Daur Hidup Belalang – Belalang merupakan juga binatang yang tergolong dalam kelas serangga atau insecta. Hewan ini menjadi hama bagi petani, alasannya ialah masakan pokok mereka berupa dedaunan yang hijau.
Meskipun begitu, belalang juga menjadi peranan penting dalam kelangsungan ekosistem dalam habitatnya.
Saat membahas belalang, tak lengkap jikalau tidak membahas bagaimana fase daur hidup yang akan dialami belalang selama hidupnya.
Berikut ini, SantinoRice.com akan membahas perihal daur hidup belalang. Mari disimak saja gaes.
Contents
Daur Hidup Belalang

Secara umum, belalang akan mengalami daur hidup yang tidak sempurna, dimana Daur Hidup Belalang yaitu, telur -> nimfa -> dewasa. Berikut klarifikasi yang sudah penulis siapkan.
1. Fase Telur
Proses daur hidup pertama yang akan dijalani belalang ialah fase telur. Dimana telur tersebut dihasilkan dari hasil perkawinan antara sperma jantan dengan sel telur betina.
Telur – telur tersebut, diletakkan oleh induk betina diberbagai tempat, biasanya ada di dalam tanah, batang tanaman maupun di daun.
Dalam sekali bertelur, induk betina bisa menghasilkan 10 sampai 300 telur serta mempunyai bentuk, mirip butiran beras.
Jika habitat belalang ada di wilayah subtropis, induk betina akan meletakkan telurnya dibawah tanah, dengan kedalaman hing 4 cm.
Hal tersebut tentunya, untuk lebih menjaga suhu telur dalam keadaan tetap hangat dan tidak rusak saat terjadinya pergantian musim.
Untuk durasi dalam penetasan telur, biasanya bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan sekitar.
Jika berada diwilayah tropis, maka telur belalang akan lebih cepat menetas, sedangkan akan usang menetas kalau berada diwilayah subtropis.
2. Fase Nimfa
Seperti halnya dengan Daur Hidup Jangkrik, telur belalang akan menetas dan keluarlah nimfa.
Fase ini akan sama persis dengan fase dewasa, yang membedakan hanya ukuran tubuh, warna kulit, serta organ – organ penting yang sepenuhnya berfungsi dengan baik.
Saat masih menjadi nimfa, alat reproduksi dan sayap belum berkembang sempurna.
Selain itu, warna dari badan nimfa sedikit putih dan akan mengalami perubahan warna menjadi coklat atau hijau saat nimfa terpapar cahaya matahari.
Fase ini, umumnya akan berlangsung selama 25 sampai 40 hari sehabis menetas.
Ketika masih menjadi nimfa, masakan pokok belalang berupa daun – daun muda dan akan mengalami perubahan kulit sebanyak 4 sampai 6 kali. Tergantung dari spesies belalang dan keadaan suhu yang menjadi habitatnya.
Pada perubahan kulit yang terakhir, nimfa akan mempunyai sepasang sayap kecil ditubuhnya, sampai nimfa akan masuk kedalam fase berikutnya.
Baca Juga : Daur Hidup Lalat
3. Fase Dewasa
Fase terkahir yang terjadi bagi belalang ialah menjadi dewasa. Saat mesuk ke fase dewasa, belalang sudah mempunyai sayap yang kokoh dan lengkap, yang akan dipakai untuk terbang.
Organ reproduksi pada belalang pun sudah mulai berfungsi sempurna, dimana belalang sudah birahi dan sanggup mencari perhatian lawan jenisnya.
Mereka akan melaksanakan proses perkawinan yang akan menghasilkan telur gres lagi.
Baca Juga : Daur Hidup Ikan
Klasifikasi Belalang
Kingdom | : | Animalia |
Phyllum | : | Arthropoda |
Kelas | : | Insecta |
Ordo / Bangsa | : | Orthoptera |
Famili / Suku | : | Acrididae |
Habitat Belalang
Biasanya ekosistem dari binatang ini ialah di kawasan – kawasan terbuka serta tentunya mempunyai daun – daun hijau yang segar.
Biasanya, akan gampang ditemukan di wilayah persawahan, perkebunan, hutan, bukit, rawa – rawa serta lahan berair lainnya.
Beberapa Spesies Belalang Yang Sering Dijumpai
1. Belalang Sembah
Belalang dengan nama unik ini biasa disebut juga dengan walang kekek atau cengcorang. Hewan ini dikelompokkan kedalam bangsa mantodea.
Mengapa dinamakan belalang sembah?? alasannya ialah kalau dilihat dari bentuk kedua tangannya, mirip orang yang sedang berdoa.
Dalam hal perkawinan, belalang ini tergolong mempunyai kebiasaan yang menyeramkan, dimana belalang betina akan memakan kepala dari belalang jantan sehabis proses perkawinan selesai.
Di dunia ini, spesies belalang sembah yang telah ditemukan lebih dari 2.000 spesies. Sedangkan untuk di Indonesia, terdapat sekitar 200 lebih spesies belalang sembah.
2. Belalang Kayu
Belalang jenis ini mempunyai ukuran badan sekitar 85 mm, warna badan sedikit coklat tua. Hewan ini akan mengganti kulitnya menjadi coklat saat sedang terjadi animo dingin.
Selain itu, habitat dari binatang ini berada di kayu pepohonan atau semak – semak belukar. Tak heran kalau belalang ini disebut dengan belalang kayu.
Makhluk ini termasuk kedalam golongan acrididae, dimana mempunyai ciri khusus berupa antena yang pendek dan mempunyai alat telinga yang dipakai sebagai segmen utama abdomennya.
3. Belalang Hijau
Yang terkahir ialah belalang hijau, yang mempunyai bahasa latin atractomorpha crenulata yang juga masuk kedalam bangsa orthoptera.
Ciri khusus yang ditunjukkan oleh jenis ini berupa badan yang hijau tentunya. Namun, justru belalang jenis ini yang menjadi hama bagi para petani.
Selain itu, badan belalang ini juga dilengkapi dengan toraks, caput, abdomen dan organ lainnya.
Belalang inipun bisa merubah warna tubuhnya menjadi coklat saat suhu menjadi sangat panas, alasannya ialah mempunyai polimorfisme dalam tubuhnya.
Pelajari Juga : Daur Hidup Kambing
Sumber aciknadzirah.blogspot.com