Thursday, November 15, 2018

√ Pengertian Sistem Saraf Perifer (Tepi)

Sistem saraf perifer, mengontrol fungsi sadar badan dan bertanggung jawab untuk pergerakan otot. Peran utama sistem ini ialah untuk membawa informasi motorik dan sensorik dari sistem saraf sentra ke organ-organ sensorik, kulit, dan otot. Sel-sel sistem saraf sensorik mengirimkan informasi ke Sistem saraf sentra dari organ-organ internal atau dari rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik tersebut membawa informasi dari SSP ke organ, otot, dan kelenjar.


Sebagai contoh, katakan bahwa Anda melihat watu bergerigi di tanah. Sistem visual Anda mencicipi watu dan memberikan informasi ini ke otak Anda (sistem saraf pusat). Otak Anda lalu mengirimkan sinyal ke otot-otot Anda, dan mereka merespons dengan menggerakkan badan Anda menjauh dari batu. Ini ialah pengaturan yang dilakukan sistem saraf somatik Anda.


Poin utama dari sistem saraf somatik ialah ia mengontrol fungsi sadar dan Anda mempunyai kendali atas gerakan Anda. Jika sebab alasan absurd yang Anda inginkan, Anda sanggup menentukan untuk menginjak watu yang bergerigi.


Sistem saraf otonom mengontrol fungsi-fungsi badan yang tidak disengaja dan bertanggung jawab untuk mengatur organ-organ internal badan Anda menyerupai jantung, perut, ginjal, dan usus. Peran utama sistem ini ialah untuk merangsang atau menghambat proses badan kita untuk melindungi kita dari ancaman yang dirasakan.


Misalnya, Anda berjalan bersama, dan badut yang sangat menakutkan melompat ke arah Anda. Sistem saraf otonom Anda bekerja tanpa sadar dan detak jantung Anda meningkat, pupil Anda akan membesar, dan tekanan darah Anda meningkat. Tubuh Anda melaksanakan ini sehingga Anda bisa lebih sadar dan bereaksi terhadap ancaman lebih cepat. Pada dasarnya, ini memungkinkan Anda dengan kemampuan untuk tetapkan dan menindaklanjuti melarikan diri dari atau melawan badut jahat.


Poin kunci dari sistem saraf otonom ialah bahwa Anda tidak mempunyai kendali atas respons badan Anda. Anda tidak sanggup menentukan untuk berhenti melebarkan pupil mata atau tidak mempunyai peningkatan detak jantung. Kemudian, Anda mungkin sanggup mengontrol menurunkan detak jantung Anda sehabis kejadian, tetapi pada dikala yang sebenarnya, badan Anda bereaksi tanpa sadar.



Sumber https://infoana.comm