Supervisi guru merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah atau oleh guru senior yang di tunjuk oleh kepala sekolah dalam sekolah tersebut. Sistem supervisi ini sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit atau secara berkelanjutan dengan terprogram dan terarah semoga mencapai apa yang ditargetkan oleh sekolah tersebut.
![]() |
Supervisi Guru dan Tahapan pelaksanaanya |
Sebagaimana yang kita pahami bersama, Salah satu kiprah kepala sekolah yaitu melaksanakan supervisi akademik yang mempunyai kegunaan membantu guru dalam menyebarkan kemampuan pengelola pembelajaran. Sebaiknya, aktivitas Supervisi akademik di sekolah harus menjadi sebuah kegiatan yang direncanakan, berkala dan terprogram, yang bertujuan untuk merubah sikap guru baik pola pikirnya atau kebiasaannya dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Secara umum kita sanggup garis bawahi bahwa tujuan Supervisi akademik dilakukan kepala sekolah atau yang senior yang ditunjuk yaitu antara lain untuk:
- Membimbing guru untuk sanggup menentukan memakai strategi/metoda/teknik yang sanggup menyebarkan aneka macam potensi yang ada.
- Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bimbingan di dalam kelas.
- Membimbing guru dalam mengelola, merawat, menyebarkan dan memakai akomodasi pembelajaran baik merupakan media atau alat bantu lainnya semoga lebih terarah dan terampil.
- Memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan jelas dan terarah sesuai dengan kompetensi yang telah di tentukan.
- Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan guru, dalam rangka meningkatkan mutu proses hasil pembelajaran.
- Membantu guru dalam menggambarkan kompetensi guru meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Membantu guru ingusan menyebarkan kurikulum silabus dan RPP.
Selain hal diatas, Sasaran umum dari proses supervisi akademik ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, dan memanfaatkan sumber dan media pembelajaran pembelajaran yang ada dilingkungan sekolah.
Tahapan Pelaksanaan Supervisi Guru
1. Siklus 1
Dalam tahapan pelaksanaan ini biasanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua, setia siklus tersebut mempunyai ruang lingkup yang sama yaitu Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan observasi guru, kepala sekolah melaksanakan hal-hal berikut :
- Meningkatkan pengetahuan supervisi akademik; dengan membaca modul ihwal supervisi akademik.
- Melakukan wawancara dengan guru yang akan disupervisi ihwal jadwal, KD dan kesiapan guru yang akan disupervisi akademik. Ini bertujuan semoga guru yang akan di supervisi akan mempunyai kesiapan yang matang, contohnya dengan mendalami KD yang akan di supervisi oleh kepala sekolah.
- Menyusun program, menciptakan jadwal, menciptakan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran, instrumen observasi kelas, daftar pernyataan sehabis observasi, dan instrumen tindak lanjut supervisi akademik. Dalam tahapan penyusunan instrumen evaluasi sebaiknya kepala sekolah harus membuatnya dengan sebaik mungkin yang meliputi aspek-aspek yang perlu untuk di nilai, bukan hanya dengan melaksanakan copy paste lembaran observasi yang ada. Disamping menentukan jenis instrumen penilaian, kepala sekolah juga harus mendalami kembali semua aspek pengetahuan yang mencakupi pengetahuan pedagogik dan lain sebagainya,
b. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi akademik meliputi tiga tahapan kegiatan yaitu : Pra Observasi, Observasi, dan Paska Observasi.
1). Pra observasi
Dalam tahapan pra observasi ini, guru diberitahu dan dinyatakan kesiapannya untuk disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior serta menentukan SK dan KD yang akan disupervisi, sehabis ada kesepakatan jadwal, guru diminta untuk mengisi format pra observasi yang harus diisi, dan menunjukkan RPP yang akan dipakai pada ketika disupervisi. Supervisor dalam hal ini kepala sekolah atau guru senior menelaah RPP yang telah diberikan oleh guru yang akan disupervisi. Dan menunjukkan sedikit catatan terhadap kelemahan-kelemahan penyusunan nya untuk dipakai sebagai contoh dasar dalam pelaksanaan proses tahapan selanjutnya yaitu observasi.
2). Observasi,
Sesuai dengan aktivitas yang telah disepakati kegiatan supervisi pun dilakukan. Kepala sekolah ataun guru senior yang ditunjuk melaksanakan supervisi terhadap guru di kelas. Dalam tahapan ini, kepala sekolah atau guru senior dilarang melaksanakan penguatan yang lain menyerupai melaksanakan interupsi dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang di supervisi, kiprah supervisi yaitu mengamati dan menilai sebagai poin dasar yang dipakai pada tahapan selanjutnya.
Adapun tahapan observasi yang dilakukan pada tahapan observasi kelas ini mencakupi hal-hal berikut:
- Pendahuluan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa dan memberikan tujuan pembelajaran dan hal lain sebagainya yang masih tergolong dalam kategori pendahuluan
- Kegiatan inti memberikan informasi yang akan dipelajari. Dalam tahapan ini banyak sekali aspek yang harus diamati menyerupai penguasaan kelas, penggunaan metode dan pendekatan dan juga kesesuaian bahan latih dengan pencapaian bahan yang telah ditentukan (diharapkan).
- Kegiatan epilog diakhiri dengan menyimpulkan bahan yang telah disampaikan.
3). Pasca observasi,
setelah observasi dilakukan, dilanjutkan dengan kegiatan refleksi singkat dengan guru ingusan terhadap apa yang telah dilakukan pada tahapan observasi. Pertanyaan yang ditanyakan berkaitan dengan bagaimana perasaan/kesan guru yang di supervisi tersebut sehabis melaksanakan proses pembelajaran yang diamati oleh kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk.. Kemudian kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk menunjukkan kebanggaan terhadap hal-hal yang sudah baik yang dilakukan oleh guru ingusan selama proses pembelajaran, disamping juga penguatan terhadap hal-hal yang belum sesuai dengan apa yang dilakukan pada ketika pelaksanaan observasi di kelas. Poin penguatan atau masukan ini sangat dibutuhkan sekali disampaikan kepada guru yang di supervisi, dimana contoh atau catatan ini akan diperbaiki lagi oleh guru tersebut pada tahapan observasi siklus kedua. dengan adanya perbaikan ini, maka kelemahan pada siklus pertama sanggup tertutupi pada siklus kedua sehingga evaluasi nya akan menjadi baik dan menyerupai diharapkan oleh kedua belah pihak (Supervisor dan guru yang di supervisi)
Sumber http://www.pondok-belajar.com/