Tuesday, January 24, 2017

√ Panduan Teknis Budidaya Melon

Melon (Cucumis melo) termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak sanggup memanjat. Bila tidak ditopang, tumbuhan ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.


Tempat ideal untuk budidaya melon berada pada kisaran ketinggian 250-700 meter dpl. Bila ketinggian kurang dari 250 meter, tumbuhan melon cenderung menghasilkan buah yang kecil. Sedangkan di dataran tinggi dengan suhu dibawah 18oC, tumbuhan ini sulit untuk berkembang.


Tanaman melon menghendaki tingkat kelembaban udara 50-70%. Suhu rata-rata yang cocok untuk budidaya melon berkisar 25-30oC dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Kualitas buah melon akan semakin baik apabila terdapat perbedaan suhu siang dan malam cukup signifikan.


Jenis buah melon


Jenis buah melon sangat beragam. Namun hanya 3 kultivar yang terkenal dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus dan cantalupensis.



  • Reticalatus. Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala, ibarat terlapisi jaring. Daging buah berwarna hijau muda hingga oranye.

  • Inodorus. Jenis ini mempunyai kulit buah yang mulus tidak berjala. Bentuknya membulat hingga lonjong. Warna kulit buah kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye hingga putih. Daging buah tidak beraroma.

  • Cantalupensis. Jenis ini mempunyai kulit buah yang bergelombang ibarat labu, atau disebut berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat. Blewah termasuk dalam jenis ini.


Pembibitan tumbuhan melon


Tanaman melon untuk budidaya biasanya diperbanyak secara generatif dari biji atau benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar diharapkan bibit tumbuhan sekitar 16.000- 20.000 pohon atau setara dengan 500-700 gram benih melon.


Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum mengandung fungisida, sanggup ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dosis.


Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain berair atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila terlihat kering percikan air secukupnya.


Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media tanam berupa adonan tanah dengan kompos atau pupuk sangkar dengan perbandingan 2:1, lihat cara menciptakan media persemaian. Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut.


Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening atau sungkup. Hal ini diharapkan supaya bibit yang tumbuh terlindungi dari terik matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media persemaian harus terus dikontrol dan diperhatikan supaya kelembabannya terjaga. Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah.


Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman.


 melon tumbuh merambat tetapi tidak sanggup memanjat √ Panduan teknis budidaya melon


Persiapan lahan dan penanaman


Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dibajak terlebih dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.


Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari.


Bila pH tanah yang akan dipakai untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.


Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak. Warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke belahan luar. Buat lubang tanam di atas mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan terdapat dua baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris 50-60 cm. Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman.


Langkah berikutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk supaya tidak layu alasannya ialah kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari ketika matahari tidak terlalu terik.


Perawatan budidaya melon


a. Pemasangan ajir


Untuk menghasilkan buah yang bagus, tumbuhan harus ditopang dengan ajir atau tongkat dari bilah bambu. Fungsinya supaya buah yang dihasilkan tidak bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu supaya terjadi penetrasi sinar matahari ke seluruh belahan tanaman.


Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tumbuhan tumbuh besar. Biasanya sebelum umur tumbuhan 3 hari terhitung semenjak pertama ditanam. Hal ini dimaksudkan supaya ajir yang ditancapkan tidak melukai akar tanaman.


Siapkan ajir sepanjang 1,5 meter. Tancapkan ajir tersebut pada lubang tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan. Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk abjad X. Kemudian siapkan bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara horisontal diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali rafia.


b. Penyiraman


Penyiraman yang teratur sangat diharapkan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tumbuhan satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.


Ketika trend hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah.


c. Pemupukan susulan


Pemupukan susulan diharapkan mulai tumbuhan berumur satu minggu. Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat sanggup dilarutkan terlebih dahulu. Pupuk yang dipakai sanggup pupuk cair organik atau pupuk kimia buatan.


Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya melon:


 melon tumbuh merambat tetapi tidak sanggup memanjat √ Panduan teknis budidaya melon


d. Penyerbukan buatan


Pada trend kemarau penyerbukan dilakukan oleh serangga penyerbuk. Namun ketika trend hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk berkurang. Untuk mendapat kualitas yang baik lakukan penyerbukan buatan.


Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari, sebelum pukul 10. Bila terlalu siang kuncup bunga sudah agak layu atau menutup. Lakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13. Dalam satu pohon setidaknya sanggup ditumbuhkan 3-4 calon buah. Kemudian diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara hingga panen cukup 1-2 per pohon, tergantung ukuran buahnya. Bila ukuran buahnya besar, cukup satu per pohon.


e. Hama dan penyakit


Budidaya melon di kawasan tropis ibarat Indonesia cukup rentan dengan serangan hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang budidaya melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, tungau. Sedangkan penyakit yang menyerang antara lain antraknosa, anyir buah, anyir batang dan mosaik.


Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur teknis ibarat rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun. Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan takaran anjuran.


Pemanenan


Biasanya budidaya melon siap dipanen sehabis berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak terang dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma.


Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini mempunyai kegunaan untuk menawarkan waktu lebih pada distribusi.


Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Tangkai dipotong ibarat abjad  T, jadi belahan yang dipotong ialah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar telah siap dipanen.


—–

Referensi



  1. Sobir dan Firmansyah. 2014. Berkebun melon unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

  2. Cara pemupukan tumbuhan melon. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/cara-memupuk-tanaman-melon/. Diakses 6 Juni 2014 pukul 17:44 WIB.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com