Monday, February 18, 2019

√ Apa Fungsi Sitokin?

Sitokin yakni protein kecil yang sanggup diproduksi oleh hampir semua sel (terutama sel epitel dan endotel) sebagai respons terhadap beberapa stimulus. Sel jaringan yang terluka, terinfeksi, atau berpenyakit mengeluarkan jenis sitokin kemokin. Sitokin proinflamasi sangat penting untuk respons sistem imun. Ketika diatur dengan benar, mereka membantu badan pulih.


Fungsi sitokin


Sitokin bertindak sebagai molekul pemberi sinyal antar sel. Mereka membantu mengatur respons sistem kekebalan terhadap apa pun yang menciptakan badan tidak seimbang – termasuk luka, racun kimia, mikroba, serangan jantung, dan bahkan kondisi penyakit menyerupai yang ditemukan pada kanker dan gangguan otak.


Kemokin juga merupakan sitokin tetapi mempunyai fungsi berbeda. Mereka bertindak sebagai sinyal suar sehingga sel-sel sistem kekebalan badan (seperti neutrofil) sanggup menemukan dan membantu sel-sel yang membutuhkannya.


Apa yang terjadi jikalau sitokin tidak diatur?


Ketika respon sistem kekebalan badan menjadi tidak berfungsi, produksi sitokin yang berlebihan berkontribusi terhadap perkembangan dan perkembangan penyakit. Peradangan kronis dan penyakit yang berafiliasi dengan respons peradangan yang tidak sehat mengakibatkan produksi sitokin yang lebih tidak teratur.


Sitokin juga sanggup mengganggu terapi untuk suatu penyakit, menciptakan pengobatan menjadi kurang efektif (mis. Terapi radiasi untuk kanker).


Penelitian menawarkan bahwa kurkumin senyawa kunyit membantu mengatur produksi sitokin. Penelitian laboratorium, hewan, dan insan menawarkan bahwa itu menghambat produksi sitokin yang abnormal. Ini sanggup membantu mencegah atau mengobati kondisi yang disebabkan dan terkait dengan peradangan kronis. Beberapa di antaranya adalah:



  1. Menangkal resistensi kanker terhadap radioterapi dan meningkatkan efektivitasnya.

  2. Aman mengurangi peradangan otak dan menghambat respon imun aneh pada ensefalomielitis dan multiple sclerosis.

  3. Mencegah perkembangan atau perkembangan kanker.

  4. Mengurangi perubahan inflamasi karsinogenik dan kerusakan tanggapan radikal bebas dari asap rokok di paru-paru.

  5. Menurunkan risiko serangan asma.

  6. Melindungi neuron otak dari kerusakan yang terkait dengan penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan stroke.

  7. Mengatur metabolisme gula darah.

  8. Mencegah atau mengobati kondisi sindrom metabolik (seperti diabetes, penyakit hati berlemak non-alkohol, obesitas, dan penyakit jantung).

  9. Mengurangi tanda-tanda depresi, stres psikologis, dan kelelahan.


Dimana Sitokin  diproduksi


Sitokin dibentuk oleh banyak populasi sel, tetapi produsen utamanya yakni sel T helper (Th) dan makrofag. Sitokin sanggup diproduksi di dan oleh jaringan saraf perifer selama proses fisiologis dan patologis oleh residen dan makrofag yang direkrut, sel mast, sel endotel, dan sel Schwann.


Setelah cedera saraf tepi, makrofag dan sel Schwann yang berkumpul di sekitar lokasi cedera saraf mengeluarkan sitokin dan faktor pertumbuhan spesifik yang dibutuhkan untuk regenerasi saraf.


Iritasi inflamasi lokal ganglion akar dorsal (DRG) tidak hanya meningkatkan sitokin proinflamasi tetapi juga menurunkan sitokin antiinflamasi. Sitokin juga sanggup disintesis dan dilepaskan dari nukleus pulposus hernia, disintesis di dalam sumsum tulang belakang, soma DRG, atau kulit yang meradang.


Selanjutnya, sitokin sanggup diangkut secara retrograde dari pinggiran, melalui prosedur aksonal atau non-aksonal, ke DRG dan tanduk dorsal, di mana mereka sanggup mempunyai imbas mendalam pada acara neuronal dan oleh lantaran itu berkontribusi pada etiologi banyak sekali keadaan nyeri patologis.



Sumber https://infoana.comm