Kisah kehidupan insan di dunia tidak lepas dari kejadian kelam yang pernah terjadi salah satunya yaitu kejadian genoksida atau pembantaian secara besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan atau menciptakan punah bangsa tersebut. Hal ini dilakukan dengan aneka macam macam alasan mulai dari politik, perang, keamanan nasional sampai penyakit.
Genoksida ini dilakukan di aneka macam negara dan hal ini tentunya menyisakan dendam yang berkepanjangan antara korban dengan pemerintahan pada ketika itu. Mungkin sampai ketika ini kejadian tersebut masih membekas, bagaimana pun yang namanya pembunuhan massal akan selalu terdengar keji dan menyeramkan. Bahkan kejahatan ini pun masih terus berlangsung sampai ketika ini, sangat miris mendengarnya hanya demi sanggup memegang kekuasaan seseorang sanggup membunuh insan yang tak bersalah. Nah, berikut ini ada beberapa daftarpembunuhan massal terbesar sepanjang sejarah yang pernah terjadi di dunia
1. Invasi Indonesia atas Timor Timur (200 ribu jiwa)
Photo via tirto.id
Operasi Seroja atau Invasi Indonesia atas Timur Timur dimulai pada tanggal 7 Desember 1975 ketika militer Indonesia masuk ke Timor Timur dengan alasan anti-kolonialisme. Penggulingan pemerintahan Fretilin yang tengah terkenal dan singkat memicu pendudukan selama seperempat kurun dengan kekerasan dimana sekitar 100-180.000 tentara dan warga sipil diperkirakan tewas atau menderita kelaparan. Selama berbulan-bulan pertama pendudukan, militer Indonesia menghadapi perlawanan pemberontakkan yang berat di pedalaman pegunungan pulau, pada tahun 1977-1978 militer memperoleh persenjataan canggih gres dari Amerika Serikat, Australia dan negara lainnya untuk menghancurkan basis Fretilin. Namun, melihat bentrokan terus-menerus antara kelompok Indonesia dan Timor Timur atas status Timor Timur, Timor Timur menentukan untuk merdeka lewat referendum oleh misi PBB di Timur Timor.
2. Pembantaian Nanking (300 ribu jiwa)
Photo via ststworld.com
Pembantaian Nanking atau dikenal juga dengan Pemerkosaan Nanking yaitu sebuah pembunuhan massal dan pelecehan secual massal yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap penduduk Nanking selama Perang Tiongkok-Jepang kedua. Pembantaian ini terjadi selama periode enam ahad mulai dari 13 Desember 1937, pada hari itu Jepang menguasai Nanking dan kemudian menjadi ibu kota Tiongkok. Selama periode ini ada sekitar 40.000 sampai 300.000 warga sipil Tiongkok dibunuh oleh Tentara dari Kekaisaran Jepang, pelecehan secual meluas dan penjarahan pun terjadi. Para pelaku kekejaman genosida Nanking dicap sebagai penjahat perang dan mereka kemudian diadili dan dinyatakan bersalah di Pengadilan Militer Internasional serta di Pengadilan Kejahatan Perang Nanjing dan kemudian mereka dieksekusi. Meskipun pemerintah Jepang telah mengakui tindakan pembunuhan besar-besaran tersebut sehabis jatuhnya Nanking, namun sampai ketika ini masyarakat Jepang masih menyangkal insiden itu.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
3. Babi Yar (100 ribu – 500 ribu jiwa)
Photo via encyclopedia.ushmm.org
Babi Yar yaitu sebuah jurang yang beradi di Kiev ibukota Ukraina dan disinilah serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh Nazi terjadi selama kampanye mereka terhadap Uni Soviet. Pembataian ini terjadi pada tanggal 29-30 September 1941, dimana sekitar 34 ribu orang Yahudi dibantai oleh tentara Nazi yang hanya berlangsung selama 2 hari. Sebelum pembantaian, tentara Nazi Jerman tiba menyerbu kota Kiev, masyarakat Kiev mengira kedatangan mereka untuk menyelamatkan mereka dari pemerintahan Joseph Stalin yang cukup menyengsarakan mereka. Tapi anggapan masyarakat salah, pasukan Nazi menciptakan pengumuman yang mengejutkan dan orang-orang Yahudi yang berada di kota itu disuruh berkumpul untuk dipindahkan ke luar kota. Masyarakat Kiev khususnya orang Yahudi tidak tahu alasan mereka dipindahkan dan alasannya yaitu tekanan yang cukup berpengaruh mereka pun menurutinnya. Setelah itu tentara Nazi menggiring mereka ke daerah pemakaman Yahudi dan sebuah jurang benama Babi Yar. Disana orang-orang Yahudi hanya termenung dan mulai panik dengan situasi yang mencekam dan tanpa basa-basi tentara Nazi tersebut merampas barang-barang berharga mereka dan mereka pun ditelanjangi. Setelah itu, orang-orang Yahudi ini disuruh berkalan ke dalam jurang Babi Yar dan alasannya yaitu jumlah orang Yahudi ini sangat banyak mereka di kelompokkan dan bergerak secara bergilir ke dalam jurang. Setelah mereka sudah berada di dalam jurang, pasukan itu pun segera menghabisi mereka dengan tembakan-tembakan brutal yang mengerikan.
