Wednesday, January 18, 2017

√ Cara Menanam Bawang Daun Dalam Pot

Cara menanam bawang daun dalam pot atau polybag tidak jauh berbeda dengan budidaya di lahan terbuka. Jenis benih yang ditanam dan pupuk yang dibutuhkan relatif sama. Hanya saja jenis media tanamnya berbeda sehingga memerlukan perlakuan khusus.


Bawang daun (Allium fistulosum) merupakan jenis sayuran yang sering dijadikan bumbu atau materi penyedap masakan. Bentuk daunnya bundar panjang, berongga ibarat pipa. Ujungnya meruncing sedangkan pangkalnya padat berwarna putih. Pada jenis yang lain ibarat Allium porum bentuk daunnya pipih ibarat pita.


Daerah paling ideal untuk menanam bawang daun yakni dataran tinggi dengan rentang ketinggian 900-1700 meter dpl. Suhu pertumbuhan ideal berkisar 19-24oC dengan kelembaban 80-90%. Meskipun begitu, bawang daun masih sanggup tumbuh di dataran rendah yang bersuhu panas.


Pada kesempatan kali ini alamtani akan mengulas cara menanam bawang daun dengan media tanam yang diletakkan dalam pot atau polybag. Hal-hal pokok yang dibahas antara lain, cara membenihkan, menciptakan media tanam, teknis budidaya dan perawatan hariannya.


Menyiapkan benih


Seperti telah disinggung sebelumnya, terdapat dua jenis bawang daun yakni Allium fistulosum atau bawang daun bakung dan Allium porum bawang daun prei. Saat ini yang banyak dibudidayakan di Indonesia yakni jenis bawang daun bakung.


Bawang daun sanggup diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan generatif yakni perbanyakan bibit tumbuhan melalui biji atau benih. Sedangkan perbanyakan vegetatif yakni perbanyakan tumbuhan dengan cara memecah anakan dari rumpun utama.


Perbanyakan benih secara generatif didapatkan dengan menyemai biji atau benih terlebih dahulu. Sebelum benih disemai siapkan media penyemaian terlebih dahulu, lihat cara menciptakan media persemaian. Adapun cara penyemaiannya yakni sebagai berikut:



  • Bila kawasan persemaian berupa bedengan tebarkan benih bawang daun dalam alur yang telah dibentuk sedalam 1 cm. Jarak antar alur 10 cm.

  • Bila kawasan persemaian berupa tray semai atau polybag, letakan benih bawang daun dalam setiap wadah 1-2 biji. Tanam sedamal 10 cm.

  • Tutup kawasan persemaian dengan karung goni yang dibasahi atau daun pisang. Setelah benih berkecambah, buka epilog tersebut.

  • Lakukan penyiraman setiap hari, pagi dan sore hari. Berikan pupuk urea, ZA atau pupuk cair organik. Pemberian pupuk urea dan ZA sebaiknya dilarutkan dalam air. Kemudian siramkan pada media semai. Bila memakai pupuk organik cair, encerkan terlebih dahulu sebelum disiramkan.

  • Bibit bawang daun yang telah berumur 2 bulan atau tingginya mencapai 10-15 cm, sudah siap dipindahkan ke kawasan pembesaran.


Perbanyakan benih vegetatif sanggup diambil dari tumbuhan bawang daun yang telah berumur lebih dari 2,5 bulan. Penampakan tumbuhan yang akan diambil harus mempunyai rumpun banyak, terlihat segar, tidak terjangkit hama dan penyakit. Cara menyepihnya yakni sebagai berikut:



  • Bongkar rumpun tumbuhan bawang daun beserta akar-akarnya. Cara membongkar jangan dicabut, melainkan digali dengan tangan atau kored.

  • Bersihkan dengan tangan tanah-tanag yang melekat disekitar akar. Buang daun dan akar yang terlihat layu atau tua.

  • Pecah-pecah rumpun tumbuhan tersebut menjadi beberapa bibit tumbuhan atau anakan. Setiap anakan sebaiknya terdiri dari 1-3 batang.

  • Papas daun pecahan atas untuk mengurangi penguapan. Pemapasan dilakukan kira-kira sepertiga pecahan dari atas. Pemapasan juga akan merangsang tumbuhnya tunas baru.

  • Bibit bawang daun yang telah disiapkan sanggup eksklusif ditanam. Bila bibit tersebut tidak eksklusif ditanam, sebaiknya usang penyimpanan tidak lebih dari 5-7 hari dengan penyimpanan di kawasan teduh dan lembab.


