Konsep yang sangat penting ialah kesetimbangan termodinamika, di mana tidak ada kecenderungan keadaan sistem berubah secara spontan. Sebagai contoh, gas dalam silinder dengan piston yang sanggup bergerak akan berada pada kesetimbangan jikalau suhu dan tekanan di dalamnya seragam dan jikalau kekuatan penahan pada piston hanya cukup untuk membuatnya tidak bergerak.
Sistem lalu sanggup dibentuk untuk mengubah ke keadaan gres hanya dengan perubahan yang dipaksakan secara eksternal di salah satu fungsi keadaan, ibarat suhu dengan menambahkan kalor atau volume dengan menggerakkan piston. Urutan satu atau lebih langkah-langkah ibarat itu yang menghubungkan banyak sekali kondisi sistem disebut proses.
Secara umum, suatu sistem tidak berada dalam kesetimbangan sebab ia beradaptasi dengan perubahan yang tiba-tiba di lingkungannya. Misalnya, saat balon meledak, gas yang terkompresi di dalamnya tiba-tiba jauh dari keseimbangan, dan dengan cepat mengembang sampai mencapai keadaan keseimbangan baru. Namun, keadaan tamat yang sama sanggup dicapai dengan menempatkan gas terkompresi yang sama di dalam silinder dengan piston yang sanggup digerakkan dan menerapkan serangkaian peningkatan volume kecil (dan suhu), dengan sistem diberi waktu untuk mencapai kesetimbangan sehabis masing-masing perlahan dinaikan.
Proses semacam itu dikatakan reversibel sebab sistem berada pada (atau dekat) kesetimbangan pada setiap langkah di sepanjang jalurnya, dan arah perubahan sanggup dibalik pada titik mana pun. Contoh ini menggambarkan bagaimana dua jalur berbeda sanggup menghubungkan kondisi awal dan tamat yang sama. Yang pertama bersifat ireversibel (balon meledak), dan yang kedua bersifat reversibel. Konsep proses reversibel ialah sesuatu ibarat gerak tanpa tabrakan dalam mekanika. Ini merupakan kasus pembatasan ideal yang sangat mempunyai kegunaan dalam membahas sifat-sifat sistem nyata. Banyak hasil termodinamika berasal dari sifat proses reversibel.
Sumber https://infoana.comm