- Kondisi mesin sepeda motor bersama-sama sanggup diketahui melalui indra pendengaran. Ketika semua komponen berjalan baik, maka bunyi yang keluar akan halus, tidak ada yang abnormal sedikitpun.
Sebaliknya, dalam kondisi tidak biasa, bunyi yang keluar akan aneh. Contohnya, keluarnya bunyi "kretek-kretek" di mesin sebelah kiri. Apa yang terjadi pada mesin saat bunyi ini keluar?
"Biasanya jika berisik di mesin sebelah kiri itu sebab rantai keteng sudah kendur. Seperti rem jika kendur aja suaranya," ujar Eko Safitrianto, mekanik Clinic Motor yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rantai keteng, atau rantai mesin, yakni komponen kecil yang menghubungkan antara roda gigi poros noken as (penggerak rocker arm). Secara sederhana, ia berfungsi untuk menggerakkan klep hisap dan buang.
Fungsi yang demikian mengharuskan rantai keteng dalam keregangan yang sesuai. Ketika sudah kendur, maka yang terjadi yakni rantai akan bergesekan dengan komponen terdekat lain. Muncullah suara-suara berisik itu.
Namun Eko menggaris bawahi, jika rantai keteng itu tidak selamanya ada di kiri. Pada motor tertentu, ia berada di sebelah kanan. Dengan begitu, diagnosa asal bunyi berisik juga harus melihat jenis motornya.
"Contohnya Yamaha Scorpio, rantai ketengnya itu ada di sebelah kanan mesin. Tapi memang lebih banyak motor yang ketengnya ada di kiri," sambung Eko.
Persoalannya, rantai keteng ini hanya sanggup diketahui kerusakannya saat sudah rusak. Tidak ada perawatan terencana untuk komponen yang satu ini. Awet atau tidaknya rantai keteng tergantung dari banyak hal, termasuk intensitas pemakaian motor.
Tidak ada cara lain untuk menghilangkan bunyi itu selain mengganti rantainya. Harganya sangat beragam. Tapi yang niscaya mencapai ratusan ribu rupiah. Biaya jasanya pun cukup tinggi sebab ia harus membongkar sebagian mesin.
Sumber : liputan6
"Biasanya jika berisik di mesin sebelah kiri itu sebab rantai keteng sudah kendur. Seperti rem jika kendur aja suaranya," ujar Eko Safitrianto, mekanik Clinic Motor yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Rantai keteng, atau rantai mesin, yakni komponen kecil yang menghubungkan antara roda gigi poros noken as (penggerak rocker arm). Secara sederhana, ia berfungsi untuk menggerakkan klep hisap dan buang.
Fungsi yang demikian mengharuskan rantai keteng dalam keregangan yang sesuai. Ketika sudah kendur, maka yang terjadi yakni rantai akan bergesekan dengan komponen terdekat lain. Muncullah suara-suara berisik itu.
Namun Eko menggaris bawahi, jika rantai keteng itu tidak selamanya ada di kiri. Pada motor tertentu, ia berada di sebelah kanan. Dengan begitu, diagnosa asal bunyi berisik juga harus melihat jenis motornya.
"Contohnya Yamaha Scorpio, rantai ketengnya itu ada di sebelah kanan mesin. Tapi memang lebih banyak motor yang ketengnya ada di kiri," sambung Eko.
Persoalannya, rantai keteng ini hanya sanggup diketahui kerusakannya saat sudah rusak. Tidak ada perawatan terencana untuk komponen yang satu ini. Awet atau tidaknya rantai keteng tergantung dari banyak hal, termasuk intensitas pemakaian motor.
Tidak ada cara lain untuk menghilangkan bunyi itu selain mengganti rantainya. Harganya sangat beragam. Tapi yang niscaya mencapai ratusan ribu rupiah. Biaya jasanya pun cukup tinggi sebab ia harus membongkar sebagian mesin.
Sumber : liputan6
Sumber http://www.blogotech.net