Penerapan prinsip-prinsip termodinamika dimulai dengan mendefinisikan sistem yang dalam beberapa hal berbeda dari lingkungannya. Misalnya, sistem sanggup berupa sampel gas di dalam silinder dengan piston bergerak, seluruh mesin uap, pelari maraton, planet Bumi, bintang neutron, lubang hitam, atau bahkan seluruh alam semesta. Secara umum, sistem bebas untuk bertukar kalor, usaha, dan bentuk energi lainnya dengan lingkungannya.
Kondisi sistem pada waktu tertentu disebut keadaan termodinamika. Untuk gas dalam silinder dengan piston yang sanggup digerakkan, keadaan sistem diidentifikasi oleh suhu, tekanan, dan volume gas. Sifat ini ialah parameter karakteristik yang mempunyai nilai tertentu di setiap keadaan bab dan tidak tergantung pada cara sistem mencapai kondisi tersebut. Dengan kata lain, setiap perubahan nilai properti hanya bergantung pada kondisi awal dan selesai sistem, bukan pada jalur yang diikuti oleh sistem dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Properti menyerupai itu disebut fungsi keadaan. Sebaliknya, perjuangan yang dilakukan dikala piston bergerak dan gas mengembang dan kalor yang diserap gas dari sekitarnya tergantung pada cara terang di mana perluasan terjadi.
Perilaku sistem termodinamika yang kompleks, menyerupai atmosfer Bumi, sanggup dipahami dengan terlebih dahulu menerapkan prinsip keadaan dan sifat-sifat pada bagian-bagian komponennya — dalam hal ini, air, uap air, dan banyak sekali gas yang membentuk atmosfer. Dengan mengisolasi sampel materi yang keadaan dan sifatnya sanggup dikontrol dan dimanipulasi, sifat dan keterkaitannya sanggup dipelajari ketika sistem berubah dari keadaan ke keadaan.
Sumber https://infoana.comm