Sunday, July 2, 2017

√ Definisi Dan Konsep Evaluasi Autentik Dalam Acara Pembelajaran

Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Salah satu model penilaian yang diusung dalam Kurikulum K.13 ialah penilaian Autentik, adapun makna dari penilaian Authentik (Authentic Assessment) ialah penilaian/pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil berguru penerima didik dalam tiga ranah intelegensi yaitu ranah Afektif (sikap), Psikomotor (keterampilan), dan Kognitif (pengetahuan). Penilaian autentik terdiri dari kata: Authentic dan assessment. Autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel, sedangkan Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 

Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil berguru √ Definisi dan Konsep penilaian Autentik Dalam kegiatan Pembelajaran
Definisi dan Konsep penilaian Authentik Dalam kegiatan Pembelajar

Penilaian Autentik dilakukan untuk sanggup mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Yang mencakup Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan penilaiannya dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi yang kasatmata (real). Tujuan Penilaian authentik dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi penerima didik yang dikaitkan dengan situasi kasatmata bukan dunia sekolah. Oleh alasannya ialah itu, dalam melaksanakan penilaian dipakai banyak sekali bentuk dan teknik penilaian. Penilaian Autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh penerima didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang sanggup dilakukan oleh penerima didik.

Kita tahu bergotong-royong proses berguru sanggup dikategorikan dalam 2 kategori yaitu:

1. Belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu sanggup mengarah kepada tingkah laris yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laris yang yang tidak baik.

2. Belajar juga merupakan suatu proses perubahan yang terjadi melalui latihan latihan dan pengalaman pengalaman yang dilalui. Untuk sanggup disebut belajar, maka perubahan itu intinya ialah perubahan kecakapan gres baik berupa skill ataupun keahlian tertentu, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Adapun tingkah laris yang mengalami perubahan alasannya ialah berguru berkaitan dengan banyak sekali aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis seseorang (peserta didik). Kita tahu bergotong-royong untuk segala jenis teori berguru manapun yang dipakai pada prinsipnya tetap menekankan jikalau berguru mencakup segala perubahan yang terjadi pada diri penerima didik baik perubahan dari pola berpikir, pengetahuan, informasi, kebiasaan, perilaku apresiasi maupun perubahan aspek lainnya.


Maka dari klarifikasi konsep berguru di atas, Secara konseptual penilaian autentik akan lebih bermakna secara signifikan jikalau dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun, dengan alasan penilaian Authentik lebih merangkupi ketiga aspek ranah kompetensi yang disebutkan diatas. Dalam penerapannya, saat seorang pendidik menerapkan penilaian yang autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi berguru penerima didiknya, maka pendidik menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, perilaku dan skill yang dimiliki siswa dengan melaksanakan acara mengukur, mengamati dan mencoba baik dalam kegiatan didalam kelas maupun di luar kelas.

pada dasarnya Penilaian autentik dan tuntutan kurikulum 2013 mempunyai relevansi berpengaruh terhadap pendekatan ilmiah (Scientific approach) yang dipakai dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Alasanya alasannya ialah jenis Penilaian tersebut bisa menggambarkan peningkatan hasil berguru penerima didik, baik dalam rangka melaksanakan proses observasi, bertanya, mencoba, Menalar dan mengkomunikasikan.

kita paham bergotong-royong Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan penerima didik untuk mengatakan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Di samping itu, Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Secara umum jenis Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang memakai standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau menciptakan tanggapan singkat. Maka dari itu, penggunaan pola penilaian menyerupai ini tetap dibolehkan dalam proses pembelajaran, dengan alasan alasannya ialah memang lazim dipakai dan sudah memperoleh legitimasi secara akademik alasannya ialah Penilaian autentik sanggup dibentuk oleh guru sendiri, baik guru secara tim atau dengan cara bekerja sama antara guru dengan penerima didik. Satu hal yang harus dipahami jikalau dlam penilaian autentik penglibatan siswa sangat penting diperlukan. Anologi ini didasarkan pada bergotong-royong penerima didik sanggup melaksanakan acara berguru lebih baik saat mereka tahu bagaimana akan dinilai, sedangkan Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan kemampuan pemahaman mereka terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disamping juga untuk menumbuhkan minat berguru mereka menjadi semakin tinggi untuk meningkatkan kemampuan berguru nya.

Jenis Jenis Penilaian Autentik
Adapun jenis jenis Jenis-jenis penilaian autentik sanggup dikategorikan dalam 4 jenis yaitu:

1. Penilaian Kinerja
adapun makan dari Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta penerima didik untuk melaksanakan suatu kiprah pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, pemfokusan penilaiannya sanggup dilakukan pada proses atau produk. Adapun jenis Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk (product), sedangkan jenis penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik (practise). Adapun rujukan dari Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat musik, melaksanakan pengamatan suatu obyek dengan memakai mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster, kerajinan, puisi, dan sebagainya

2. Penilaian Proyek
Pengertian penilaian berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugasan tertentu yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu (telah ditentukan). Adapun jenis dari kiprah tersebut ialah berupa tugasan berbentuk pemeriksaan yang mencakup dari tahapan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. 

3. Penilaian Portofolio
Pengertian Penilaian Portofolio ialah merupakan kumpulan hasil karya seorang penerima didik, sebagai hasil pelaksanaan kiprah kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh penerima didik bersama guru, sebagai bab dari perjuangan mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum

4. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan tanggapan yang diberikan kepada penerima didik dalam bentuk tulisan. Namun harus dipahami jikalau dalam menjawab setiap soal penerima didik tidak selalu dituntun untuk merespon dalam bentuk goresan pena akan tetapi sanggup juga dalam bentuk yang lain menyerupai memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.


Sumber http://www.pondok-belajar.com/