Tuesday, October 2, 2018

√ Apa Fungsi Hormon Asam Absisat

Hormon asam absisat pertama kali diisolasi oleh Addicott (1963) dari Cotton bolls. Ini diproduksi di banyak cuilan tumbuhan tetapi lebih banyak di dalam kloroplas sel hijau. Hormon ini terbentuk dari asam mevalonat atau xantofil. Asam absisat diangkut ke semua cuilan tumbuhan melalui difusi serta jalan masuk transportasi (floem dan xylem).


1. Dormansi tunas:


Asam absisat menginduksi dormansi tunas menuju pendekatan animo dingin.


2. Dormansi Benih:


Ini terutama disebabkan oleh asam absisat. Dormansi memungkinkan benih untuk mentolerir pengeringan dan suhu ekstrem yang lebih baik. Tunas dan biji hanya tumbuh dikala asam absisat diatasi dengan giberelin. Karena aksinya dalam menginduksi dormansi, asam absisat atau ABA juga disebut sebagai dormin.


3. Penghentian Aktivitas kambium:


Pembentukan asam absisat menghentikan mitosis dalam kambium vaskular menuju animo dingin.


4. Abscission (pemotongan):


Asam absisat meningkatkan penyerapan bunga dan buah.


5. Penuaan Daun:


Kehadirannya yang berlebihan menghentikan sintesis protein dan RNA dalam daun dan kesudahannya menstimulasi penuaan (penurunan daun bekerjsama didorong oleh etilena).


6. Transpirasi:


Selama pengeringan dan tekanan lainnya, asam absisat disintesis dengan cepat. Inhibitor menjadikan penutupan stomata dan kesudahannya mencegah transpirasi.


7. Perlawanan:


Asam absisat meningkatkan ketahanan tumbuhan terhadap masbodoh dan jenis tekanan lainnya. Karenanya, hormon ini juga dikenal sebagai hormon stres.


8. Hidrolisis Pati:


Asam absisik menghambat pembentukan amilase yang dimediasi giberelin selama perkecambahan biji-bijian sereal.


9. Perbungaan:


Dalam jumlah kecil, asam absisat dikenal untuk mendorong pembungaan di beberapa tumbuhan pendek, mis., Strawberry, Black Currant.


10. Partenokarpi:


ABA telah ditemukan menginduksi perkembangan partenokarpi pada mawar.


11. Rooting:


Sistem akar stek batang didorong dalam beberapa perkara oleh asam absisat, mis., Kacang, Ivy, Poinsettia (= Euphorbia pulcherrima).


12. Potensial Membran:


ABA menginduksi potensial permukaan nyata pada membran sel.


13. Pertumbuhan Terkendali:


Merupakan antagonis terhadap giberelin dan menetralkan efek hormon pemacu pertumbuhan lainnya (auksin dan sitokinin) dan karenanya, menjaga kegiatan mereka tetap terkendali. Dengan mengendalikan pertumbuhan, ABA memainkan tugas penting dalam pengembangan benih dan pematangan benih. Biasanya itu menghambat perkecambahan biji, pertumbuhan embrio yang dipotong, pertumbuhan Duckweed dan tumbuhan lainnya.



Sumber https://infoana.comm