4. Pembantaian di Manila (100 ribu – 500 ribu jiwa)
Photo via ww2today.com
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1945 dimana pada ketika itu sedang terjadi Perang Dunia II oleh Jepang yang melawan warga sipil kota Manila. Pada ketika itu terjadi pembantaian dan pelecehan secual massal dan setidaknya ada sekitar 100 ribu jiwa penduduk yang mengalami kejadian yang mengerikan. Selama pertempuran antara warga sipil Manila dengan tentara Jepang, sebuah pertolongan besar diberikan oleh Angkatan Darat Amerika dan Tentara Kekayaan Bersama Filipina yang menyebabkan tentara Jepang murka dan menyebabkan percikan pembantaian warga sipil Manila. Tentara Jepang melaksanakan penyerangan terhadap siapa saja yang melawannya atau tidak patuh dengan mereka, para pria-pria akan dibantai tanpa belas kasih sama sekali dan para gadis-gadis yang masih muda akan dikumpulkan untuk diperlakukan secara tidak manusiawi oleh tentara Jepang. Dalam kasus pembantaian massal di Manila ini terdapat 2 orang petinggi militer Jepang berjulukan Tomoyuki Yamashita dan Akira Muto yang ditetapkan sebagai tersangka.
5. Genosida Rwanda (500 ribu – 1 juta jiwa)
Photo via thegolfclub.info
Genosida Rwanda yaitu salah satu pembantaian massal yang paling angker dimana pembantaian ini terjadi alasannya yaitu persaingan etnis dan ketegangan politik antara kaum Tutsi dan Hutu moderat oleh sekelompok ekstremis Hutu yang dikenal Interahamwe. Dalam pembantaian ini setidaknya sekitar 500 ribu sampai 1 juta orang tewas. Pembantaian ini menargetkan anggota komunitas minoritas Tutsi serta lawan politik mereka terlepas dari asal etnis mereka. Peristiwa ini berawal ketika pesawat yang membawa presiden Juvenal Habyarimana dan rekannya Cyprien Ntaryamira dari Burundi ditembak jatuh dan menewaskan semua orang di dalamnya. Ekstremis Hutu pun menyalahkan Front Patriotik Rwanda (RPF) dan segera memulai kampanye pembantaian yang terorganisir dengan baik.Dengan pengaturan yang cermat daftar lawan-lawan pemerintah dibagikan kepala milisi yang pergi dan membunuh mereka, bersama sengan semua keluarga mereka. Tetangga membunuh tetangga dan beberapa suami tega membunuh istrinya yang berasal dari etnis Tutsi, selain itu kebnayakn orang Rwanda menyimpan bendo di sekitar rumah. Menyedihkannya ribuan perempuan Tutsi dibawa pegi dan disimpan sebagai pemuas nafus mereka. Akhirnya, sebuah kontitusi pemilihan gres diadopsi pada tahun 2003 yang menuntaskan konflik sepenuhnya.
