Tuesday, March 20, 2018

√ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno“. Berikut dibawah ini penjelasannya:


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Mengetahui perkembangan kerajaan Mataram Kuno  sanggup dipakai sumber yang berupa prasasti. Ada beberapa prasasti yang berkaitan dengan kerajaan Mataram Kuno di antaranya prasasti Canggala, prasasti Kalasan, Prasasti Klura, Prasasti kedu atau prasastibalitung. Di samping beberapa prasasti tersebut, sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno juga berasal dari info cina.





Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti-prasasti itu berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Berikut dibawah ini terdapat 11 prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno, antara lain:




1. Prasasti Sojomerto


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Sojomerto ialah peninggalan dari Wangsa Sailendra yang pertama kali ditemukan di desa sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang di provinsi Jawa Tengah. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Melayu kuno serta beraksara kawi. Prasasti sojomerto sendiri bersifat keagamaan siwais.




Prasasti ini berisikan wacana keluarga dari tokoh utamanya yaitu Dapunta Selendra. Dapunta Selendra ini mempunyai Ayah yang berjulukan Santanu, ibu yang berjulukan Bhadrawati serta istrinya yang berjulukan Sampula. Menurut Prof. Drs. Boechari, ia beropini bahwa tokoh yang berjulukan Dapunta selendra merupakan cikal bakal adanya raja-raja keturunan dari Wangsa Sailendra yang ketika itu berkuasa di kerajaan Mataram Hindu.




Prasasti sojomerto sendiri terbuat dari watu andesit yang mempunyai panjang 43 cm dengan tebal 7 cm serta tinggi 78 cm.




2. Prasasti Mantyasih


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti mantyasih ialah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini mempunyai nama lain ibarat prasasti tembaga kedu atau sering juga dikenal dengan nama prasasti Balitung. Prasasti ini pertama kali ditemukan di kampung mateseh, Magelang Utara yang berada di provinsi Jawa Tengah. Prasasti ini memperlihatkan informasi wacana daftar silsilah raja-raja yang memimpin Kerajaan Mataram sebelum raja Balitung.




Tujuan dibuatnya prasasti ini ialah sebagai upaya untuk melegitimasi Balitung sehingga menyebutkan raja-raja yang memimpin sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan dari Mataram Kuno. Selain itu di dalam prasasti ini juga disebutkan bahwa Desa Mantyasih ditetapkan Raja Balitung sebagai desa perdikan atau kawasan bebas pajak.




Berikut nama-nama raja-raja Mataram kuno yang disebutkan di dalam Prasasti Mantyasih. Nama-nama Raja tersebut antara lain :



  • Raja Sanjaya

  • Rakai Panangkaran

  • Rakai Panunggalan

  • Rakai Warak

  • Rakai Garung

  • Rakai Pikatan

  • Rakai Kayuwangi

  • Ratu Watuhumalang

  • Rakai Watukura Dyah Balitung




3. Prasasti Gondosuli


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Gondosuli merupakan objek yang sangat bersejarah dan juga populer di Kabupaten Temanggung. Prasasti ini sekarang  terletak di desa Gondosuli Kecamatan bulu yang mempunyai jarak kurang lebih 13 km ke arah barat. Prasasti ini ditulis pada tahun 832 Masehi. Prasasti Gondosuli merupakan prasasti yang memuat informasi wacana tentang betapa jayanya Dinasti Sanjaya terutama di masa pemerintahan rangkai patahan yaitu raja dari kerajaan Mataram Hindu.




Prasasti Gondosuli yang merupakan obyek wisata sejarah yang sanggup memperlihatkan informasi yang sangat penting terutama wacana gambaran mengenai kehidupan sosial budaya dari masyarakat temanggung pada ketika dahulu kala. Saat ini prasasti Gondosuli sangat dijaga sekali akan kelestariannya maka dari itu ketika ini prasasti di atasnya didirikan bangunan yang diberi pagar keliling dari besi serta beratap seng. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga keamanan serta pertolongan dari Prasasti yang sangat bersejarah dari kerajaan Mataram Kuno tersebut.




4. Prasasti Canggal


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Canggal disebut juga dengan prasasti Sanjaya ataupun Prasasti Gunung Wukir. Prasasti ini ditemukan di halaman Candi Gunung wukir di desa kadiluwih, Kecamatan salam di provinsi Jawa Tengah. Prasasti Canggal ditulis pada watu memakai bahasa Sansekerta dengan abjad pallawa. Prasasti ini dipandang sebagai sebuah pernyataan diri dari Raja Sanjaya pada tahun 732 M sebagai seorang penguasa dari Kerajaan Mataram Kuno.




Prasasti Canggal memperlihatkan informasi wacana pendirian Lingga yakni lambang Siwa di desa kunjarakunja oleh Raja Sanjaya. Selain itu prasasti ini memperlihatkan informasi bahwa yang menjadi raja pada awalnya ialah sanna yang lalu digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha yang merupakan saudara dari Sanna.




5. Prasasti Kelurak


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Kelurak ialah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di bersahabat Candi lumbung yaitu di Desa Kelurahan Benar Utara, kompleks percandian prambanan di Provinsi Jawa Tengah. Prasasti Kelurak memperlihatkan informasi wacana didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah dari Raja Indra yang mempunyai gelar Sanggramadhananjaya.




Berdasarkan keterangan hebat sejarah yang dimaksud bangunan suci tersebut tidak lain ialah Candi Sewu yang berlokasi di Kompleks Percandian Prambanan. Itu ialah sebagian informasi saja dari Prasasti Kelurak, lantaran untuk mengetahui keseluruhan isinya tidak dimungkinkan lagi dikarenakan kondisi dari prasasti yang sudah rusak.




