Pertanyaan mengenai planning masa depan sudah menjadi hal umum di masyarat kita, contohnya pada seorang anak yang gres lulus sekolah, mereka akan sering menerima pertanyaan “setelah ini mau lanjut kuliah atau bekerja? Mau kuliah dimana?” dan pertanyaan-pertayaan lain yang serupa. Pertanyaan semacam itu tidak jarang menghantui para remaja yang akan tumbuh remaja itu, tak jarang hingga menjadikan kegelisahan dan ketakutan yang berlebihan bagi mereka.
Tidak sedikit jumlah siswa-siswi yang merasa galau perihal apa yang akan mereka kerjakan sehabis lulus dari dingklik sekolah, pada umumnya mereka berencana untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tinggi favoritnya, ada yang berencana untuk memperdalam ilmu di bidang tertentu dengan mengambil kursus, beberapa lainnya berencana untuk pribadi bekerja, dan tidak menutup kemungkinan sebagian dari mereka berencana untuk melangsungkan kesepakatan nikah di usia muda. Semua itu tergantung dengan faktor lingkungan daerah mereka mencar ilmu dan tumbuh dewasa.
Untuk itu, guru dan orang bau tanah mempunyai tugas yang sangat penting untuk membantu mengarahkan bawah umur nya menentukan yang baik untuk masa depannya. Bimbingan dan isyarat dari orang bau tanah sangat mempunyai kegunaan bagi anaknya, lantaran adanya pinjaman dari orang bau tanah dan guru sanggup menambah semangat anak-anak, dan dengan adanya isyarat yang sempurna bawah umur sanggup berpikiran lebih terbuka sehingga sanggup lebih mempertimbangkan apa-apa yang akan mereka putuskan.
Kebanyakan orang bau tanah ingin anaknya menuruti harapan mereka dalam menentukan masa depannya, hal-hal seerti ini yang banyak menciptakan bawah umur menjadi dilema. Bila tidak berdasarkan dikatai durhaka, tapi kalau dituruti rata-rata apa yang diinginkan orang bau tanah sedikit bebeda dengan yang diinginkan anaknya. Dalam hal ini terdapat beberapa kasus, namun selama yang diinginkan oleh orang bau tanah itu yaitu hal baik, sebagai seorang anak hendaknya mempertimbangkan hal itu dan tidak menolaknya secara mentah-mentah, lantaran setiap orang bau tanah niscaya menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Sebagai seorang anak, harus juga mempertimbangkan kondisi orang bau tanah sebelum lalu tetapkan untuk menentukan suatu hal, lantaran anak merupakan tanggung jawab orang tuanya. Segala hal yang berkaitan dengan seorang anak, orang bau tanah turut menanggung akibatnya. Oleh lantaran itu, segala hal yang berkaitan dengan masa depan seorang anak harusnya dikomunikasikan dengan baik, orang bau tanah wajib tahu apa yang diingkan oleh anaknya, dan anak juga wajib memahami keadaan dan harapan oang tuanya.
Misalnya dalam hal tetapkan untu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tinggi, kebanyakan anak akan galau akan menentukan jurusan apa, tidak jarang apa yang diinginkan anak berbeda dengan orang tuanya, dalam hal ini, menuruti harapan anak tidak ada salahnya, lantaran yang menjalani kegiatan perkuliahan yaitu anaknya. Akan tetai sebagai anak, mempertimbangkan kondisi orang bau tanah itu hal yang utama. Jika orang bau tanah sudah menyetujui harapan kita, maka wajib bagi kita untuk menunjukan pada kedua orang bau tanah bahwa kita bisa.
Apabila seorang anak dipaksa untuk melaksanakan hal yang tidak mereka inginkannya walaupun itu hal yang baik berdasarkan orang tuanya, maka hasil yang didapatkan tidak akan baik, semuanya sanggup menjadi hal yang sia-sia saja.
Secara keseluruhan, sanggup ditarik kesimpulan bahwa komunikasi dalam keluarga sangatlah penting, orang bau tanah wajib mendengarkan apa yang diinginkan oleh anaknya, dan anak wajib pula memahami harapan orang tuanya. Apa yang disampaikan dan diajarkan oleh guru kepada muridnya jugalah besar lengan berkuasa pada seorang anak dalam menentukan masa depannya. Oleh lantaran itu, memperlihatkan pendidikan yang terbaik pada seorang anak itu perlu, supaya anak sanggup tumbuh, berkembang, dan berpikir dengan baik.
Pada dasarnya, setiap orang bau tanah menginginkan yang terbaik untuk anaknya, kebahagiaan orang bau tanah yaitu ketika melihat anaknya menjadi orang yang sukses, bahagia, dan menjadi orang yang lebih baik dari dirinya. (DNA)
Sumber aciknadzirah.blogspot.com