Friday, April 20, 2018

√ Metode Pembelajaran Dengan Permainan (Games Method)

 Mendengar kata ini niscaya sudah terbesit dipikiran kalian hal √ Metode Pembelajaran dengan Permainan (Games Method)

Games Method. Mendengar kata ini niscaya sudah terbesit dipikiran kalian hal-hal yang menyenangkan. Yaa.. hampir semua orang menyukai bermain game. Mulai dari anak-anak, remaja maupun orang sampaumur pun menyukai bermain game. Maka tidak heran bila mereka nyaman berlama-lama dalam situasi tersebut. Banyaknya akseptor didik yang tidak menyukai pelajaran Matematika membuat sebagian tenaga pendidik menerapkan metode ini . Nah dengan menerapkan metode ini tenaga pendidikan berharap akseptor didik bisa dengan nyaman dan gampang mendapatkan pelajaran serta tidak terbebani dengan hal-hal yang membuatnya tidak menyukai mata pelajaran tertentu. Beberapa pendapat pengertian permainan dalam matematika: Adjie (2006: 83) menjelaskan bahwa permainan dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu sembarang alat atau acara yang mempunyai satu atau lebih pemenang dimana seorang atau kelompok siswa saling “berhadapan” melaksanakan kegiatan bermain dengan memakai aturan-aturan tertentu sehingga didapatkan seorang/kelompok pemenang (juara). Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Suwangsih (2006: 187) bahwa permainan matematika yaitu suatu kegiatan yang menggembirakan yang sanggup menunjang tercapainya tujuan intruksional matematika yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Permainan matematika mengandung nilai-nilai matematika yang sanggup meningkatkan keterampilan pemahaman konsep dan pemantapannya, pemecahan persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan masih banyak lagi. Dari beberapa klarifikasi mahir sanggup disimpulkan bahwa permainan dalam matematika yaitu sebuah metode yang dipakai tenaga pendidik dalam proses berguru mengajar dengan memakai permainan sebagai alat bantu supaya akseptor didik lebih gampang memahami bahan yang diajarkan serta meningkat keterampilan pemahaman konsep.

Tujuan dan Manfaat Metode Permainan

Adapun tujuan dari metode permainan yaitu:
  • Mengajarkan pengertian (konsep)
  • Menanamkan nilai
  • Memecahkan masalah
  • Membentuk dan membina tabiat lewat metode yang menarik, menyenangkan dan menantang
Adapun manfaat dari metode permainan, yaitu :
  • Membangkitkan minat siswa
  • Memupuk dan menyebarkan rasa kolaborasi siswa
  • Mengembangkan kreativitas siswa
  • Menumbuhkan kesadaran siswa
Hal- Hal yang harus dihindari dalam penggunaan metode permainan yakni permainan :
  • Yang membahayakan fisik dan atau kesehatan.
  • Yang mengandung resiko tinggi.
  • Yang tidak bisa dilakukan oleh seluruh peserta.
  • Yang menjurus pada persaingan tidak sehat.
  • Yang tidak membuat suasana sportivitas.
  • Yang akan mendatangkan perpecahan bagi yang menang dan yang kalah.
  • Yang memerlukan biaya tinggi.
  • Yang memerlukan waktu panjang

