Perbedaan Pertanian Organik dengan Pertanian Berlanjut
à Pertanian berlanjut
Pertanian berkelanjutan yaitu salah satu yang memproduksi makanan berlimpah tanpa menghabiskan sumber daya bumi atau mencemari lingkungannya. Ini yaitu pertanian yang mengikuti prinsip-prinsip alam untuk menyebarkan sistem untuk membudidayakan flora dan ternak yang, ibarat alam, mempertahankan diri. Pertanian berkelanjutan juga pertanian dari nilai-nilai sosial, salah satu yang sukses tidak sanggup dibedakan dari masyarakat pedesaan yang dinamis, kehidupan yang kaya untuk keluarga pada pertanian, dan makanan yang sehat untuk semua orang.
Prinsip Pertanian Berkelanjutan
1. Membuat nilai tambah ke produk
• Diversifikasi usaha.
• Pasar luar rantai pasokan komoditas dan integrator vertikal perusahaan.
• Tekankan pemasaran pribadi dan pasar premium khusus.
• Pertimbangkan membentuk kolaborasi dengan petani lainnya.
• Tambahkan nilai melalui pengolahan ketika di lahan.
o Holistik Manajemen
o Pindah luar tanam Kas Konvensional
o Hiburan Pertanian dan Agri-Tourism
o Perencanaan Bisnis Pertanian
o Perusahaan Anggaran dan Biaya Produksi untuk Produksi Organik
o Mempersiapkan untuk Inspeksi Organik: Langkah dan Checklist
o Pemasaran Langsung
o CSA (Komunitas Didukung Pertanian)
o Membawa Pangan Lokal untuk Lembaga Lokal
o Jual ke Restoran
o Organik Sertifikasi dan Program Nasional Organik
o Organik Sumber Daya Pemasaran
o Pemasaran Alternatif Daging
o USDA-RBS Seri Koperasi
o Kunci Sukses dalam Nilai tambah Pertanian
o Menambah Nilai untuk Produk Pertanian
o Grain Pengolahan
o biji minyak untuk Pengolahan Produsen Kecil
o Nilai Menambahkan Kedelai
o Sorghum Sirup
o Nilai-tambah Susu Pilihan
2. Membangun Struktur Tanah dan Kesuburan
• Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dengan meningkatkan on-farm siklus hara.
• Membuat keputusan pemupukan menurut uji tanah.
• Minimalkan atau menghilangkan pengolahan tanah.
• Pikirkan tanah tidak hanya sebagai substrat fisik dan kimia tetapi sebagai entitas yang hidup, mengelola organisme tanah untuk melestarikan keragaman sehat mereka.
• Menjaga epilog tanah sepanjang tahun dengan memakai flora epilog dan mulsa dan dengan meninggalkan sisa flora di lapangan.
o Pengelolaan Berkelanjutan Tanah
o Kekeringan Tahan Tanah
o pupuk untuk Produksi Tanaman Organik
o Sekilas flora epilog dan pupuk hijau
o Ikhtisar Produksi Tanaman Organik
o pertanian skala Kompos
o Konservasi Budidaya
o Mengejar Sistem Konservasi Budidaya untuk Produksi Tanaman Organik
o Menilai Sumber Daya Tanah
o Alternatif Tanah Pengujian Laboratorium
o Alternatif Tanah Perubahan
o Sumber Pupuk Organik dan Perubahan
3. Lindungi Kualitas Air dan luar Farm
• Gunakan tanah-praktek pembangunan yang meningkatkan materi organik tanah dan mendukung humus aktif biologis yang kompleks.
• Gunakan praktik konservasi tanah yang mengurangi potensi limpasan air dan erosi.
• Tanaman flora tahunan, ibarat hijauan, pohon, dan semak-semak.
• Tanaman menangkap flora atau flora epilog untuk mengambil nutrisi yang dinyatakan sanggup larut ke lapisan tanah tersebut.
• Memberikan tempat penyangga antara bidang dan tubuh air untuk melindungi terhadap pemikiran nutrisi.
• Kelola irigasi untuk meningkatkan serapan hara dan mengurangi pembersihan hara.
• Menghasilkan ternak di padang rumput berbasis sistem.
o Melindungi Kualitas Air pada lahan organik
o Melindungi Wilayah DAS
o Konservasi Swasta
o Dibangun Wetlands
o Konservasi Budidaya
o Pengelolaan Berkelanjutan Tanah
o Kekeringan Tahan Tanah
o Pengelolaan Berkelanjutan Pasture
o Agroforestry Ikhtisar
4. Kelola Hama ekologis; Gunakan Pestisida Minimal
• Mencegah problem hama dengan membangun sehat, tanah biologis aktif, dengan membuat habitat bagi organisme yang menguntungkan, dan dengan menentukan kultivar flora yang sesuai.
