Tuesday, May 29, 2018

√ Saya Menua

Kemarin saya memulai hari di ketika umurku sudah menginjak 20 tahun. Aku merasa kini ada dunia gres yang akan dan telah saya pijak, ya.. dunia itu ialah masa dewasa. Entahlah semua berlalu begitu cepat, cepat bagaikan siang dan malam yang silih berganti. Di belakang sana telah terukir kebahagian,  kesedihan, cinta, kebanggaan, keputus asaan, keberanian, kekonyolan, kebencian, ketulusan dan semua berbaur dalam suatu daerah yaitu hati. Andai saja semua perasaan itu mempunyai warna, tak terbayangkan lukisan semacam apa yang telah saya goreskan selama 20 tahun ini kawan. Semoga saja lukisan itu lumayan ketika saya pertanggungjawabkan kepada Dia Allah Tuhan yang mempunyai kehidupan. 
20 tahun ialah waktu yang cukup usang bagiku untuk mencoba mengenali dunia. Memahami arti hidup dan berusaha mengenal yang membuat hidup. Menurutku dunia ini sungguh luar biasa, terkadang nampak begitu indah tapi dalam sekejap sanggup bermetamorfosis sangat menakutkan, dan ada kalanya akupun tak siap menghadapinya. Maka yang terjadi akupun merasa lemah dan kemudian mengeluh atau bahkan mengalah begitu saja. Sesuatu yang selalu sanggup membuat saya survive ialah keyakinanku bahwa kita hidup hanya mempunyai dua hak yaitu hak untuk berusaha dan hak untuk berdoa, adapun semua hasil yang akan kita terima sepenuhnya ialah kehendak Allah.
Menjalani roda kehidupan menyerupai menulis di sebuah buku yang sangat tebal. Setiap perbuatan yang kita lakukan dan insiden yang kita alami seakan tertulis di lembar-lembar kehidupan. Halaman yang sudah tertulis sering saya sebut sebagai pengalaman, sedangkan halaman yang belum terisi saya katakan itu sebagai masa depan. Kumpulan pengalaman baik dan jelek yang pernah ku alami selama 20 tahun yang kemudian biarlah menjadi sesuatu yang setiap saat  sanggup saya jadikan rujukan untuk memilih sikapku di masa kini dan di masa depan.
Setiap keris niscaya ada empunya, begitu juga dengan diriku. Bagiku ibuk dan bapak ialah empu yang luarbiasa hebat. Hebat sebab merekalah yang rela meghabiskan banyak waktunya untuk membesarkan dan mendidikku tanpa berharap imbalan sedikitpun dariku. Namun apabila banyak keburukan yang terdapat pada diriku 100% itu bukan salah mereka, demi Allah setauku selama ini mereka tidak pernah menanamkan keburukan dalam diriku. Keburukan itu tiba dari musuh nomor satuku, dan dialah setan yang telah menjerumuskan insan semenjak zaman nabi Adam hingga selesai zaman. Aku yakin Allah mengetahui itu dan Dia akan senantiasa merahmati setiap hambanya yang berbuat kebaikan.
Entah tinggal berapa sisa umur yang saya punya. Aku sangat ingin menghabiskan sisa umurku ini dengan melaksanakan sesuatu yang bikin Allah cinta padaku. Biarlah pena ini terus menulis, menulis setiap jejak yang saya tapakkan. Dan si pena akan menjadi saksi bagaimana saya menghabiskan waktuku di dunia yang fana ini.
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com