6. Genosida Armenia (1.8 Juta jiwa)
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Photo via historychannel.com.au
Genosida Armenia yaitu pembantaian besar-besaran yang dilakukan oleh Kekaisaran Utsmani tehadap jutaan orang Armenia. Dimana pembantaian ini dimulai semenjak tahun 1894 dan bertambah parah pada tahun 1915. Pada ketika Perang Dunia I para pemimpin pemerintahan Turki menjalankan sebuah operasi untuk mengusir dan membantai orang-orang Armenia. Ketika pembantaian dan deportasi berakhir sekitar 600 ribu sampai 1,5 juta orang Armenia menjadi korban, sementara mereka yang masih hidup dipaksa keluar dari wilayah Utsmani. Pembantaian dilakukan dengan menenggelamkan mereka di sungai, melemparkan mereka dari tebing, menyalib mereka dan aben mereka hidup-hidup. Dalam sekejam pedesaan di Turki ini dipenuhi dengan mayit orang Armenia. Tak hanya itu saja, pasukan pemerintahjuga menculik belum dewasa dan merubah kepercayaan mereka dan memberikannya kepada keluarga Turki. Di beberapa tempat, mereka juga memperkosa perempuan dan memaksa mereka menikah dengan orang Turki atau melayani sebagai budak. Harta orang Armenia yang dideportasi juga turut disita.
7. Pemisahan India (200 ribu – 2 juta jiwa)
Photo via kolkataonwheels.com
Pada tahun 1947 perang terbesar India melawan Pakistan terjadi dimana perang ini yang paling dikenal masyarakat di seluruh negara bagian. Perang ini terjadi alasannya yaitu pembagian perbatasan antara agama Hindu dan Muslim, konflik ini pun tidak direncanakan oleh entitas pemerintahan manapun. Namun pemisahan ini menyebabkan persaingan yang destruktif melawan dominan masyarakat ibarat Hindu dan Muslim. Pemisahan diseluruh negara ini menyebabkan terjadinya genoksida dan menewaskan sekitar 200 ribu sampai 2 juta orang, dimana orang Hindu, Muslim dan Sikh menjadi korbannya. Selain itu, jutaan orang kehilangan daerah itnggal dan diminta untuk melaksanakan perjalanan bermil-mil bersama dengan kelaparan yang keras untuk menemukan rumah gres mereka. Pembantaian ini menandakan bahwa perbedaan agama dan kepercayaan masih menjadi gosip panas penyebab genosida.
8. Khmer Merah (2 juta jiwa)
Photo via allthatsinteresting.com
Pada tahun 1975 pasukan Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot dengan penuh kemenangan memasuki ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Pil Pot termotivasi oleh teori kemarahan kelas dan keingnan fanatik untuk menghapus sisa-sisa budayaa perkotaan sehingga mereka melaksanakan genoksida. Khmer Merah bergantung pada metode penyiksaan dan sanksi yang kejam. Dalam pembasmian ini semua yaitu sasaran pembunuhan mulai termasuk warga yang berkacamata, memakai jam tangan sampai berbicara bahasa asing. Bahkan radio dan musik pun di larang disini, mereka yang mempunyai organisasi lebih dari tiga orang dan mereka yang dicurigai menimbun makanan atau barang berharga akan dibunuh. Bagi mereka yang tidak dibunuh, mereka akan dipaksa bekerja berjam-jam tanpah upah dan hanya diberikan makanan sedikit. Sistem ekonomi yang tidak ditangani dengan benar dan perternakan yang dikelola oleh orang yang kurang berpengalaman menciptakan turunnya produksi makanan dan kelaparan pun melanda. Mirisnya mereka yang kelaparan terpaksa memakan tikus hidup untuk menghindari kelaparan, tapi hal itu tidaklah cukup dan mereka meninggal alasannya yaitu kekurangan gizi. Tak hanya itu saja, di Kamboja agama Budha yaitu yang paling menonjol dan para Khmer Merah tidak menyukai konsep agama sehingga mereka dengan berangasan menghancurkan pondasi budaya mulai dari kuil-kuil, biksu dibunuh dan agama Budha dilarang. Walau Pol Pot telah terbukti melaksanakan banyak kejahatan selama kepemimpinannya, mereka gres resmi dieksekusi pada tahun 1997 dan dijatuhi sanksi tahanan rumah seumur hidup.
