Tuesday, February 27, 2018

√ Makalah Perdagangan Internasional

Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran Ekonomi yaitu Tentang “Perdagangan Internasional“. Berikut dibawah ini penjelasannya:


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Makalah Perdagangan Internasional



Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan Internasional yakni perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar komitmen bersama. Penduduk yang dimaksud sanggup berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.


Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik gres dirasakan beberapa kurun belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.




Teori Perdagangan Internasional


Berikut ini terdapat beberapa teori perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut:




1. Pandangan Kaum Merkantilisme


Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan impian dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan wacana politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan.


Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar kurun ke-16 berdasar pemikiran menyebarkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua wangsit pokok, yaitu:



  1. Pemupukan logam mulia, tujuannya yakni pembentukan negara nasional yang berpengaruh dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan menyebarkan kekuatan negara tersebut;

  2. Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri yakni memperoleh perhiasan logam mulia.


Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor sanggup dibayar dengan logam mulia.


Kebijakan merkantilis lainnya yakni kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert.




2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith


Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.



  • Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional). dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara sanggup memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.

  • Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi. Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang mempunyai keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.


Keuntungan mutlak diartikan sebagai laba yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang diperlukan untuk menciptakan barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu alasannya sanggup menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut mempunyai laba mutlak dalam produksi barang.


Jadi, laba mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah kalau dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.


Berdasarkan ulasan di atas sanggup diketahui, bahwaIndonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan.


Besarnya laba sanggup dihitung sebagai berikut.



  1. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan mendapat 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapat 4 unit elektronik. Dengan demikian, kalau Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh laba sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).

  2. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapat 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapat 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, kalau negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh laba sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25 elektronik).




3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo


David Ricardo memberikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith mempunyai kelemahan, di antaranya sebagai berikut.



  • Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan Negara lain? Sebagai citra awal, di satu pihak suatu negara mempunyai faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas sanggup disimpilkan, bahwa kalau kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak sanggup mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.

  • Apakah negara tersebut juga sanggup mengadakan perdagangan internasional. Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang sanggup dibandingkan) yang dipakai sebagai dasar dalam perdagangan internasional yakni banyaknya tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melaksanakan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi berdasarkan David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap sanggup ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.


Jadi, laba komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah kalau diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.


Berdasarkan tabel di atas sanggup diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah.


Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapat keuntungan.


Besarnya laba sanggup dihitung sebagai berikut:



  • Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan mendapat laba sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah – 0,625 rempah-rempah).

  • Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan mendapat laba sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik-1 elektronik).




4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill


Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill gotong royong melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan memilih Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD).


Maksud Teori Timbal Balik yakni menyeimbangkan antara seruan dengan penawarannya, alasannya baik seruan dan penawaran memilih besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor. Jadi, berdasarkan J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu sanggup dilaksanakan di kedua negara tersebut.


Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang diperlukan untuk menciptakan seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang diperlukan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.




Kebijakan Perdagangan Internasional


Berbagai macam kebijakan yang mungkin sanggup dilaksanakan suatu negara untuk mendapat manfaat dari aktivitas perdagangan internasional antara lain:




1. Proteksi


Proteksi yakni kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk perlindungan yang sanggup dijalankan suatu negara antara lain :






  1. Larangan Impor




Melarang impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri, terutama untuk barang-barang yang dimiliki daya gila yang lemah.






  1. Tarif Impor




Mengenakan tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk mengurangi masuknya barang-barang tersebut.






  1. Quota




Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri.






  1. Subsidi




Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya semoga sanggup memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.






  1. Premi




Memberikan premi kepada produsen yang bisa mencapai jumlah produksi tertentu dengan kualitas yang baik sehingga mempunyai daya saing.




2. Perdagangan Bebas


Kebijakan perdagangan bebas yakni kebijakan dalam perdagangan internasional untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional. Penentuan dan pentapan harga di serahkan bebas, itu hanya berlaku bagi negara anggota yang tergabung dalam kelompok perdagangan bebas tersebut.




3. Politik Dumping


Politik dumping yakni kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil produksi lebih murah di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik dumping yakni untuk meningkatkan daya saing untuk memperluas pasar.




Contoh :



  • Mobil Jepang di Singapura di jual dengan harga 1 juta yen, sementara di Jepang dijual dengan harga 1,4 juta yen.

  • Mie instan di Malaysia di jual Rp 500,- sedangkan di dalam negeri di jual Rp 750.-




Manfaat Perdagangan Internasional


Berikut ini terdapat beberapa manfaat perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut:






  1. Memperoleh barang yang tidak sanggup diproduksi di negeri sendiri




Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara bisa memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.






  1. Memperoleh laba dari spesialisasi




Sebab utama aktivitas perdagangan luar negeri yakni untuk memperoleh laba yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.






  1. Memperluas pasar dan menambah keuntungan




Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal alasannya mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang menjadikan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha sanggup menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.






  1. Transfer teknologi modern




Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.




Hambatan Perdagangan Internasional


Berikut ini terdapat beberapa kendala perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut:



  • Perbedaan mata uang

  • Kebijakan impor suatu negara-negara proteksi

  • Quota impor

  • Perang dan resesi

  • Adanya tarif yang dibebankan pada atau atas melintas tempat pabean

  • Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu lama




Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Banyak faktor yang mendorong suatu negara melaksanakan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :



  1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

  2. Keinginan memperoleh laba dan meningkatkan pendapatan negara

  3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi

  4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

  5. Adanya perbedaan keadaan menyerupai sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

  6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

  7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan pinjaman dari negara lain.

  8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.




Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Ekonomi Tentang Teori Perdagangan Internasional: Pengertian, Kebijakan, Manfaat, Hambatan dan Faktor


Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!




Baca Artikel Lainnya:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com