Shulman (1986, 1987, 1992) membuat Pedagogical Model Penalaran, berbentuk circle dari beberapa acara yang harus lengkap bagi seorang guru untuk mengajar yang baik: pemahaman, transformasi, pengajaran, evaluasi, refleksi, dan pemahaman gres Dalam mengajar pertama-tama kita memahami tujuan, struktur materi subjek, dan ide-ide di dalam dan di luar disiplin ilmu. Guru perlu memahami apa yang mereka ajarkan. Pemahaman tujuan ialah sangat penting dalam pengajaran
Reasoning Pedagogik (Aspek-Aspek Pengetahuan Pedagogik) |
Tujuan pemahaman
1. Untuk memungkinkan siswa memakai dan menikmati pengalaman mencar ilmu mereka
2. Untuk meningkatkan tanggung jawab siswa untuk menjadi orang yang peduli
3. Supaya siswa lebih percaya dan menghormati orang lain,
4. Untuk memperlihatkan kesempatan pada siswa wacana bagaimana untuk bertanya dan menemukan isu baru.
5. Untuk membantu menyebarkan pemahaman siswa yang lebih luas wacana isu baru.
6. Untuk membantu menyebarkan keterampilan siswa dan nilai-nilai mereka akan perlu untuk berfungsi dalam suatu masyarakat yang bebas dan adil (Shulman, 1992)
Transformasi
Kunci untuk dalam pengetahuan dasar mengajar terletak di isi materi dan kafahaman guru wacana pedagogi. Ini dimaksudkan untuk mengubah pengetahuan konten ke dalam bentuk yang berpengaruh terhadap banyak sekali kemampuan siswa dan latar belakang. Transformasi tersebut membutuhkan beberapa kombinasi dari proses berikut:
Persiapan (dari materi teks yang diberikan), yang meliputi proses penafsiran kritis
Representasi ide-ide dalam bentuk analogi gres dan metafora (Guru, pengetahuan), termasuk cara mereka dalam berbicara wacana pengajaran, tidak hanya meliputi rujukan untuk apa guru "harus" melakukannya, hal ini juga termasuk menyajikan materi dengan memakai bahasa kiasan dan metafora [ Glatthorn, 1990].)
Instructional pilihan dari antara metode pengajaran dan model Adaptasi dari bahan-bahan dan acara siswa untuk mencerminkan karakteristik gaya mencar ilmu siswa. Glatthorn (1990) menggambarkan hal ini sebagai proses penggunaan material yang sesuai dengan karakteristik siswa. Guru harus mempertimbangkan aspek-aspek yang relevan terhadap kemampuan siswa, jenis kelamin, bahasa, budaya, motivasi, atau pengetahuan dan keterampilan yang akan menghipnotis respons mereka terhadap berbagai bentuk presentasi dan representasi.
Insruksional/Pengajaran
instruksi/Pengajaran terdiri dari banyak sekali tindakan pengajaran, pengajaran mencakupi banyak sekali aspek yang paling penting dari pedagogi: seperti: manajemen, presentasi, interaksi, kerja kelompok, disiplin, humor, mempertanyakan, inovasi dan penyelidikan.
Evaluasi
Guru perlu berpikir wacana pengujian dan penilaian sebagai perpanjangan pengajaran, bukan sebagai yang terpisah dari proses pengajaran. Proses penilaian meliputi peperiksaan untuk memahami dan kesalahan selama mengajar serta menguji pemahaman siswa pada final pelajaran atau unit. Disamping juga untuk mengevaluasi kinerja guru sendiri.
Refleksi
Proses ini termasuk meninjau, merekonstruksi, dan menganalisis secara kritis kemampuan diri sendiri dan kemudian menjadikanya sebagai perubahan untuk menjadi guru yang lebih baik. Inilah yang dilakukan seorang guru saat ia melihat kembali pada pengajaran dan pembelajaran yang telah dijalankanya. Lucas (sebagaimana dikutip dalam Ornstein et al., 2000) beropini bahwa refleksi merupakan bab penting dari pengembangan profesional pendidik. Semua guru diharapkan untuk mempelajari dan mengamati hasil serta alasan untuk memilih keberhasilan atau kegagalan siswa. Melalui refleksi, guru memusatkan perhatian pada keprihatinan mereka, lebih memahami sikap mengajar mereka (siswa) sendiri, dan untuk membantu diri sendiri atau kolega untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru. Melalui praktek reflektif dalam kelompok pengaturan, guru perlu mencar ilmu untuk mendengarkan dengan cermat satu sama lain, yang juga memberi merekakan tenatng wawasan akan karya mereka sendiri (Ornstein et al., 2000).
Pemahaman Baru
Melalui tindakan pengajaran yang masuk akal,(reasionable)" guru mencapai pemahaman gres dari tujuan pendidikan, baik dari segi mata pelajaran yang diajarkan, siswa, dan proses pedagogi sendiri (Brodkey, 1986).
Siswa (guru penonton) ialah elemen penting bagi guru untuk mempertimbangkan saat memakai model pedagogis. Mengajar dengan cara yang bekerjasama dengan siswa juga memerlukan pemahaman wacana perbedaan-perbedaan yang mungkin timbul dari budaya, pengalaman keluarga, menyebarkan kecerdasan, dan pendekatan untuk belajar. Guru perlu membangun dasar pengetahuan pelajar pedagogi (Grimmet & Mackinnon, 1992).
Untuk membantu semua siswa belajar, guru perlu beberapa pengetahuan wacana belajar. Mereka perlu untuk berpikir wacana apa tujuan pembelajaran, dan bagaimana tetapkan jenis mencar ilmu yang paling diharapkan dalam konteks yang berbeda. Guru harus sanggup mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan penerima didik, dan harus mempunyai pengetahuan untuk meningkatkan pengatahuan siswa yang kurang terampil. Guru perlu tahu wacana kurikulum sumber daya dan teknologi untuk menghubungkan siswa dengan sumber-sumber isu dan pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ide-ide, mendapat dan mensintesis informasi, dalam memecahkan masalah. Dan guru perlu tahu wacana kolaborasi-cara menyusun interaksi di antara siswa sehingga pembelajaran yang lebih berpengaruh sanggup terjadi; bagaimana untuk berkolaborasi dengan guru lain, dan bagaimana bekerja dengan orang bau tanah untuk mendapat pengalaman di sekolah (Shulman, 1992).
Aspek-aspek yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam mengajar:
pedagogik, yang meliputi:
a. Ilmupengajaran, penilaian, teori, dan skill bahasa (languange skill)
b. Sikap&disposisi, meliputi: sikap positif, dan dedikasi
c. kemahiran, meliputi: mengajar, deduktif dan induktif
d. kemahiran lain ibarat komunikasi, komputer, internet, dan penguasaan media belajar
Components of pedagogical content knowledge
understanding of the purposes for teaching subject matters
knowledge of the students understanding in subject
curricular knowledge
knowledge of instructional practice
How we define the subject matter?
What are the purposes of teaching the subject in the school?
Why is the subject important for students to study?
Referensi
Reformasi oleh buku: tugas materi kurikulum dalam pembelajaran dan pengajaran guru reformasi? Pendidikan Peneliti, 25 (9), 6-8.
Shulman, L. (1986). Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Educational Review, 57 (1), 1-22. Shulman, L. (1987).
Allan C. Ornstein Francis P. hunkins