Kutukan Allah sangat harus kita hindari baik di dunia ini maupun di hari darul abadi kelak nantinya. Kalau saja seandainya kutukan itu tiba dari insan mungkin kita tidak perlu begitu risau dengan kutukan tersebut, akan tetapi lain halnya kalau kutukan itu sendiri datangnya dari yang zat maha pencipta alam semesta dan segala isi nya mungkin kita harus sangat takut dengan kutukan itu. Ada enam golongan yang telah ditentukan/digambarkan oleh Nabi Huhammad Saw yang akan mendapatkan kutukan Allah dihari darul abadi kelak, dimana mereka para golongan ini tidak akan dilihat (ditilik) oleh Alllah Swt, apalagi melihat wajah meraka. Untuk itu kita wajib mengetahui golongan mana saja yang telah digambarkan oleh rasulullah Muhammad Saw tersebut, supaya kita tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan oleh nabi.
![]() |
6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya |
Adapun golongan-golongan yang digambarkan oleh Nabi Muhammad Saw tersebut yakni sebagai berikut:
1. Orang yang merubah ayat Al Quran
Adapun orang yang merubah ayat Al quran yakni orang yang menambahkan ataupun mengurangi ayat dari Al Alquran itu sendiri. Kita sebagai umat islam sangat dihentikan untuk mengotak-atik ayat Al quranulkarim, apalagi mengurangi isi dari ayat ayat tersebut. Sebagai orang yang beriman kita diwajibkan mempelajari semua isi Al Alquran dangan sempurna. Itulah mungkin yang menjadi alasan mengapa ayat Al Alquran akan tetap terjaga kemurnianya hingga hari simpulan zaman sebagaimana yang telah di janjikan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw. Malaikat Jibrail yang ketika masa hidup para nabi bertugas untuk memberikan wahyu dari Allah maka ketika semua wahyu Allah Swt sudah tersampaikan, secara otomatis kiprah malaikat jibrail berlanjut dengan menjaga kemurnia dari ayat-ayat Allah Swt tersebut.
Secara lebih luas, para ulama yang muktabar juga beropini kalau yang dimaksud dengan merubah ayat al quran ini juga termasuk orang yang mentafsirkan ayat al-quran dengan menyalahi aturan aturan ilmu tafsir yang di tentukan oleh para ulama tafsir yang muktabar. Seperti kita menafsirkan ayat ayat al quran dengan sesuka hati kita untuk dipakai sebagai perjuangan dalam mencapai tujuan yang kita inginkan (menafsirkan ayat al-quran degan maksud-maksud tertentu) inagat tidakan yang demikian juga termasuk dalam katagori orang yang menambah dan mengurangi ayat al-quran dimana dikemudian hari akan di kutuk oleh Allah Swt.
2. Orang yang Mendustakan Qadar Allah Swt
Qadar secara umum sanggup diartikan ketentuan ataupun ketetapan Allah atas sesuatu. Ingat segala apun insiden di dunia ini semuanya terjadi hanya sebab kehendak Allah Swt. Sebagi pola ketetapan ataupun garis kehidupan kita baik kedukaan, kebahagian, kepahitan dan penderitaan itu semua merupakan suatu ketetapan Allah Swt kepada kita sebagai hamba Nya. Kaya miskin gulung tikar sakit sehat dan segala hal lain yang kita dapatkan dalam hidup ini semua itu yakni ketentuan dariNya. Sebagai orang yang beriman kita sangat dihentikan untuk mengingkari segala ketetapan yang telah Allah tentukan kepada kita sebagi hambanNya. Jangan pernah kita menyalahkan Allah Swt sebab kemiskinan yang kita alami di dunia ini, sebab semua itu ada diam-diam yang tidak sanggup kita singkapi sebagai makluk ciptaaNya. Yang terperinci apapun ketepan Allah berikan kepada kita semua itu yakni yang terbaik, jadi sebagai hamba kita harus terus berusah/beriktiar dan berdoa untuk mendapatkan segala akomodasi yang diberikan olah Allah Swt. Anjuran untuk berusaha ini juga Allah anjurkan kepada kita dalam firamNya, yang artinya: tidak akan saya ubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri merubahnya. Maksudnya terus berusaha dan berdoa untuk mendapatkan akomodasi dari Allah Swt dalam mengarungi kehidupan ini.
