Selain karbohidrat dan lemak, komponen organik sel juga tersusun atas protein dan asam nukleat. Kedua komponen tersebut mempunyai fungsi dan kiprahnya masing-masing bagi keberlangsungan metabolisme dalam sel hidup. Berikut ini, kita akan membahas wacana fungsi protein dan asam nukleat tersebut sebagai salah satu komponen kimiawi sel, lengkap dengan jenis-jenis, serta klarifikasi singkatnya. Silakan disimak!
Komponen Protein dalam Kimiawi Sel
Protein merupakan komponen kimiawi sel yang mempunyai susunan kimia yang sangat rumit. Pada sel hidup, komponen ini mempunyai 2 fungsi utama, yaitu fungsi katalitik dan fungsi mekanik. Fungsi katalitik ditunjukkan oleh keberadaan enzim, sedangkan fungsi mekanik ditunjukkan oleh keberadaan protein otot.Protein merupakan polimer dari asam amino. Ia mempunyai gugus karboksil dan gugus amino dalam ikatan molekulnya. Gugus karboksil menjadikan asam amino bersifat asam, sedangkan gugus amino menjadikan asam amino bersifat basa. Oleh alasannya yaitu itu, asam amino bersifat amfoter. Berikut ini yaitu gambar ikatan molekul asam amino:
Berdasarkan komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana yaitu protein yang jikalau dihidrolisis hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya yaitu protein globulin dan protein albumin. Sedangkan protein adonan yaitu protein yang jikalau dihidrolisis akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain. Contoh protein adonan antara lain :
- Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
- Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
- Lipoprotein, mengandung protein dan lemak
- Kromoprotein, mengandung protein dan materi zat warna (hemoglobin dan hemosianin).
Komponen Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan komponen inti sel yang berupa polimer nukleotida. Fungsi asam nukleat yaitu untuk mengontrol acara sel dan membawa warta genetik. Ada dua macam asam nukleat, yait asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Hidrolisis nukleotida dalam asam nukleat akan menghasilkan fosfat, gula pentosa (deoksiribosa dan ribosa) atau basa nitrogen (basa organik).Basa nitrogen dalam asam nukleat terdiri dari 2 golongan, yaitu golongan purin dan golongan pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G), adapun basa pirimidin terdiri dari timin, sitosin, dan urasil.
Pada sel makhluk hidup juga terdapat turunan nukleotida yang berfungsi sebagai koenzim. Beberapa di antaranya yaitu nikotinamid adenin dinukleotida, nikotinamid adenin dinukleotida fosfat, flavin mono nukleotida, flavin adenin dinukleotida, dan koenzim A.
Dalam sel, utamanya pada protoplasma, asam nukleat selain sanggup ditemukan dalam bentuk DNA dan RNA, juga sanggup ditemukan ikatan nukleotida dalam bentuk lain menyerupai adenosin monofosfat, adenosin difosfat, adenosin trifosfat, guanosin trifosfat, timidin trifosfat, uridin trifosfat, dan sitidin trifosfat.
Nah, demikianlah sekilas pemaparan mengenai fungsi protein dan asam nukleat sebagai 2 komponen kimiawi sel. Kedua komponen tersebut bahu-membahu karbohidrat dan lemak bergotong-royong merupakan komponen organik. Ada 3 komponen kimia lemak lainnya yang termasuk jenis komponen anorganik. Ketiganya antara lain air, vitamin, dan mineral. Pembahasan mengenai ketiga komponen anorganik tersebut sanggup Anda temukan di sini. Terimakasih! Sumber http://www.ebiologi.net