Spermatogenesis yakni proses di mana sperma gres dibentuk di t3st1s. Ini terjadi secara terus menerus melalui mitosis dan meiosis, di mana setiap sel sperma yang tidak matang membuat dua sel, dan masing-masing menghasilkan empat sel, yang disebut spermatozoa. Spermatogenesis ajaib dipercaya sebagai penyebab paling umum dari infertilitas pria.
Spermatogenesis: Proses Produksi Sperma
Spermatogenesis terjadi dari pubertas sampai mati. Sistem reproduksi laki-laki menghasilkan sekitar 1500 sperma per detik, yang setara dengan jutaan per hari, meskipun hanya sekitar setengah dari sperma ini yang sanggup bertahan.
Lokasi t3st1s di luar tubuh, serta morfologinya, keduanya merupakan faktor penting dalam mempertahankan suhu yang relatif masbodoh yang dibutuhkan untuk perkembangan sperma yang memadai.
Sperma awalnya terbentuk melalui produksi FSH dan LH, hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis yang berkontribusi pada produksi testosteron dan pengembangan sperma. Penyakit yang merusak sekresi hormon-hormon ini sanggup memengaruhi spermatogenesis dan kesannya kesuburan. Inilah sebabnya mengapa salah satu metode yang dipakai untuk pengujian dan perawatan kesuburan yakni tes kadar hormon ini.
Kondisi Ideal untuk Spermatogenesis
Struktur dan posisi skrotum dan t3st1s yakni kunci untuk memastikan spermatogenesis terjadi secara normal. Sperma matang di epididimis yang membentang di tempat tengah t3st1s. Kulit skrotum yang tipis dan bergelombang, bersama dengan proses termoregulasi internal yang halus, bekerja bersama untuk menjaga sperma tetap masbodoh secara konsisten ketika mereka bereproduksi.
Daerah ini biasanya beberapa derajat lebih rendah dari suhu badan normal, dengan suhu ideal diyakini sekitar 34 derajat C.
Pengaruh Suhu pada Pengembangan Sperma
Keseluruhan kejantanan semen laki-laki sanggup dipengaruhi dalam hal morfologi, motilitas, atau konsentrasi keseluruhan. Suhu yakni faktor utama dan paling eksklusif yang diketahui menghipnotis bagaimana sperma dibuat.
jashsdy mempunyai prosedur spesifik untuk pertukaran panas yang didasarkan pada pendinginan darah yang memasuki t3st1s. Ini yakni sistem halus yang sanggup dipengaruhi dengan mudah; bahkan peningkatan 2-3 derajat C sanggup menghalangi pengaturan suhu dan memengaruhi perkembangan sperma.
Faktor-faktor yang sanggup mempunyai imbas (sementara) yang merugikan pada gangguan spermatogenesis terkait suhu sanggup mencakup:
- Pemaparan berkepanjangan terhadap sumber panas eksternal (mis. Pemaparan di tempat kerja harian)
- Rendam dalam air panas dalam waktu lama
- Tidak banyak bergerak untuk waktu yang lama
- Celana ketat atau pakaian dalam
Spermatogenesis dan Infertilitas
Banyak variabel perancu sanggup menghipnotis produksi sperma pada setiap tahap spermatogenesis. Meskipun masih menjadi pertanyaan ihwal seberapa besar masing-masing faktor menghipnotis produksi sperma, laki-laki yang mencoba untuk hamil harus melaksanakan kesalahan.
Ada bukti yang tidak meyakinkan ihwal efek laptop dan ponsel pada suhu sperma, dan mereka patut dicatat sebagai penyebab potensial. Paparan eksklusif dan / atau ekstensif terhadap pestisida dan racun lingkungan lainnya juga diketahui mengganggu pertumbuhan sperma.
Obat resep tertentu, obat bebas, obat kanker, steroid, obat yang dipakai untuk menangani epilepsi, dan antibiotik telah dipelajari mengenai imbas negatifnya pada spermatogenesis. Dalam beberapa masalah ini, ketika penerima telah berhenti minum obat, kualitas semen meningkat secara dramatis.
Faktor-faktor lain yang diketahui menghipnotis bagaimana sperma dibentuk dan itu sanggup menjadi faktor-faktor yang mungkin di belakang infertilitas termasuk:
- BMI / Obesitas. Studi menawarkan bahwa BMI lebih tinggi dari 25 berarti 25% lebih sedikit sperma dan motilitas sperma lebih rendah.
- Nutrisi. Mengonsumsi pelengkap vitamin menyerupai seng dan selenium sanggup membantu meningkatkan kualitas sperma.
- Alkohol, merokok, dan penggunaan narkoba. Sejauh mana hal ini sanggup menghipnotis kesuburan masih dipertanyakan, namun, studi menawarkan efek moderat. Sebagai contoh, sebuah penelitian pada tahun 2015 terhadap laki-laki muda menawarkan bahwa perokok ganja biasa mempunyai konsentrasi sperma 28% lebih rendah daripada kelompok kontrol.
- Frekuensi 3j4kulasi. ejku setiap 2-3 hari umumnya dianggap sebagai tingkat optimal untuk kekuatan dan kesehatan sperma.
- Infeksi jalan masuk genital sanggup mengakibatkan kerusakan pada cuilan sistem reproduksi internal dan berdampak negatif pada perkembangan sperma.
Sumber https://infoana.comm