Giginya yakni struktur keras, putih yang ditemukan di mulut. Biasanya gigi dipakai untuk pengunyahan, gigi spesies vertebrata yang berbeda kadang kala berbentuk khusus. Gigi ular, misalnya, sangat tipis dan tajam dan biasanya melengkung ke belakang; mereka berfungsi dalam menangkap mangsa tetapi tidak dalam mengunyah, alasannya yakni ular menelan seluruh masakan mereka.
Gigi mamalia karnivora, menyerupai kucing dan anjing, lebih runcing daripada primata, termasuk manusia; gigi taring panjang, dan gigi premolar tidak mempunyai permukaan gerinda yang rata, lebih gampang menyesuaikan diri dengan pemotongan dan geser (seringkali gigi molar posterior lebih banyak hilang). Di sisi lain, herbivora menyerupai sapi dan kuda mempunyai gigi molar dan geraham yang datar dan sangat besar dengan punggung dan cusp yang rumit; gigi taring sering benar-benar tidak ada.
Gigi runcing tajam, kurang menyesuaikan diri untuk mengunyah, umumnya menjadi ciri pemakan daging menyerupai ular, anjing, dan kucing; dan gigi yang lebar dan rata, diadaptasi dengan baik untuk mengunyah, menjadi ciri herbivora. Perbedaan bentuk gigi yakni penyesuaian fungsional. Beberapa binatang sanggup mencerna selulosa, namun sel-sel tumbuhan yang dipakai sebagai masakan oleh herbivora terlampir di dinding sel selulosa yang harus dipecah sebelum isi sel sanggup terpapar pada agresi enzim pencernaan.
Sebaliknya, sel-sel binatang dalam daging tidak terbungkus dalam zat yang tidak sanggup dicerna dan sanggup ditindaklanjuti secara pribadi oleh enzim pencernaan. Akibatnya, mengunyah tidak begitu penting untuk karnivora menyerupai halnya untuk herbivora. Manusia, yang yakni omnivora (pemakan tumbuhan dan jaringan hewan), mempunyai gigi yang termasuk, secara fungsional dan struktural, di suatu daerah di antara ekstrem spesialisasi yang dicapai oleh gigi karnivora dan herbivora.
Setiap gigi terdiri dari mahkota dan satu atau lebih akar. Mahkota yakni bab fungsional dari gigi yang terlihat di atas gusi. Akar yakni bab tak terlihat yang mendukung dan mengencangkan gigi di tulang rahang. Bentuk mahkota dan akar bervariasi di aneka macam bab ekspresi dan dari satu binatang ke binatang lainnya. Gigi pada satu sisi rahang intinya yakni bayangan cermin dari yang terletak di sisi yang berlawanan.
Gigi atas berbeda dari gigi bawah dan saling melengkapi. Manusia biasanya mempunyai dua set gigi selama masa hidupnya. Set pertama, yang dikenal sebagai gigi sulung, susu, atau gigi sulung, diperoleh secara sedikit demi sedikit antara usia enam bulan dan dua tahun. Saat rahang tumbuh dan mengembang, gigi-gigi ini diganti satu per satu dengan gigi-gigi set sekunder. Ada lima gigi sulung dan delapan gigi permanen di setiap seperempat mulut, sehingga total 32 gigi permanen menggantikan 20 gigi sulung.
Sumber https://infoana.comm