3. Penguasa yang Z*lim
Penguasa yang zal*m yakni penguasa yang selalu menyakiti, menyengsarakan dan yang suka menipu ranyatnya dengan kebohongan yang mereka buat. Sebagai pememimpin kita diharuskan berbuat baik kepada para raknyat kita bukan malah menciptakan kebohongan dan kesengsaraan kepda ranykatnya sendiri. Mereka para penguasa zalim ini tidak akan pernah berpikir tenttng bagiamana memperlihatkan kemakmuran kepada ranyat mereka akan tetapi yang mereka pikirkan yakni bagaiman cara yang efektif untuk memperkaya para kroni kroni mereka sendiri. Padahal Allah Swt dan rasulnya Nabi Muhammad Saw sangat membenci para pemimipin yang suka berbuat zal*m tersebut sebagaimana yang digambarkan dalam hadist berikut ini:
وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka kemudian membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan saya bukan dari golongannya, dan dia tidak sanggup mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia yakni serpihan dari golonganku, dan saya dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Pada hadist yang lain Nabi Muhammad Saw juga bersabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ
“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)
4. Orang yang Menghalalkan Perkara perkara yang telah Diharam oleh Allah Swt
Islam sudah sangat jalas mengatur perihal ketentuan mana yang haram, mana yang mubah, mana yang wajib, mana yang sunnah, dan mana perkara yang tergolong mubah. Disamping itu para ulama juga sudah memperlihatkan citra yang terperinci perihal ketentuan ketentuan tersebut dalam banyak sekali kita Piqih meraka. Makara sebagia umat islam kita diwajibkan untuk tunduk dan patuh terhadap ketentuan ketentuan yang sudah di menetapkan tersebut. Kita sebagai mukmin tidak dibolehkan menghalakan yang haram menjadi mubah, sebagaimana contohnya ajin* termasuk dalam katagori binatang yang diharamkan untuk disentuh. Namun sebab kita sangat menyukai dan memelihar anj*ng tersebut, maka kita menganggap boleh memeluk anj*ng tersebut layaknya memeluk kucing, dengan alasan kalau anj*ng tersebut kering alias tidak berair bulunya. Ini bekerjsama merupakan kesalahan yang sangat besar dalam memahami makna boleh bersentuhan dengan anji*g yang kering. Yang dimaksud dibolehkan tersebut yakni ketika kita secara tidak sengaja terkena/bersentuhan dengan an*ing yang dalam keadaan bulunya kering sedangkan kalau kita sengaja memeluknya perkara tersebut akan berbeda sebab ketentuan bulu anji*g yang kering dibolehkan bersentuhan dalam keadaan ketidaksengajan bukan dalam keadaan sengaja. Kalau keadaannya sengaja maka mutlak hukumnya haram.
5. Orang yang Menghalalkan apa yang Diharamkan atas Keturunan Nabi Muhammad
kumum kita pahami kalau sebagian keturunan nabi Muhammad Saw masih ada hingga dengan ketika kini ini, umunya mereka memakai nama Said. Sebagai kerurunan nabi Muhammad mereka dihentikan mendapatkan zakat. Makara kalau ada orang yang beranggapan kalau ketentuan keturunan nabi tersebut tersebut termasuk dalam golongan pakir maka dibolehkan mendapatkan zakat, maka pendapat tersebut sudah berlawanan dengan apa yang Allah tentukan kepada keturunan nabi Muhammad Saw. Dan ini termasuk dalam katagori menghalalkan apa yang Allah haramkan kepada keturunan Nabi Muhammad Saw.
6. Orang yang Meninggalkan SunnahKu
banyak sekali sunnah yang nabi ajarkan kepada kita lewat banyak sekali baik melalui pendapat para ulama taupun dari hadist dari dia sendiri. Makara orang yang tidak mengerjakan sunnah yang di anjurkan oleh nabi Muhammad saw tersebut digolongkan juga kapada golongan orang yang akan mendapatkan kutukan Allah Saw di hari darul abadi kelak.
Sekian saja citra perihal golongan yang menerima kutukan Allah dan Rasulnya di hari simpulan zaman kelak, biar kita tidak termasuk dalam golongan tersebut dan kita doakan biar kita akan mejadi gongan yang akan mendapatkan syafaat dari nabi besar Muhammad Saw kelak amien.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/