Monday, March 20, 2017

√ Kerajaan Mataram Islam


Kerajaan Mataram Islam – Selain Kerajaan Mataram Kuno yang lebih dahulu berdiri, ternyata ada Kerajaan Mataram Islam sebagai pecahan dari Kerajaan Majapahit. Yakni keturunan dari Ki Ageng Pamanahan selaku pendiri dari kerajaan ini.





Adapun kerajaan ini berdiri di tanah Jawa sekitar periode ke-16. Tepatnya dibawah kekuasaan dari Kerajaan Pajang.





Awalnya kerajaan ini merupakan hadiah atas jasa yang telah Ki Ageng Pamanahan perbuat.





Ketika itu, Ki Ageng Pamanahan mempunyai seorang putera yang berjulukan Sutawijaya atau Panembahan Senapati.





Saat pemerintahan dibawah kekuasaan dari Sutawijaya, kerajaan ini menjelma kerajaan yang berdaulat. Yang disebut juga sebagai Kesultanan Mataram.











Sejarah Singkat Kerajaan





 ternyata ada Kerajaan Mataram Islam sebagai pecahan dari  √ Kerajaan Mataram Islam




Dimulai ketika Sultan Hadiwijaya yang berkuasa di Pajang, melantik Ki Ageng Pamanahan menjadi Bupati di Kadipaten Mataram.





Pelantikan tersebut, dikarenakan keberhasilan Ki Ageng Pamanahan membantu menaklukkan Arya Penangsang.





Kemudian, Sultan Hadiwijaya mengangkat seorang anak keturunan dari Ki Ageng Pamanahan.





Ki Ageng Pamanahan wafat di tahun 1584 masehi, kemudian jabatannya digantikan oleh Sutawijaya.





Namun, sehabis pengangkatan itu, Sutawijaya menginginkan hal lebih di kerajaan. Yaitu, ingin menguasai seluruh tanah Jawa.





Hal tersebut, diketahui oleh Sultan Hadiwijaya, sehingga sang sultan mengirim pasukannya untuk menyerang Mataram ditahun 1582 masehi.





Peperangan pun tidak terhindarkan, yang mengakibatkan pasukan Sultan Hadiwijaya mengalami kekalahan.





Setelah kekalahan itu, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan alhasil wafat. Karena wafatnya Sultan Hadiwijaya, terjadi kudeta di lingkungan keluarga kerajaan.





Salah satunya ialah Pangeran Pangiri, yang tak lain menantu dari Sultan Hadiwijaya sekaligus sebagai Bupati di Kadipaten Demak. Pangeran Pangiri menyerang Kerajaan Pajang untuk mendapat tahta kerajaan.





Namun, penyerangan yang dilakukan oleh Pangeran Pangiri pun gagal. Karena Kerajaan Pajang meminta pertolongan kepada Sutawijaya.





Setelah keadaan mulai membaik, Pangeran Benawa putera dari Sultan Hadiwijaya menunjukkan tahtanya kepada Sutawijaya.





Sesaat sehabis penyerahan tahta itu, sentra pemerintahan Kerajaan Pajang pindah ke Mataram di tahun 1586 masehi, yang kemudian berganti nama menjadi Kerajaan Mataram.





Baca Juga : Kerajaan Aceh





Silsilah Kerajaan Mataram Islam





1. Ki Ageng Pamanahan (1556 – 1584 Masehi)





 ternyata ada Kerajaan Mataram Islam sebagai pecahan dari  √ Kerajaan Mataram Islam




Ki Ageng Pamanahan mendirikan Desa Mataram ditahun 1556 masehi. Desa ini dipimping pribadi oleh puteranya yang berjulukan Sutawijaya.





Dahulu, sebelum menjadi sebuah desa, daerah ini merupakan hutan lebat. Yang kemudian dibuka dan dinamakan Alas Mentaok.





Selanjutnya, Ki Ageng Pamanahan mengganti nama Alas Mentaok menjadi Mataram.





Beliau tutup usia di tahun 1584 masehi dan dimakamkan di Kota Gede, Yogyakarta.










2. Panembahan Senapati atau Sutawijaya (1584 – 1601 Masehi)





Setelah wafatnya Ki Ageng Pamanahan, kekuasaan pun dipegang oleh Panembahan Sutawijaya, yang tak lain merupakan putera dari Ki Ageng Pamanahan.





Sutawijaya merupakan anak angkat dari Sultan Hadiwijaya. Dahulunya, Beliau yaitu senapati utama Sultan Pajang, sehingga mendapat gelar Panembahan Senapati.





Dibawah kekuasaan Panembahan Senapati, kerajaan ini bangun serta memperluas wilayah kerajaannya.





Sebagian wilayah yang menjadi kekuasaan kerajaan ini ada di Surabaya, ibarat Pajang, Demak, Madiun, Pasuruan, Tuban dan wilayah lainnya.










3. Raden Mas Jolang (1601 – 1613 Masehi)





Selanjutnya, tahta kerajaan jatuh kepada Raden Mas Jolang, yang tak lain putera dari Panembahan Senapati. Ibunya berjulukan Ki Ageng Panjawi.





Sedangkan untuk gelar dari Raden Mas Jolang ialah Panembahan Anyakrawatu.





Ketika menjabat, keadaan kerajaan sedang terjadi banyak peperangan. Hal ini tentunya, untuk memperluas wilayah kekuasaan atau mempertahankan wilayah kekuasaan.





Raden Mas Jolang menjabat selama 12 tahun, wafat ditahun 1613 masehi di desa Krapyak dan dimakamkan di wilayah Pasar Gede.










4. Raden Mas Rangsang (1613 – 1646 Masehi)





Raja ke-3 ialah Raden Mas Rangsang, putera Raden Mas Jolang. Nama lain Beliau yaitu Sultan Ageng Senapati Ingalaga Ngabdurrachman.





Ketika memerintah, kerajaan ini mengalami masa kejayaannya. Dimana Kerajaan Mataram berhasil memperluas wilayah kekuasaannya di tanah Jawa.





Selain itu, Raden Mas Rangsang membuatkan bidang pertanian di kerajaan. Beliau tutup usia di tahun 1546 masehi dan dimakamkan di Imogiri.










5. Sultan Amangkurat I (1646 – 1676 Masehi)





Merupakan anak dari Sultan Ageng Senapati Ingalaga Ngabdurrachman. Pada masanya, Sultan Amangkurat I memindahkan sentra dari Koda Gede ke Pleret di tahun 1647 masehi.





Ketika memerintah, keadan kerjaan menjadi terpecah belah. Disebabkan lantaran Sultan Amangkurat I bekerja sama dengan pihak VOC Belanda.





Beliau wafat di tanggal 10 Juli 1677 serta dikebumikan di Telagawangin, Tegal.










6. Sultan Amangkurat II (1677 – 1703 Masehi)





Sebelum peninggalan Sultan Amangkurat I, Beliau sudah mengangkat Sultan Amangkurat II untuk menggantikannya.





Nama orisinil Sultan Amangkurat II ialah Raden Mas Rahmat. Lalu, Beliau mendirikan kerjaan yang berjulukan Kasunanan Kartasura, dimana kasunanan ini kelanjutan dari Kerajaan Mataram Islam.





Adapun, Sultan Amangkurat II ini dijuluki rakyatnya sebagai Sunan Amral atau Admiral. Dikarenakan ketika bekerja, Beliau selalu memakai pakaian watak orang – orang Eropa.










Itulah artikel wacana Kerajaan Mataram Islam yang ada di Jawa Tengah. Semoga sanggup menambah wawasan kalian wacana sejarah kerajaan di Indonesia.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com