Bila kita menyikapi kemajuan pendidikan di aceh dari tahun-ketahun mungkin kita akan merasa sedikit bahagia dan sedikit merasa tersinggung. Kita merasa sedikit bahagia lantaran lulusan anak Sekolah Menengan Atas diaceh tiap tahun terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi kita merasa tersinggung lantaran anak yang lulus ujian masuk sekolah tinggi tinggi tahun ini lebih rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya meskipun tingkat kelulusan tahun kemudian lebih rendah dari pada tahun ini tetapi persentase untuk lulus Perguruan tinggi lebih tinggi dari tahun ini.
Dilema Dunia Pendidikan Kita |
Makara satu pertanyaan besar yang ternggiang di hati kita kok sanggup jumlah yang lulus sekolah tinggi tinggi lebih rendah tahun ini dibandingkan tahun kemudian padahal tingkat kelulusan Sekolah Menengan Atas tahun ini lebih besar persentasinya dibandingkan tahun lalu. Jelas disini menjadikan seribu tanda tanya, dugaannya tentu akan mengarah kepada sistem pengelolaan pendidikan baik di tempat tingkat I ataupun tingkat dua. Ironis memang bila kita melihat hal ini kita merasa sedikit aib dengan tempat lain yang persentase kelulusannya rendah tetapi tingkat kelulusannya keperguruan tinggi lebih tinggi dari pada kita. Makara disini siapa yang harus disalahkan. Tetapi kita tidak perlu mencari siapa yang harus disalahkan dan dibenarkan.
Bila kita mengamati proses jalannya Ujian Nasional dengan jeli mungkin kita akan sanggup menemukan balasan dari ini semua. Tidak heran lagi selama ini kita mengamati anak aceh yang ikut UN merasa tidak takut dan galau bahkan mereka kita temui lagi santai dengan teman mereka dimalam Ujian Nasional berlangsung. Makara kalau kita melihat fenomena ini mungkin akan tersisa sedikit pertanyaan dengan kejanggalan ini ibarat apakah mereka memang udah siap untuk ikut UN besok atau mereka memang gak mau tau sama sekali dengan ujian tersebut.
jadi kalau kita mau menelusuri ini semua mungkin kita tidak akan gampang mendapat balasan dari pertanyaan ini, lantaran siswa dan guru akan menentukan membisu saat kita menanyakan hal ini. Tetapi kalau saja ada terjadi kecurangan saat UN berlangsung dimana guru akan berjuang mati-matian untuk meluluskan siswanya mungkin ini akan menjadi suatu bumerang yang sangat besar terhadap pendidikan kita, ini akan menjadi tahap awal dimana harga diri guru akan terhina di mata siswa-siswanya. Memang hal ini tidak berdampak pribadi pada waktu itu juga, akan tetapi usang kelamaan harga diri guru akan rendah dimata siswa, lantaran tiap lulusan yang telah mengikuti UN akan memberitahukan pada adek-adeknya yang akan UN bila guru akan membantu mereka nanti waktu UN. Makara disini belum dewasa akan merasa tidak perlu lagi berguru dan akan sering mangkir sehingga apa yang diajarkan guru tidak ada yang dipelari kembali dirumah. Praktis mudahan saja hal ibarat ini tidak terjadi selama ini sehingga guru tetap menjadi figure yang mulia di masyarakat dan siwa-siswanya.
Makara untuk menemukan balasan dari kejanggalan ini ada baiknya Pemerintah Daerah Aceh mengadakan satu penelitian pendidikan (educational research) untuk mendapat balasan dari ini semua. Tetapai penelitian ini harus melibatkankan paling tidak 50% sekolah yang ada di aceh dan penelitian ini harus independent sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. Data yang didapatkan dari semua sample harus benar dengan menekankan bila penelitian ini bukan untuk mencari kesalahan akan tetapi lebih menitik beratkan pada peningkatan mutu pendidikan dan juga sebagai masukan bagi pemeritah dalam menjalankan sistem pendidikan kedepan.
Alasan saya kenapa penelitian ini diharapkan lantaran sangat mustahil masuk logika bila sekolah yang tidak ada guru kimia dan bahasa ingris memperoleh nilai yang sangat manis pada hasil UN. Ini bukan omong kosong tetapi begitulah realita yang ada sekarang.
Catatan kecil dari saya ini bukan bermaksud menyalahkan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan tetapi hanya menitik beratkan pada perbaikan sistim saja, alasannya yaitu kalau hal ini tidak mendapat perhatian kusus dari pihak terkait apa yang akan kita lakukan untuk aceh kedepan? Akan dikemanakan mereka semua? Sebab mereka yaitu generasi kita kedepan untuk mengisi setiap posisi sentral di aceh dalam menjalankan roda pemerintah.