9. Holocaust (11 Juta jiwa)
Photo via rarehistoricalphotos.com
Holocaust merupakan salah satu genosida yang paling sadis yang penah terjadi di dunia, dimana insiden ini terjadi pada tahun 1933. Dimana tahun tersbut yaitu masa pemerintahan Adolf Hitler yang berkuasa di Jerman. Pembunuhan ini terjadi di seluruh negara Jerman dan wilayah yang menjadi jajahan negara itu, diperkirakan ada sekitar 11 juta orang yang meninggal alasannya yaitu dibunuh dan disiksa. Korban dari kekejaman tentara Nazi ini tidak hanya orang Yahudi saja namun ada juga orang gipsi, homosecual, saksi-saksi Yehuwa dan para difabel. Sadisnya lagi, siapapun yang secara terang-terangan menantang Nazi mereka akan eksklusif di sanksi atau dimasukan ke kamp kerja paksa. Para tahanan ini dipaksa untuk melaksanakan pekerjaan fisik yang sangat berat tapi mereka hanya diberi sedikit jatah makan. Pekerjaan fisik yang berat dan jatah makan yang sedikit ini menciptakan para tahanan ini sakit, kelaparan dan ada juga yang dipindahkan ke kamp pemusnahan. Kamp pemusnahan ini dibangun untuk membunuh tahanan dalam jumlah besar semoga cepat dan efisien. Alasan utama di balik pembantaian ini alasannya yaitu ras, dimana orang-orang Yahudi lebih rendah dari orang Jerman. Pada tahap awal Nazi menargetkan orang yang sangat muda, orang bau tanah dan orang sakit untuk dibunuh.
10. Pembantaian Stalin (20-25 juta jiwa)
Photo via genocideofstalin.weebly.com
Ternyata bukan Adolf Hitler-lah pembunuh massal terbesar di dunia, pembunuh massal terbesar lainnya yaitu Joseph Stalin. Joseph Stalin yaitu salah satu diktator paling berbahaya sepanjang masa untuk Uni Soviet pada pertengahan tahun 1920-an selama Perang Dunia II. Pemimpin Soviet ini dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya hampir 20 juta rakyatnyam Stalin menciptakan jutaan orang terutama belum dewasa kelaparan sampai kesannya mati mengenaskan di kamp perbudakan. Di kamp perbudakan ini, orang-orang dipaksa bekerja tanpa mengenal waktu bahkan mereka hanya diberi makan sekali sehari dan tidak ada air berish. Mirisnya kebanyakan pekerjanya tersebut masih anak-anak. Lama-kelamaan di kamp tersebut tumbuh penyakit dan menciptakan para penghuninya meninggal. Sadisnya, siapun yang menganggu akan ditembaki di daerah terutama kaum intelektual.
11. Pembantaian Great Leap Forward (45 – 78 juta jiwa)
Photo via hwcpeltier.weebly.com
Pembantaian Great Leap Forward atau disebut sebagai lompatan jauh ke depan yaitu pembunuhan massal teburuk sepanjang massa. Pada tahun 1958, Mao Zedong memulai mereformasi negara komunisnya dengan kegiatan Great Leap Forward ini, dimana bertujuan untuk membangkitkan ekonomi negara dengan salah satu misinya yaitu The Four Pets Campaign. Misi ini yaitu membunuh empat hama yaitu tikus, lalat, nyamuk dan burung pipit. Mao melihat penduduknya masih bermasalah dengan hama dan burung pipit ini dianggap menghabiskan biji-bijian dan beras. Sehingga dengan teganya ia menembaki burung tersebut, saranya di robohkan, telurnya di pecahkan dan mirisnya anaknya juga dibunuh. Padahal burung pipit tersebut tidak hanya memakan biji-bijian saja namun juga beberapa serangga. Mao pun tidak tahu apa-apa wacana hewan dan tidak ingin membahas rencananya atau mendengarkan para ahli. Akibatnya, hasil panen menurun drastis alasannya yaitu populasi hama belalang merajalela. Selang dua tahun berikutnya, Mao mengganti burung pipit dengan kutu anyir pada daftar hama yang dilarang. Akibat kegiatan tersebut ada sekitar 45 juta sampai 78 juta orang tewas alasannya yaitu kelaparan.
Sumber http://blogunik.com