Sel-B mempunyai imunoglobulin terikat membran yang bertindak sebagai reseptor untuk antigen. Sel-T mempunyai reseptor untuk antigen di permukaannya tetapi secara struktural berbeda dari imunoglobulin. Tabel Perbedaan Sel-B dan Sel-T:
No. | Limfosit-B (Sel-B) | Limfosit-T (Sel-T) |
1 | Sel-B matang di sumsum tulang. | Sel-T matang di timus. |
2 | Sel-B merupakan 20% dari total limfosit dalam darah. | Sel-T merupakan 80% dari total limfosit dalam darah. |
3 | Sel-B terlibat dalam respons imun humoral. | Sel-T terlibat dalam respons imun yang dimediasi sel. |
4 | Sel B matang terjadi di luar kelenjar getah bening. | Sel T matang terjadi di dalam kelenjar getah bening. |
5 | Sub-populasi sel B ialah sel Memori dan sel Plasma. | Sub-populasi sel-T ialah sel T sitotoksik, sel T Helper dan sel Suppressor. |
6 | Sel-B sanggup mensintesis antibodi. | Sel-T sanggup mensintesis limfokin ibarat IL2, IL4, IL5 dan γ-interferon. |
7 | CD19 ialah penanda permukaan sel B-sel. | CD3 ialah penanda permukaan sel-sel T. |
8 | Sel-B bisa berikatan dengan antigen. | Sel-T tidak bisa mengikat antigen secara langsung. Mereka membutuhkan presentasi antigen. |
9 | Antigen spesifik timus tidak ada dalam sel-B. | Antigen spesifik timus hadir dalam sel-T. |
10 | Umur sel B relatif pendek. | Umur sel T relatif panjang. |
11 | Sel-B tidak bergerak menuju daerah infeksi. | Sel-T sanggup bergerak menuju lokasi infeksi. |
12 | Sel-B sanggup mengenali antigen pada permukaan basil dan virus. | Sel-T hanya sanggup mengenali antigen di luar sel yang terinfeksi. |
13 | Sel-B mengenali antigen melalui antibodi terikat-membran yang disebut reseptor sel-B atau BCR. | Sel T mengenali antigen melalui reseptor sel T (TCR) pada membran. |
14 | IgM hadir di permukaan sel-B. | IgM tidak ada di permukaan sel-T. |
15 | Sel-B mempunyai reseptor untuk fragmen FC dari IgG. | Sel-T tidak mempunyai reseptor untuk fragmen FC dari IgG. |
16 | Reseptor untuk pemanis C3 hadir pada sel-B. | Reseptor untuk pemanis C3 tidak ada dalam sel-T. |
17 | Rosette SRBC tidak ada dalam sel-B. | Rosette SRBC hadir dalam sel-T. |
18 | Permukaan sel B-sel menunjukkan juluran sitoplasma yang disebut mikrovili (di bawah mikroskop elektron). | Permukaan sel T-sel halus dan tidak ada mikrovili. |
18 | Pembentukan blast dalam sel-B sanggup dilihat sehabis interaksi dengan basil endotoksin dan virus Epstein-Barr. | Pembentukan blast dalam sel-T sanggup terlihat sehabis perawatan dengan mitogen ibarat Concanavalin A (Con A) atau Phytohemagglutinin (PHA). |
20 | Sel B tidak bertindak melawan sel kanker atau cangkok. | Sel-T sanggup bertindak melawan sel kanker dan cangkok organ. |
Sumber https://infoana.comm