Virus merupakan organisme yang sangat unik. Dengan sifat, ciri, dan cara hidupnya yang begitu berbeda dari mahluk hidup lain, virus menjadi sebuah ketertarikan sendiri bagi para ilmuan untuk sanggup menelitinya secara lebih dalam melalui cabang ilmu virologi. Kendati sangat menarik untuk dipelajari, inovasi virus ternyata melalui serangkaian proses dan penelitian yang sangat panjang dan melelahkan. Sejarah inovasi virus inilah yang akan kita pelajari pada artikel kali berikut.
Sejarah Penemuan Virus
Sejarah inovasi virus diawali dengan ditemukannya mikroskop pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan berkembangsaan Belanda, Antony van Leewenhoek. Penemuan mikroskop ini mendorong penelitian dan penyelidikan objek-objek mikro (berukuran sangat kecil) menjadi sebuah kegemaran tersendiri bagi ilmuan pada masa itu.Mikroskop berkembang dan mengalami penyempurnaan sejak pertama kali ditemukan. Mikroskop pertama yang hanya sanggup memperbesar objek sampai 150 kali ukuran aslinya telah berhasil menciptakan para ilmuwan menemukan sel, bakteri, dan organisme renik lainnya.
Dengan pemutakhiran susunan lensa dan teknik pembesaran sehingga mikroskop mempunyai kemampuan pembesaran sampai 1.000 kali ukuran orisinil (mikroskop cahaya) dan 10.000 kali ukuran orisinil (mikroskop elektron), para ilmuan di masa itu semakin gampang menemukan dan mengidentifikasi jasad mikro yang ukurannya jauh lebih kecil dari sel, bakteri, jamur, dan membuka sejarah gres dalam inovasi virus.
1. Penemuan Adolf Mayer
Salah satu ilmuan yang menjadi pionir dalam sejarah inovasi virus ialah Adolf Mayer. Ia yaitu seorang peneliti berkebangsaan Jerman yang berhasil mengidentifikasi keberadaan virus untuk pertama kalinya di tahun 1882 melalui penelitian penyakit bintik kuning pada daun tembakau.Mayer melaksanakan percobaan dengan menyemprotkan getah flora tembakau yang terjangkit penyakit bintik kuning ke flora tembakau yang sehat. Hasilnya, flora yang sehat menjadi ikut terjangkit dan mengalami penyakit serupa. Dengan hasil ini, Mayer menyimpulkan bahwa ada suatu mikroorganisme yang ukurannya jauh lebih kecil dari basil yang sanggup menginfeksi flora tembakau.
2. Penemuan Dmitri Ivanovski
Percobaan yang dilakukan Mayer menciptakan ilmuan Rusia, Dmitri Ivanovski menjadi penasaran. Pada masa itu, suatu filter yang sanggup menyaring basil telah ditemukan oleh Lembaga Pasteur di Paris. Filter tersebut kemudian dipakai Ivanovski untuk mengulangi penelitian Mayer.Ivanovski menyaring getah tembakau yang terjangkit bintik kuning memakai penyaring basil untuk menandakan bahwa penularan bukan disebabkan jawaban inveksi bakteri. Getah yang sudah disaring kemudian dioleskan pada flora sehat. Hasilnya, flora tembakau sehat masih tetap terserang. Dengan hasil tersebut, ia kemudian menyimpulkan bahwa ada basil patogen atau zat kimia hasil produksi basil yang berukuran sangat kecil sehingga sanggup lolos dari penyaring bakteri.
3. Penemuan Martinus Beijerinck
Martinus Beijerinck yaitu mahir mikrobiologi berkebangsaan Belanda. Ia mengamati sejarah inovasi virus dari hasil penelitian Ivanovski. Dengan pengamatannya itu, ia kemudian menyimpulkan bahwa organisme yang menjadikan penyakit bintik kuning pada tembakau tersebut mempunyai ukuran yang sangat kecil. Mikroorganisme ini juga diduga hanya sanggup hidup dengan menumpang pada mahkluk hidup yang diinfeksi olehnya. Meskipun sudah mempunyai kesimpulan tersebut, Beijerinck masih belum sanggup menemukan jenis dan struktur dari mikroorganisme ini. [Baca Juga : Sejarah Penemuan Sel]4. Penemuan Wendell Stanleika
Seorang ilmuan Amerika, Wendell Stanleika pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit bintik kuning yang menyerang tembakau. Partikel mikroskopis ini kemudian diberi nama Tobacco Mosaic Virus (TMV). Sejak dikala itu, penelitian lebih dalam terkait keberadaan virus semakin banyak dilakukan. Para ilmuan berlomba-lomba mengidentifikasi keberadaan virus dalam cabang ilmu virologi untuk menemukan hal-hal gres yang belum pernah ada dalam sejarah inovasi virus sebelumnya.Nah, demikianlah pemaparan sekilas mengenai sejarah inovasi virus dan perkembangannya. Semoga kegigihan para ilmuan di atas dalam menandakan keberadaan virus sanggup memotivasi Anda untuk sanggup terus belajar. Semoga bermanfaat. Sumber http://www.ebiologi.net