Thursday, May 17, 2018

√ Jenis-Jenis Neurotransmiter

Neurotransmiter, pembawa pesan kimia yang membawa sinyal antara neuron, atau sel-sel saraf, dan sel-sel lain dalam tubuh. Pesan kimiawi ini sanggup memengaruhi bermacam-macam fungsi fisik dan psikologis termasuk detak jantung, tidur, nafsu makan, suasana hati, dan ketakutan. Ada sejumlah cara berbeda untuk mengklasifikasikan dan mengkategorikan neurotransmiter. Dalam beberapa kasus, mereka hanya dibagi menjadi monoamina, asam amino, dan peptida. Neurotransmiter juga sanggup dikategorikan ke dalam satu dari enam jenis:


Asam amino


Asam gamma-aminobutirat (GABA) bertindak sebagai pembawa materi kimia penghambat utama tubuh. GABA berkontribusi pada penglihatan, kontrol motorik, dan berperan dalam pengaturan kecemasan. Benzodiazepin, yang dipakai untuk membantu mengobati kecemasan, berfungsi dengan meningkatkan efisiensi neurotransmiter GABA, yang sanggup meningkatkan perasaan rileks dan tenang.


Glutamat ialah neurotransmitter paling banyak ditemukan di sistem saraf di mana ia memainkan tugas dalam fungsi kognitif menyerupai memori dan pembelajaran. Jumlah glutamat yang berlebihan sanggup menimbulkan eksitotoksisitas yang menjadikan maut sel. Eksitotoksisitas yang disebabkan oleh penumpukan glutamat ini dikaitkan dengan beberapa penyakit dan cedera otak termasuk penyakit Alzheimer, stroke, dan serangan epilepsi.


Peptida


Oksitosin ialah hormon sekaligus neurotransmitter. Ini diproduksi oleh hipotalamus dan berperan dalam pengenalan sosial, ikatan, dan reproduksi secual. Oksitosin sintetis menyerupai Pitocin sering dipakai sebagai derma dalam persalinan. Baik oksitosin dan Pitocin menimbulkan rahim berkontraksi selama persalinan.


Endorfin ialah neurotransmiter daripada menghambat transmisi sinyal rasa sakit dan meningkatkan perasaan euforia. Pesan kimiawi ini diproduksi secara alami oleh badan sebagai respons terhadap rasa sakit, tetapi mereka juga sanggup dipicu oleh kegiatan lain menyerupai latihan aerobik. Misalnya, mengalami “pelari yang tinggi” ialah pola perasaan menyenangkan yang dihasilkan oleh produksi endorfin.


Monoamina


Epinefrin dianggap sebagai hormon dan neurotransmitter. Secara umum, epinefrin (adrenalin) ialah hormon stres yang dilepaskan oleh sistem adrenal. Namun, fungsinya sebagai neurotransmitter di otak.


Norepinefrin ialah neurotransmitter yang memainkan tugas penting dalam kewaspadaan yang terlibat dalam perlawanan badan atau respon penerbangan. Perannya ialah membantu memobilisasi badan dan otak untuk mengambil tindakan di dikala ancaman atau stres. Tingkat neurotransmitter ini biasanya terendah selama tidur dan tertinggi selama masa stres.


Histamin bertindak sebagai neurotransmitter di otak dan sumsum tulang belakang. Ini memainkan tugas dalam reaksi alergi dan diproduksi sebagai kepingan dari respon sistem kekebalan terhadap patogen.


Dopamin berperan penting dalam koordinasi gerakan tubuh. Dopamin juga terlibat dalam penghargaan, motivasi, dan tambahan. Beberapa jenis obat adiktif meningkatkan kadar dopamin di otak. Penyakit Parkinson, yang merupakan penyakit degeneratif yang menjadikan tremor dan gangguan pergerakan motorik, disebabkan oleh hilangnya neuron penghasil dopamin di otak.


Serotonin memainkan tugas penting dalam mengatur dan mengatur suasana hati, tidur, kecemasan, secualitas, dan nafsu makan. Inhibitor reuptake serotonin selektif, biasanya disebut sebagai SSRI, ialah jenis obat antidepresan yang biasanya diresepkan untuk mengobati depresi, kecemasan, gangguan panik, dan serangan panik. SSRI bekerja untuk menyeimbangkan kadar serotonin dengan memblokir reuptake serotonin di otak, yang sanggup membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi perasaan cemas.


Purin


Adenosin bertindak sebagai neuromodulator di otak dan terlibat dalam menekan gairah dan meningkatkan kualitas tidur.


Adenosine triphosphate (ATP) bertindak sebagai neurotransmiter di sistem saraf sentra dan perifer. Ini memainkan tugas dalam kontrol otonom, transduksi sensorik, dan komunikasi dengan sel glial. Penelitian menunjukkan itu mungkin juga mempunyai kepingan dalam beberapa problem neurologis termasuk nyeri, trauma, dan gangguan neurodegeneratif.


Pemancar gas


Nitrogen monoksida berperan dalam mempengaruhi otot-otot polos, menciptakan mereka relaks untuk menciptakan pembuluh darah melebar dan meningkatkan aliran darah ke area-area tertentu dari tubuh.


Karbon monoksida biasanya dikenal sebagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang sanggup mempunyai imbas toksik dan berpotensi fatal ketika orang terpapar pada tingkat zat yang tinggi. Namun, itu juga diproduksi secara alami oleh badan di mana ia bertindak sebagai neurotransmitter yang membantu memodulasi respons peradangan tubuh.


Asetilkolin


Asetilkolin ialah satu-satunya neurotransmitter di kelasnya. Ditemukan di kedua sistem saraf sentra dan perifer, itu ialah neurotransmitter primer yang terkait dengan neuron motorik. Ini memainkan tugas dalam gerakan otot serta memori dan pembelajaran.



Sumber https://infoana.comm