Testosteron, hormon steroid yang mempunyai rumus kimia C19H28O2. Ini yakni hormon kelamin laki-laki utama. Testosteron yakni biosintesis dari kolesterol oleh proses steroidogenesis, di mana kolesterol mengalami serangkaian proses enzimatik untuk menghasilkan testosteron. Pada pria, ini diproduksi dan disekresikan terutama oleh sel Leydig dari t3st1s. Sebagian kecil testosteron diproduksi oleh kelenjar adrenal. Pada wanita, testosteron diproduksi (walaupun dalam jumlah yang relatif sangat kecil) di kelenjar adrenal dan sel-sel ovarium. Selama kehamilan, itu juga disintesis di plasenta.
Androgen yakni salah satu kelas utama steroid kelamin (atau hormon kelamin) vertebrata, termasuk manusia. Androgen termasuk androstenediol (A5), androstenedione (A4), Dehidroepiandrosteron (DHEA), Dihidrotestosteron (DHT), androsteron, dan testosteron.
Ketika kadar testosteron rendah, hipotalamus melepaskan hormon pelepas gonadotropin yang merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH). Pada pria, LH dan FSH merangsang t3st1s untuk menghasilkan testosteron. Testosteron dilepaskan ke ajaran darah untuk mencapai jaringan target. Dalam darah, itu terikat dengan globulin pengikat hormon sec (SHBG). Metabolisme testosteron terjadi di hati dan juga di jaringan ekstrahepatik. Metabolisme testosteron terjadi melalui jalur 17-ketosteroid hati, metabolisme testosteron yang dimediasi sitokrom P450, dll. Dua metabolit penting dari metabolisme testosteron yakni 5α-DHT dan estradiol. 5α-DHT, misalnya, yakni agonis reseptor androgen yang lebih berpengaruh daripada testosteron.
Aktivasi testosteron terjadi saat melepaskan SHBG dan kemudian mengikat reseptor androgen pada inti sel target. Pengikatan mengakibatkan perubahan struktural pada reseptor yang memungkinkan testosteron untuk bergerak di dalam inti sel sehingga sanggup mengikat urutan nukleotida spesifik dari DNA kromosom. Ini mengarah pada transkripsi gen tertentu yang menghasilkan imbas androgen, mis. stimulasi perkembangan organ sec laki-laki (mis. t3st1s dan prostat) dan karakteristik secual sekunder (mis. peningkatan massa otot dan tulang serta pertumbuhan rambut tubuh).
Testosteron juga terlibat dalam acara neurosteroid tertentu.
Kekurangan testosteron pada laki-laki dikaitkan dengan keropos tulang dan kelemahan. Dengan demikian, testosteron juga diproduksi secara sintetis sehingga sanggup dipakai sebagai obat untuk kondisi menyerupai itu. Testosteron juga dipakai dalam perawatan kanker payudara.
Sumber https://infoana.comm