Hukum termodinamika yang paling penting adalah:
Hukum nol termodinamika.
Ketika dua sistem masing-masing dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, dua sistem pertama berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain. Sifat ini membuatnya bermakna untuk memakai termometer sebagai “sistem ketiga” dan untuk memilih skala suhu.
Hukum termodinamika pertama, atau aturan kekekalan energi.
Perubahan energi internal sistem sama dengan perbedaan antara kalor yang ditambahkan ke sistem dari lingkungannya dan perjuangan yang dilakukan oleh sistem di sekitarnya.
Hukum kedua termodinamika.
Kalor tidak mengalir secara impulsif dari kawasan yang lebih masbodoh ke kawasan yang lebih panas, atau, yang setara, kalor pada suhu tertentu tidak sanggup dikonversi seluruhnya menjadi usaha. Akibatnya, entropi sistem tertutup, atau energi kalor per unit suhu, meningkat seiring waktu menuju beberapa nilai maksimum. Dengan demikian, semua sistem tertutup cenderung menuju keadaan kesetimbangan di mana entropi mencapai maksimum dan tidak ada energi yang tersedia untuk melaksanakan perjuangan yang bermanfaat. Asimetri antara proses maju dan mundur ini memunculkan apa yang dikenal sebagai “panah waktu”.
Hukum ketiga termodinamika.
Entropi kristal tepat suatu unsur dalam bentuknya yang paling stabil cenderung nol saat suhu mendekati nol mutlak. Ini memungkinkan skala adikara untuk entropi didefinisikan yatiu, dari sudut pandang statistik, memilih tingkat keacakan atau gangguan dalam suatu sistem.
Meskipun termodinamika berkembang pesat selama kala ke-19 sebagai balasan terhadap kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja mesin uap, generalisasi yang luas dari aturan termodinamika menjadikannya berlaku untuk semua sistem fisik dan biologis. Secara khusus, aturan termodinamika memperlihatkan deskripsi lengkap perihal semua perubahan dalam keadaan energi sistem apa pun dan kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan yang bermanfaat di sekitarnya.
Artikel ini meliputi termodinamika klasik, yang tidak melibatkan pertimbangan atom atau molekul individu. Kekhawatiran tersebut yaitu fokus dari cabang termodinamika yang dikenal sebagai statistik termodinamika, atau mekanika statistik, yang mengekspresikan sifat termodinamika makroskopik dalam hal sikap partikel individu dan interaksinya. Ini berakar pada bab final kala ke-19, saat teori atom dan molekul materi mulai diterima secara umum.
Sumber https://infoana.comm