• Lihat pertanian sebagai komponen ekosistem, dan mengambil tindakan untuk memulihkan dan meningkatkan hama predator saldo. Memahami bahwa Kehadiran hama tidak selalu merupakan masalah, dasar setiap intervensi pada ambang pemantauan.
• Sebelum melaksanakan intervensi dengan kimia, positif mengidentifikasi spesies hama dan mencar ilmu perihal siklus hidup dan ekologi. Menerapkan praktek-praktek budaya yang mengubah sistem tanam dan habitat sekitarnya untuk membuat hidup lebih sulit bagi hama dan gampang bagi musuh alaminya.
• Gunakan pestisida sebagai pilihan terakhir, ketika kontrol biologis dan budaya telah gagal untuk menjaga populasi hama di bawah tingkat hemat merusak. Jika Anda harus memakai materi kimia, mencari pestisida paling beracun yang akan mengontrol hama.
o Manajemen Hama Terpadu Biointensive
o Farmscaping untuk Meningkatkan Biological Control
o Berkelanjutan Pengelolaan Tanah-borne Penyakit Tanaman
o Terpadu Pengelolaan Hama Tanaman Greenhouse
o Prinsip Manajemen benih Berkelanjutan
o Terpadu Parasit Manajemen Ternak
5. Maksimalkan Keanekaragaman Hayati di lahan
• Mengintegrasikan produksi flora dan ternak.
• Gunakan pagar tanaman, flora insectary, flora penutup, dan penampungan air untuk menarik dan mendukung populasi serangga yang menguntungkan, kelelawar, dan burung.
• Abaikan monocropping mendukung rotasi tanaman, tumpangsari, dan penanaman pendamping.
• Menanam persentase tanah di pohon-pohon dan flora tahunan lainnya dalam penanaman permanen atau jangka panjang rotasi.
• Kelola padang rumput untuk mendukung bermacam-macam pilihan flora hijauan.
• Tanaman demam isu flora penutup.
o Farmscaping untuk Meningkatkan Biological Control
o Prinsip Tumpangsari dan Praktek Produksi
o Companion Planting: Konsep Dasar dan Sumber Daya
o Konversi lahan pertanian ke Grassland Perennial
o Pengelolaan Berkelanjutan
o multispecies Grazing
o Agroforestry Ikhtisar
o Woodlot Usaha
à Pertanian Organik
Pertanian organik sebagai istilah dari budidaya flora tanpa memakai pestisida kimia dan pupuk konvensional yang tidak ramah lingkungan. Pertanian organik didefinisikan sebagai sistem pengelolahan ekologi produksi untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, biologi, dan siklus acara biologi tanah. Hal ini menurut pada penggunaan input off farm yang minimal dan memperbaiki manajemen, mempertahankan dan meningkatkan harmoni ekologi. Pengertian pertanian organik di atas tidak berbeda dengan pengertian dari pertanian berlanjut. Penelitian perihal pertanian organik yang dilakukan selama beberapa dekade telah mengungkapkan beberapa karakteristik yang bekerjasama dengan pertanian berlanjut, yaitu (1) pengikisan tanah berkurang (2) rendahnya konsumsi materi bakar dari fosil (3) kurangnya pembersihan nitrat (4) absorpsi karbon secara besar-besaran (5) dan sedikit atau tidaknya penggunaan pestisida.
Ada beberapa prinsip yang menjadi ciri menarik dari pertanian organik yang bersertifikat yaitu mereka termasuk keanekaragaman hayati, integrasi, keberlanjutan tanaman, nutrisi flora alami , administrasi alami dan integritas. Sebagai hukum umum, keberagaman ekosistem di alam mempunyai tingkat stabilitas lebih tinggi dibandingkan hanya dengan beberapa spesies saja. Pertanian dengan memakai flora yang bermacam-macam sanggup menguntungkan organisme yang membantu dalam penyerbukan dan pengendalian hama. Keanekaragaman dalam tanah juga mengatakan keragaman tanah ibarat menyediakan nutrisi yang lebih baik, hasil panen, dan juga fiksasi nitrogen
à Jadi, dari kedua leaflet yang telah ada, sanggup disimpulkan bahwa perbedaaan pentanian berkelanjutan dengan pertanian organik, yakni :
a. Pertanian berkelanjutan dalam pengelolaan lahannya memakai peralatan pertanian yang modern, sedangkan pertanian organik memakai peralatan pertanian yang tradisinonal.
b. Pertanian berkelanjutan mementingkan hasil yang melimpah, sedangkan pertanian organik lebih mementingkan hasil yang sehat seberapapun jumlah hasilnya.
c. Pertanian berkelanjutan memaksimalkan keanekaragaman hayati di lahan, sedangkan pertanian organik tidak memaksimalkan keanekaragaman hayati di lahannya.
d. Pertanian berkelanjutan masih memakai pupuk/pestisida kimia yang jumlahnya diminimalkan, sedangkan pertanian organik tidak memakai sama sekali pupuk/pestisida kimia.
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com