Saturday, February 10, 2018

√ Satu Peristiwa, Dua Rasa



Seorang penulis populer duduk di ruang kerjanya...dia mengambil penanya... dan mulai menulis :

Tahun lalu... aku harus dioperasi untuk mengeluarkan kerikil empedu. Saya harus terbaring cukup usang di ranjang.
Di tahun yang sama.... aku berusia 60 th dan harus keluar dari pekerjaan di perusahaan yang begitu aku senangi...yang sudah aku tekuni selama 30 thn.
Di tahun itu juga..saya ditinggalkan ayah tercinta.
Kemudian... masih di tahun yang sama anak aku gagal di ujian selesai kedokteran....karena kecelakaan mobil. Biaya bengkel akhir kerusakan kendaraan beroda empat yaitu bentuk kesialan di tahun itu....

Akhirnya beliau menulis :
Sungguh...Tahun yang sangat jelek !
                                       
Istri sang penulis masuk ke ruangan... dan menjumpai suaminya yang sedang murung dan termenung. Dari belakang...sang istri melihat goresan pena sang suami. Perlahan-lahan ia mundur dan keluar dari ruangan....15 menit kemudian beliau masuk lagi dan meletakkan sebuah kertas berisi goresan pena sebagai berikut :

Tahun lalu... kesudahannya aku berhasil menyingkirkan kantong empedu aku yang selama bertahun-tahun menciptakan perut aku sakit.
Di tahun itu juga...saya bersyukur dapat pensiun dengan kondisi sehat wal'afiat. Sekarang.... aku dapat memakai waktu saya...untuk menulis sesuatu dengan fokus yang lebih baik dan penuh kebahagiaan.
Pada tahun yang sama... ayah aku yang berusia 95 tahun... tanpa kondisi kritis menghadap Allah SWT.
Dan masih di tahun yg sama pula....Allah SWT melindungi anak aku dari kecelakaan yang hebat.....Mobil kami memang rusak berat akhir kecelakaan tersebut... tapi anak aku selamat tanpa cacat sedikit pun...
                                     
Pada kalimat terakhir ia menulis :
Tahun itu.... yaitu tahun yang penuh limpahan rahmat Allah SWT yg luar biasa.... dan kami lalui dengan takjub.
                                     
Sang penulis tersenyum.... dan mengalir rasa hangat di dadanya atas interpretasi rasa syukur atas tahun menakjubkan yang dilewatinya....
                                         
"Di dalam hidup ini.... kita harus mengerti bahwa bukan kebahagiaan yang menciptakan kita bersyukur. Namun rasa syukurlah yang menciptakan kita bahagia...."
                           
Dan... berlatihlah melihat suatu problem dari sudut pandang positif....
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com