Sunday, March 10, 2019

√ Pengertian Isotropik

Isotropik yaitu kata dasar dalam anisotropik. Awalan “an” yaitu indikasi kontras dalam penggunaan dan arti kata dasar. Kata dasarnya, isotropik dalam arti literal berarti arah yang sama. Memecah kata dari asal Yunani, “Iso” berarti sama, sedangkan “tropic” berarti arah. Selain itu, dimungkinkan untuk memakai kedua kata tersebut sebagai kata benda atau kata sifat.


Sebagai kata sifat sendiri, segala sesuatu yang isotropik mempunyai sifat fisik yang sama di semua arah. Seperti disebutkan di atas, definisi sanggup bervariasi tergantung pada area penggunaan. Misalnya, dikala merujuk pada isotropi mineral atau bahan, ini berarti bahwa dia mempunyai sifat yang serupa di semua arah. Properti ini sanggup berupa properti fisik, mekanik, termal, atau listrik.


Sedangkan, jikalau proses industri isotropik, ini mengacu pada keseragaman tarif dalam fase yang berbeda meskipun ada arah. Sebaliknya, Anisotropik yaitu antonim untuk isotropik. Ini mengacu pada sifat material yang bergantung pada arah. Selain itu, setiap materi yang menampilkan sifat berbeda di arah yang berbeda yaitu anisotropik. Untuk materi ibarat itu, sifat fisik material berbeda di sepanjang sumbu arah yang berbeda. Sifat yang bervariasi dalam arah sanggup meliputi fisik dan mekanik ibarat kekuatan tarik, konduktivitas, atau absorbansi.


Karena itu, materi dan mineral yang bersifat isotropik mempunyai sifat serupa di semua arah. Mereka tidak tergantung pada arah. Semua ikatan kimia dalam materi semacam itu identik terlepas dari arahnya. Misalnya, padatan amorf yaitu materi yang mengatakan isotropi. Teori gerak kinetik mengatakan bahwa molekul bergerak secara acak ke segala arah. Dengan demikian, molekul-molekul ini pada waktu tertentu mengatakan isotropi dengan bergerak ke arah yang sama.


Mempertimbangkan materi isotropik ibarat kristal kubik simetris dan padatan amorf ibarat kaca. Tidak semua sifat kristal kubik menampilkan isotropi. Mereka hanya menampilkan isotropi menurut imbas piroelektrik dan konduktivitas listriknya.


Ketika cahaya melewati materi isotropik atau mineral, mereka mungkin tampak gelap atau tetap gelap. Ini alasannya yaitu keseragaman struktur mineral mencegah cahaya menyebar ke banyak sekali arah. Cahaya tidak mempengaruhi polarisasi mineral atau arah cahaya.


Dalam hal aplikasi, materi isotropik ada di sejumlah industri ibarat fisika, matematika, ilmu material, ekonomi, geografi, dan biologi.



Sumber https://infoana.comm