Menyiapkan media tanam


Media tanam pot atau polybag untuk menanam bawang daun sama dengan menanam jenis sayuran lainnya. Pada dasarnya media tanam tersebut harus bersifat poros, subur, gembur dan banyak mengandung materi organik. Tingkat keasaman tanah yang untuk menanam bawang daun berkisar pH 6,5-7,5.


Media tanam pot atau polybag terdiri dari tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1, atau tanah dan pupu sangkar dengan perbandingan 2:1. Untuk mengetahui lebih detail silahkan baca kembali artikel wacana cara menciptakan media tanam sayuran.


Aduk media tanam yang dipilih sampai merata, kemudian masukkan ke dalam pot atau polybag yang telah dipersiapkan. Padatkan media tanam dengan tangan tangan, jangan diinjak alasannya yakni akan menjadi terlalu padat. Untuk polybag sanggup memakai ukuran 0.08 x 30/15 x 30, sedangkan untuk pot kira-kira seukuran kaleng cat 5 kg.


Cara menanam bawang daun


Untuk cara menanam bawang daun secara organik, bibit eksklusif ditanam. Sedangkan untuk cara non-organik bibit sanggup direndam dahulu dalam larutan fungisida sebelum ditanam. Perendaman dilakukan pada takaran rendah, 30-50% dari takaran tawaran selama 10-15 menit. Fungsinya untuk menghindari serangan jamur pada akar.


Buat lubang tanam pada pot atau polybag yang telah disiapkan. Dalam lubang tanam sekitar 10 cm. Masukan bibit tanaman, satu wadah untuk satu tanaman. Posisi tumbuhan tegak berdiri. Kemudian tutup dengan media tanam sampai besar lengan berkuasa mencengkeram. Siram bibit tersebut supaya tetap lembab.


Waktu yang sempurna untuk penanaman pada pagi data sore hari. Saat matahari tidak terlalu terik sehingga suhu udara dan laju respirasi tidak terlalu tinggi. Letakkan pot atau polybag di kawasan yang menerima penyinaran matahari penuh.


Penyiraman dan pemupukan


Penyiraman pada awal pertumbuhan sebaiknya dilakukan setiap hari. Dalam tumbuhan hendaknya tanah atau media tanam jangan terlalu berair atau becek, air tergenang, alasannya yakni sanggup mengakibatkan amis akar.


Selanjutnya, penyiraman sanggup dilakukan setiap 2-3 hari sekali, atau tergantung kondisi cuaca dan keadaaan media tanam. Waktu penyiraman yang paling baik, pagi sebelum jam 9.00 atau sore hari sehabis pukul 17.00.


Untuk cara menanam bawang daun organik, berikan pupuk kompos atau pupuk kandang pada hari ahad ke-4 sebanyak satu kepalan tangan untuk setiap wadah dan diulang pada ahad ke-8. Pupuk ditabur di sekitar pangkal batang tanaman.


Sedangkan untuk cara menanam bawang daun non-organik, sanggup diberikan pupuk urea atau ZA pada ahad ke-3 dan ahad ke-6. Jumlah pupuk sekitar 5 gram per wadah. Pemberian pupuk sebaiknya dilarutkan dalam air, kemudian disiramkan pada media tanaman.


Bisa juga dengan menambahkan pupuk daun atau pupuk organik cair apabila dibutuhkan. Pemberian pupuk disemprotkan pada daun secara merata atau dikocorkan ke tanah. Aplikasi pupuk sanggup diberikan mulai hari ke-10 dan diulang setiap 10 hari sampai 3-4 kali.


Pemanenan


Bawang daun sanggup dipanen sehabis berumur 2,5 bulan semenjak bibit ditanam, 5 bulan dari biji mulai disemai. Ciri-ciri bawang daun siap panen yakni jumlah rumpunnya mulai banyak dan sebagian daunnya sudah ada yang menguning. Panen sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari.


Namun untuk keperluan harian tidak perlu menunggu sampai tumbuhan bawang daun siap panen. Tanaman yang telah berumpun banyak sanggup diambil sebagian kapan saja. Dan sisanya dibiarkan tumbuh.


Di lahan terbuka, produktivitas bawang daun sanggup menghasilkan sampai 10-40 ton/hektar. Produktivitas ini tergantung pada kualitas benih, teknis budidaya dan kecocokan geografis.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com