Air liur yakni cairan di lisan yang melarutkan beberapa masakan yang dikunyah dan bertindak sebagai pelumas, memfasilitasi perjalanan melalui belahan selanjutnya dari susukan pencernaan. Air liur juga mengandung enzim pencerna pati yang disebut amilase (ptyalin), yang memulai proses hidrolisis enzimatik; ia membagi pati (suatu polisakarida yang mengandung banyak molekul gula yang terikat dalam rantai kontinu) menjadi molekul-molekul maltosa gula ganda.
Banyak karnivora, ibarat anjing dan kucing, tidak mempunyai amilase dalam air liur mereka; alasannya yakni itu, masakan alami mereka mengandung sedikit sekali pati. Zat harus dalam larutan semoga kuncup rasa dirangsang; air liur menyediakan pelarut untuk materi makanan.
Komposisi air liur bervariasi, tetapi komponen utamanya yakni air, ion anorganik yang ibarat dengan yang biasa ditemukan dalam plasma darah, dan sejumlah unsur organik, termasuk protein saliva, asam amino bebas, dan enzim lisozim dan amilase. Meskipun saliva sedikit bersifat asam, bikarbonat dan fosfat yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai buffer dan mempertahankan pH, atau konsentrasi ion hidrogen, dari saliva yang relatif konstan dalam kondisi biasa.
Konsentrasi bikarbonat, klorida, kalium, dan natrium dalam saliva berafiliasi eksklusif dengan laju alirannya. Ada juga hubungan eksklusif antara konsentrasi bikarbonat dan tekanan parsial karbon dioksida dalam darah. Konsentrasi klorida dalam darah bervariasi dari 5 milimol per liter pada laju fatwa rendah sampai 70 milimol per liter dikala laju fatwa tinggi. Konsentrasi natrium dalam keadaan yang sama bervariasi dari 5 milimol per liter sampai 100 milimol per liter. Konsentrasi kalium dalam darah seringkali lebih tinggi daripada dalam plasma darah, sampai 20 milimol per liter, yang menyumbang rasa tajam dan logam dari air liur dikala fatwa cepat.
Aliran air liur yang konstan menciptakan rongga lisan dan gigi tetap lembab dan relatif bebas dari residu makanan, sel epitel yang mengelupas, dan partikel asing. Dengan menghilangkan materi yang sanggup berfungsi sebagai media kultur, air liur menghambat pertumbuhan bakteri. Air liur mempunyai fungsi perlindungan, alasannya yakni enzim lisozim mempunyai kemampuan untuk melisiskan, atau melarutkan, basil tertentu. Sekresi air liur juga menyediakan prosedur di mana zat organik dan anorganik tertentu sanggup dikeluarkan dari tubuh, termasuk merkuri, timbal, kalium iodida, bromida, morfin, etil alkohol, dan antibiotik tertentu ibarat p3enisilin, streptomisin, dan kloretrasiklin.
Meskipun air liur tidak penting untuk kehidupan, ketiadaannya menghasilkan sejumlah ketidaknyamanan, termasuk kekeringan membran mukosa mulut, kebersihan lisan yang jelek alasannya yakni pertumbuhan basil yang berlebihan, rasa yang sangat berkurang, dan rasa sulit untuk berbicara.
Sumber https://infoana.comm