peng·i·do·la·an/ n proses, cara, perbuatan mengidolakan

teman niscaya tidak aneh dengan kata berhala √ Memangnya Berhala Modern Ada?

Miris rasanya kalau banyak orang yang bilang, saya ialah idola sejati dari " Blog". Itu artinya secara bahasa beliau telah menimbulkan dirinya sebagai pemuja selain Allah. Astagfirullah. Begini teman-teman, berdasarkan dengan apa yang saya perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, ketika ini sudah banyak orang islam yang tidak lagi terlihat keislamannya, banyak orang yang terlihat lebih mengikuti gaya hidup yang salah, memakai pakaian yang menampakkan aurat, meninggalkan sholat 5 waktu, tidak berpuasa, tidak sanggup mengaji, dan lain-lain, serta hal-hal lain yang berdasarkan kita sederhana namun dampaknya sangat besar, hal sederhana yang hanya sanggup dipahami oleh orang-orang yang tidak hanya mengaku dirinya beriman. Contoh kecil saja kita lihat di televisi banyak orang yang menampakkan cara makan/minum yang salah yaitu dengan minum berdiri, berbicara/menyanyi dalam WC, kencing berdiri, BAHKAN pacaran pun menjadi sarapan sehari-hari kita dari televisi dan sisanya mungkin teman-teman sanggup sebutkan sendiri. Itu semua banyak yang bilang hal sepele, tapi apakah hal penting itu selalu yang dampaknya eksklusif terlihat!?


Di penghujung goresan pena ini saya ingin memberikan kepada teman-teman, meskipun saya bersama-sama bukanlah orang yang dikatakan "layak" untuk membicarakan agama, bukanlah ustad dengan sorban dan celana isbal-nya, bukanlah orang yang senantiasa terhindar dari dosa besar, bukanlah orang yang sepenuhnya patut dijadikan contoh, namun kalau amar ma'ruf nahi munkar hanya sanggup dilakukan oleh orang tak berdosa, maka ketika ini sungguh tidak satupun akan pantas melakukannya. Janganlah menunggu suci untuk berbuat baik, lantaran syarat untuk berbuat baik tidak harus suci, alasannya kebaikan perlahan akan menyucikan kita.

Mungkin cukup sekian dari saya, semoga sanggup bermanfaat, kalau ada yang ingin sobat tanyakan silakan sampaikan pada kotak komentar yang ada dibawah atau sanggup juga melalui halaman contact blog ini. Terima kasih.

Sumber http://www.maringngerrang.com/