Sunday, June 17, 2018

√ Daur Hidup Fasciola Hepatica Atau Cacing Hati, Penjelasan, Dan Gambarnya

Daur Hidup Fasciola hepatica - Cacing hati (Fasciola hepatica) merupakan salah satu penyebab menurunnya produktivitas peternakan sapi dan kambing di seluruh dunia. Selain itu, cacing hati juga sanggup menjadikan beberapa problem kesehatan pencernaan pada manusia. Cacing ini memang sanggup menginfeksi hati seluruh mamalia, terutama hewan memamah biak (ruminansia). Cacing Fasciola hepatica ini berlaku sebagai benalu dengan menghisap nutrisi dari hati binatang untuk sanggup hidup dan meneruskan daur hidupnya. Nah, pada artikel kali ini, secara lengkap kami akan membahas ihwal organisme ini mulai dari ukuran, sifat, hingga daur hidupnya.

Daur Hidup Fasciola hepatica

Sebelum membahas ihwal daur hidup Fasciola hepatica, terlebih dahulu mari kita pahami bagaimana bentuk dan ukuran dari organisme ini.

 merupakan salah satu penyebab menurunnya produktivitas peternakan sapi dan kambing di sel √ Daur Hidup Fasciola Hepatica atau Cacing Hati, Penjelasan, dan Gambarnya
Cacing hati memiliki ukuran badan yang cukup besar yaitu panjang antara 2,5 sd 3 cm dan lebar antara 1 sd 1,5 cm. Cacing Fasciola hepatica berlaku sebagai benalu pada hati hewan, terutama binatang memamah biak. Dalam satu hati sapi yang terinveksi biasanya terdapat cacing fasciola hepatica dalam jumlah > 200 ekor.

Tubuh cacing hati dilapisi oleh lapisan kutikula yang bermanfaat untuk menjaganya semoga tidak rusak dikala masuk ke pencernaan inangnya. Selain itu, cacing ini juga memiliki ekspresi yang berfungsi sebagai alat hisap nutrisi pada hati inangnya. Nutrisi tersebut dipakai cacing hati untuk sanggup bertahan hidup.

Untuk mempertahankan kelangsungan generasinya, cacing hati juga melaksanakan perkembangbiakan melalui suatu siklus yang cukup rumit. Sama menyerupai serangga, siklus atau daur hidup Fasciola hepatica alias cacing hati ini dimulai dari fase telur. Nah, berikut ini akan kami jelaskan secara runut daur hidup tersebut persis menyerupai gambar alur di bawah ini.

 merupakan salah satu penyebab menurunnya produktivitas peternakan sapi dan kambing di sel √ Daur Hidup Fasciola Hepatica atau Cacing Hati, Penjelasan, dan Gambarnya

1. Telur Cacing Hati

Persis menyerupai cacing lainnya, cacing hati juga bersifat hermaprodit. Ia sanggup membuahi dirinya sendiri untuk berkembang biak tanpa membutuhkan pasangan. Dalam sekali pembuahan, cacing hati sanggup menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat fantastis, yakni sekitar > 100.000 butir telur.

Telur-telur yang dihasilkan dari proses pembuahan cacing hati akan disalurkan ke empedu untuk sanggup melewati usus dan anus sehingga bercampur dengan feses atau kotoran sapi. Pada tahap selanjutnya, sesaat sehabis keluar dari pencernaan sapi (kondisi feses masih basah), telur-telur cacing hati ini kemudian siap menetas dan menjadi larva. Periode waktu yang diharapkan mulai fase inveksi hingga menetasnya telur ialah sekitar 8 sd 12 minggu.

2. Larva

Larva cacing hati disebut dengan istilah mirasidium. Mirasidium alias bayi cacing hati yang bergumul bersama kotoran sapi akan terbawa hujan melalui siklus air hingga hingga ke sungai. Di sungai, mirasidium akan mencari inang baru. Sasaran utamanya ialah para moluska terutama siput air dan keong-keongan. Mereka akan masuk ke dalam badan siput, mengalami perkembangan, dan bertransformasi menjadi 3 bentuk yaitu Sporocysts, Rediae, dan Serkaria. Lama yang diharapkan fase larva atau mirasidium ini ialah sekitar 10 sd 12 hari.

 merupakan salah satu penyebab menurunnya produktivitas peternakan sapi dan kambing di sel √ Daur Hidup Fasciola Hepatica atau Cacing Hati, Penjelasan, dan Gambarnya

3. Serkaria

Di antara ketiga bentuk transformasi mirasidium, serkaria-lah yang bertugas untuk meneruskan daur hidup Fasciola hepatica. Ia akan bergerak menyerupai kecebong menuju rerumputan atau dedaunan di pinggiran sungai. Di rerumputan sekitar kawasan yang lembab dan berair itulah cercaria tinggal dan bertransformasi membentuk kista atau yang dikenal dengan istilah metaserkaria. Lama periode yang diharapkan serkaria menjadi metaserkaria ialah sekitar 5 sd 7 minggu.

4. Metaserkaria

Metaserkaria yang terdapat di rerumputan merupakan bentuk nanah sejati dari cacing hati. Semua mamalia yang memakan rerumputan (hewan herbivora) tersebut akan terinfeksi cacing ini, termasuk sapi, kambing, bahkan manusia. Infeksi yang disebut fascioliasis ini sanggup terjadi jikalau rerumputan tersebut tidak diolah dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimakan.

5. Cacing Hati Dewasa

Nah, sehabis masuk ke dalam sistem pencernaan melalui konsumsi rerumputan, metaserkaria akan keluar dari kista dan berkembang menjadi cacing hati dewasa. Cacing cukup umur ini kemudian akan menembus dinding usus, menuju rongga perut, dan mengincar hati sebagai inang barunya. Cacing cukup umur akan bereproduksi menghasilkan telur-telur gres yang akan menjadi biro dalam melanjutkan daur hidup Fasciola hepatica alias si cacing hati.

Nah, dari klarifikasi mengenai daur hidup Fasciola hepatica alias si cacing hati di atas, sanggup kita simpulkan beberapa hal, diantaranya yaitu:
  1. Daur hidup Fasciola hepatica dimulai dari fase Telur > Larva > Serkaria > Metaserkaria > Cacing hati dewasa.
  2. Infeksi cacing hati sanggup terjadi pada 2 fase perkembangan, yaitu pada fase serkaria dan fase metaserkaria. Keduanya hanya mungkin terjadi jikalau organisme menyerupai binatang memamah biak dan insan memakan rerumputan tanpa membersihkan dan mengolahnya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, semoga hati kita tidak ikut terinfeksi cacing ini, sebaiknya sebelum memakan sesuatu kita harus memperhatikan kehigienisannya terlebih dahulu.

Sumber http://www.ebiologi.net