Akhir-akhir ini semakin banyak dewasa yang mengidap maag baik yang masih tanda-tanda maag hingga yang sudah dalam status maag kronis. Maag atau gastritis merupakan penyakit lambung yang disebabkan kelebihan asam lambung yang mengakibatkan dinding lambung tidak berpengaruh menahan asam lambung tadi, sehingga timbullah rasa sakit yang dialami oleh penderita (Riyanto, 2016). Sependapat dengan pernyataan tersebut Sukarmin (2012) menyatakan bahwa gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang sanggup menimbulkan pembekakan mukosa lambung hingga terlepasnya epitel mukosa. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung dengan karakteritik anoreksia, perasaan penuh di perut, rasa tidak nyaman epigastrium, mual dan muntah. Dengan tanda gajala nyeri tekan epigastrium, mual dan muntah.
Maag ini sendiri sangat mungkin menyerang insan yang berusia renta lantaran seiring bertambahnya usia kondisi fisik seseorang akan semakin melemah atau tidak sanggup bekerja secara optimal ibarat ketika muda, dalam hal ini seiring bertambahnya usia seseorang mukosa gaster pada lambung akan cenderung menjadi tipis sehingga kemungkinan terinfeksi Helicobacter pylori akan meningkat. (Megawati & Nosi, 2014)
Kecenderungan maag menyerang di usia muda merupakan akhir dari adanya rujukan hidup yang kurang sehat seperti;
1. Pola masakan kurang teratur
Kebiasaan menunda makan merupakan faktor pemicu munculnya gastritis yang sudah diketahui oleh khalayak umum namun masih saja diabaikan oleh banyak orang terutama dewasa yang sedang bersemangatnya mengikuti acara serta kesibukan yang ditekuni. Kebiasaan menunda waktu makan ini kemungkinan menjadi faktor utama dari munculnya gastritis lantaran batas waktu insan menahan lapar yakni antara 2-3 jam saja, lebih dari estimasi tersebut produksi asam lambung akan meningkat sehingga kehadirannya mengiritasi mukosa lambung dan menimbulkan rasa nyeri. (Sani, Tina, & Nashriana Jufri, 2016)
2. Kebiasaan merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok sanggup mengiritasi tukak lambung serta menghambat prosedur kerja sel dinding lambung dalam mengeluarkan sekresi getah pelindung dinding lambung dari serangan asam lambung berlebih. Dengan demikian sel dinding lambung tidak bisa menjalankan kiprahnya dengan baik sehingga dinding lambung rentan terluka yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit. (Kurnia Gustin, 2011)
3. Terlalu sering memakan masakan yang kurang bersih, terlalu pedas dan atau asam
Makanan yang terlalu pedas maupun asam yang dikonsumsi rutin atau dalam rentang waktu yang relatif singkat sanggup mengiritasi sel dinding lambung sehingga sanggup mengakibatkan luka yang sanggup mengakibatkan nyeri lambung. (Sani et al., 2016)
4. Stress berlebih dan kurang tidur
Terlalu memikirkan kegiatan sehari-hari sehingga tenaga terforsir sanggup menimbulkan stress yang sanggup berujung pada meningkatnya asam lambung. Selain itu, kurangnya waktu istirahat sanggup enyebabkan badan menjadi lebih lemah. Saat tidur, badan akan dengan sendirinya memulihkan kondisi dan membentuk antibody. (Riyanto, 2016)
Berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan diatas diketahui bahwa penyebab utama munculnya gastritis yakni meningkatnya asam lambung. Dengan demikian pengobatan yang mungkin sanggup dilakukan yakni dengan menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati bisul yang mungkin terjadi pada lambung dan mengobati rasa sakit yang diderita. Apabila gastritis tidak segera ditangani dan atau tidak ditangani dengan sempurna maka terdapat kemungkinan akan memicu munculnya penyakit lainnya ibarat sesak napas.
Untuk lebih terang lagi, sanggup dilihat Video Gastritis :)
Referensi
Kurnia Gustin, R. (2011). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI.
Megawati, A., & Nosi, H. (2014). BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG DI RAWAT DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR.
Riyanto, A. (2016). PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS.
Sani, W., Tina, L., & Nashriana Jufri, N. (2016). ANALISIS FAKTOR KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA PETANI NILAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIWORO SELATAN KAB. MUNA BARAT DESA KASIMPA JAYA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
Sukarmin. (2012). Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com