Dalam posting kali ini aku akan membahas mengenai penggunaan HLOOKUP dan VLOOKUP dalam Microsoft Excel, untuk penggunaan office versi berapapun tidak menjadi persoalan alasannya bentuk instruksi yang dipakai dalam excel tetap sama, perbedaan hanya terletak pada tampilan dan letak menu.
Baiklah sebelum membahas perihal penggunaannya terlebih dahulu aku akan menjelaskan lebih dangkal, apa dan untuk apa itu HLOOKUP-VLOOKUP!? Secara garis besar sebetulnya penggunaan kedua fungsi tersebut ialah sebagai database.
Misalnya ibarat ini, kita menciptakan tabel daftar peminjaman barang, nah pada tabel tersebut kita buat kolom untuk Kode Barang dan Nama Barang, jadi setiap kali kita memasukkan instruksi barang tertentu (misalnya A1, A2, B1, B2) maka akan pada kolom Nama Barang akan berkembang menjadi nama barang sesuai kodenya dimana nama dan instruksi barang tersebut ditentukan oleh kita sendiri.
Lalu apa perbedaan HLOOKUP dengan VLOOKUP!? Untuk perbedaannya hanya terletak pada bentuk tabel yang akan dijadikan database-nya, jikalau bentuk tabelnya memanjang ke bawah maka akan dipakai VLOOKUP dimana V berarti vertical, sedangkan jikalau tabel yang akan dijadikan database-nya berbentuk memanjang ke samping maka akan dipakai HLOOKUP dimana H berarti horizontal.
Menggunakan HLOOKUP
Nah, untuk penggunaannya, kita akan memulainya pada sebuah contoh. Pertama-tama buatlah sebuah tabel untuk daftar peminjaman barang dengan bentuk No, Kode Barang, Nama Barang pada baris paling atas.Lalu sehabis itu, buat tabel di sampingnya (pisahkan dengan memberi jarak satu kolom), dengan bentuk Kode Barang dan Nama Barang, pada satu kolom sejajar. Kaprikornus bentuknya ibarat berikut
Kemudian pada tabel yang sebelah kanan, isi baris instruksi barang dengan A, B, C, D, dan E, kemudian pada baris nama barang isi dengan Monitor, CPU, Mouse, Power Suply, dan Printer.
Kaprikornus bentuknya ibarat berikut ini, silahkan modifikasi untuk mempercantik tampilannya (misal mengatur hurus di posisi tengah, ditebalkan, dll)
Lalu blok semua tabel tersebut (tabel yang sebelah kanan), klik kanan kemudian pilih Define Name.... Lalu akan muncul jendela New Name, pada kotak Name isi dengan Kode_Barang.
Setelah itu pada kolom Nama Barang di tabel pertama (tabel yang sebelah kiri), isi dengan instruksi
=HLOOKUP(B2;Kode_Barang;2;FALSE).- HLOOKUP berfungsi sebagai jenis fungsi yang digunakan.
- B2 ialah alamat cell yang akan dijadikan daerah menulis instruksi barang.
- Kode_Barang merupakan nama tabel yang menjadi database, dalam hal ini tabel sebelah kanan yang kita buat tadi.
- 2 ialah jumlah baris pada tabel database yang akan digunakan, dalam hal ini kita memakai 2 alasannya ada dua baris (baris instruksi barang dan baris nama barang, contohnya saja ada baris kondisi barang, maka kita memakai 3).
- FALSE dipakai alasannya kolom pertama pada tabel database datanya tidak perlu di urutkan. Jika anda memakai True maka nama barang pada instruksi A tidak akan di baca.
Setelah itu tarik baris pertama pada kolom nama barang untuk memakai instruksi yang sama pada semua baris, tarik pada bab sudut kanan bawah cell hingga kursor berbentuk tanda +, ibarat gambar berikut.
Menggunakan VLOOKUP
Penggunaan VLOOKUP intinya sama dengan penggunaan fungsi HLOOKUP. Hanya saja perbedaannya terletak pada bentuk tabel dasar yang menjadi sumber data. VLOOKUP bentuk tabelnya secara vertikal dan penggunannya sama ibarat pola di atas.Sobat dapat melihat pola file dokumen Microsoft Excel yang memakai fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP yang dapat di d0wnl0ad pada link berikut.
Mungkin sekian dari saya, jikalau ada yang ingin teman tanyakan, silahkan sampaikan pada kotak komentar dibawah atau melalui halaman contact yang dapat dibuka melalui hidangan blog dibagian paling atas. Terima kasih dan hingga jumpa! Sumber http://www.maringngerrang.com/