Kelebihan dan kekurangan metode permainan

Adapun kelebihan dari metode permainan yaitu :
  • Sudah termuat sifat-sifat cara berfikir matematika, sehingga secara eksklusif atau tidak eksklusif kita telah menanamkan dasar matematika.
  • Memperluas berguru matematika.
  • Pada umumnya siswa sekolah dasar bahagia melaksanakan permainan, seyogyanya pembelajaran matematika sanggup disajikan dalam bentuk/ teknik permainan yang sesuai dengan usia/kemampuan siswa.
  • Dalam waktu luang (jam bebas) sanggup diisi dengan jenis permainan yang terarah.
  • Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur
Adapun kelemahan metode permainan yaitu :
  • Membutuhkan biaya yang lebih, alasannya dalam metode bermain membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Solusi : Untuk persoalan ini jangan terlalu khawatir toh tenaga pendidik sanggup memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita atau memakai media/alat hasil daur ulang untuk menghemat biaya. Sama halnya kata pepatah “Sekali mendayuh dua tiga pulau terlampaui” Disini tenaga pendidik juga sekaligus sanggup mengatakan kepada akseptor didik bahwa barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi bisa di daur ulang menjadi benda yang lebih bermanfaat.
  • Membutuhkan ruang atau daerah yang khusus sesuai dengan tipe permainan yang dilakukan.
Solusi : Untuk mensiasati persoalan ini maka gunakan metode ini untuk jumlah akseptor didik kecil(n≤15) atau medium(15<n≤23) supaya tidak membatasi ruang gerak akseptor didik. Sulit juga untuk mengontrol atau mengawasi akseptor didik bila terlalu banyak apalagi pada metode permainan ini akseptor didik sangat berperan aktif.
  • Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara anak yang satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi
Solusi : Jangan terlalu susah untuk memikirkan hal-hal menyerupai ini. Cukup dengan tenaga pendidik membagi akseptor didik kedalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah alat/media yang dimiliki tenaga pendidik kemudian jangan biarkan akseptor didik sendiri yang mengambil alat/media, tenaga pendidiklah yang membagikannya supaya tidak terjadi hal-hal menyerupai itu. Pada ketika membagikan alat/media tersebut disini tenaga pendidik mengatakan bahwa mereka peduli dan ingin membuat akseptor didik merasa nyaman dan membentuk “kesan utama”. Disini tenaga pendidik juga disarankan untuk mengawasi jalannya permainan supaya tidak menyebabkan kesalahpahaman antara akseptor didik.
  • Tidak semua topik sanggup disajikan dengan metode permainan
Solusi : Bukanlah persoalan bila tidak semua topik sanggup disajikan dengan metode ini toh masih banyak metode lain yang bisa digunakan. Jikalau metode ini juga dipakai terus menerus dikhawatirkan pada ketika mata pelajaran yang lain dengan metode yang berbeda pula akseptor didik akan gampang jenuh dan bosan alasannya sudah terlalu nyaman dengan metode bermain. Tidak bisa dipungkiri setiap tenaga pendidik mempunyai metode yang berbeda-beda dalam mengajar.
  • Dapat menganggu ketenangan berguru dikelas lain
Solusi : Nah disinilah tugas tenaga pendidik untuk mengontrol akseptor didik. Tegurlah dengan bijak bila sudah malampaui batas. Buatlah mereka senyaman mungkin dengan anda dan ingatkan kembali akseptor didik akan tujuan permainan tersebut supaya tidak terlalu larut dalam permainan dan melupakan tujuannya sebenarnya. Untuk lebih mendukung penggunaan metode ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan: Lingkungan Kelas dan Jumlah Peserta Didik Metode Permainan sanggup anda aplikasikan di seluruh kelas. Baik itu kelas dengan jumlah akseptor didik yang sedikit atau dengan jumlah akseptor didik yang banyak sekalipun dengan memerhatikan ruang atau daerah yang sesuai dengan jenis permainannya. Pada kelas kecil hingga dengan medium sangat memungkinkan anda untuk menguasai situasi didalam kelas. Namun untuk kelas dengan jumlah akseptor didik yang banyak sulit untuk mengontrol dan mengawasi akseptor didik. Dikhawatirkan akan muncul beberapa hal yang perlu dihindari menyerupai yang dijelaskan diatas. Namun tidak tidak mungkin untuk memakai metode ini dengan jumlah siswa banyak tapi harus didukung dengan daerah yang besar atau mungkin kedap bunyi supaya tidak mengganggu kelas lain, alat/media yang betul-betul memadahi, dan tenaga pendidik yang mempunyai special skill yang baik. Alokasi Waktu Metode permainan sanggup diaplikasikan di alokasi waktu yang panjang atau pendek tergantung dengan jenis permainan yang akan dimainkan. Jika mempunyai alokasi waktu yang cukup panjang maka pada ketika berakhirnya permainan, tenaga pendidik meminta kepada akseptor didik mendiskusikan hal-hal apa saja yang telah didapatkan selama permainan berlangsung. Kemudian tenaga pendidik mengetes untuk mengetahui hingga dimana pencapaian akseptor didik sehabis permainan tersebut. Namun bila alokasi waktu yang sedikit cukuplah dengan menentukan acak akseptor didik kemudian menanyakan apa saja yang sanggup mereka tangkap sehabis permainan berakhir. Hal Penting Lainnya Metode permainan terjalin tepat bila tenaga pendidik sanggup membangun kesan utama yang baik. Agar lebih menarik perhatian akseptor didik, tenaga pendidik harus arif dalam membangun kesan utama terhadap akseptor didik dengan membuat mereka merasa nyaman, enjoy, dan bebas tanpa ada tekanan. Pada metode permainan, tenaga pendidik senantiasa harus mengingatkan inti/pokok dari permainan yang dimainkan entah itu pada ketika menjelaskan rulesnya atau mengulang-ngulang kata yang penting supaya pada ketika akseptor didik sudah memulai permainan tidak lupa akan apa yang dicapai sehabis games berakhir. Dan juga jangan lupa untuk mengingatkan akseptor didik untuk bermain secara sportif dan tidak mementingkan menang atau kalah, yang terpenting yaitu ilmu yang didapatkan dari permainan tersebut.
Sumber : Yusrianah Thamrin

Sumber http://www.maringngerrang.com/