6. Prasasti Kalasan


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno berikutnya ialah prasasti Kalasan. Prasasti ini ialah peninggalan dari Wangsa Sanjaya. Prasasti Kalasan pertama kali ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Jogjakarta. Prasasti ini ditulis di dalam bahasa Sansekerta serta memakai huruf pranagari.




Prasasti ini memperlihatkan informasi bahwa guru sang raja yang berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana, yang merupakan mustika keluarga dari Sailendra Wamsatilaka atas seruan dari keluarga Syailendra, dengan tujuan untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan juga sebuah biara bagi para pendeta dan yang terakhir ialah penghargaan Desa Kalasan untuk para sangha yaitu komunitas Kebiarawan dalam agama Buddha. Bangunan suci yang dimaksud serta akan dibangun ialah Candi Kalasan. Saat ini prasasti ini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.




7. Prasasti Shankara


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Shankara ialah prasasti yang berasal dari era ke-8 masehi yang ditemukan pertama kali di Sragen Jawa Tengah. Saat ini prasasti ini tidak diketahui lagi di mana keberadaannya alasannya sudah hilang. Prasasti ini dahulunya pernah disimpan oleh museum Adam Malik  akan tetapi ketika gulung tikar pada kisaran tahun 2005 atau 2006, prasasti tersebut di jual begitu saja. Prasasti shankara menceritakan wacana seorang tokoh yang berjulukan Raja Shankara yang berpindah agama lantaran agama Siwa yang dianut oleh dirinya termasuk agama yang ditakuti oleh banyak orang. Raja Shankara sendiri berpindah ke agama Buddha lantaran di agama tersebut disebutkan bahwa agama Buddha ialah agama yang welas asih.




Selain itu juga disebutkan bahwa ayah Raja shankara wafat lantaran sakit selama kurang lebih 8 hari Karena itulah raja shankara yang takut akan sang guru yang tidak benar, Raja Shankara lalu meninggalkan agama Siwa yang lalu beralih menjadi pemeluk agama Buddha Mahayana. Setelah itu Raja Shankara memindahkan sentra kerajaannya ke arah timur. Pada buku sejarah nasional Indonesia memperlihatkan informasi bahwa Raja shankara disamakan dengan rangkai panangkaran, sedangkan ayah dari Raja sangkara sendiri yang tidak disebutkan namanya disamakan dengan raja Sanjaya.




8. Prasasti Ngadoman


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti peninggalan Kerajaan Mataram kuno yang melegenda berikutnya ialah prasasti ngadoman prasasti ini ditemukan pertama kali di desa ngaduman bersahabat Salatiga di provinsi Jawa Tengah. Prasasti ini sangatlah penting lantaran diperkirakan merupakan mediator antara abjad Budha dengan abjad kawi.




9. Prasasti Plumpungan


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti Plumpungan disebut juga dengan Prasasti Hamparan. Prasasti Plumpungan ialah prasasti yang tertulis pada watu besar berjenis andesit yang mempunyai ukuran panjang 170 cm dengan lebar 190 cm serta dengan garis lingkar sepanjang 5 meter. Prasasti Ini pertama kali ditemukan di Dukuh plumpungan yaitu di Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Banyak orang yang percaya bahwa prasasti ini merupakan asal-usul kota Salatiga.




Prasasti Plumpungan ditulis dalam bahasa Sansekerta serta bahasa Jawa kuno yang tulisannya ditatah pada petak persegi 4 bergaris ganda. Berdasarkan sejarah, Prasasti Plumpungan mengandung isi wacana penetapan aturan yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan bagi desa Hampra.




Berdasarkan pakar sejarah menyatakan bahwa penulisan pada prasasti plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha/penulis dan juga pendeta/resi. Raja Bhanu yang disebut didalam prasasti tersebut ialah seorang raja yang besar pada zamannya, dimana raja tersebut banyak memperhatikan nasib serta kesejahteraan para rakyatnya.




10. Prasasti Kayumwungan


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti ini berjulukan Prasasti kayumwungan. Prasasti ini ialah sebuah prasasti pada 5 buah pegangan watu yang ditemukan di Dusun Karang Tengah, Kabupaten Temanggung di provinsi Jawa Tengah. Prasasti Kayumwungan sampai ketika ini lebih dikenal dengan nama Prasasti Karang Tengah.




Prasasti ini dituliskan dalam bahasa Sansekerta, dimana isinya memuat wacana seorang raja yang berjulukan Samaratungga yang anaknya berjulukan pramodhawardhani yang mendirikan bangunan suci di nalaya serta bangunan berjulukan Wenuwana yang berarti hutan bambu. Wenuwena dibentuk dengan tujuan sebagai tempat untuk menempatkan bubuk kremasi raja mega (Sebutan Dewa Indra).




11. Prasasti Siwagrha


 Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran  √ Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


Prasasti yang terakhir ini ialah Prasasti Siwagrha, dimana prasasti ini dikeluarkan oleh Rakai Kayuwangi di masa sehabis berakhirnya pemerintahan Rakai Pikatan. Prasasti ini memperlihatkan informasi wacana kelompok Candi Agung yang dipersembahkan untuk Dewa Siwa yang disebut dengan Shivagrha (Bahasa Sanskerta) yang berarti rumah Siwa, dimana cirinya cocok dengan kelompok Candi Prambanan. Saat ini prasasti ini disimpan di Museum Nasional Indonesia yang berada di Jakarta.




Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang 11 Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno & Gambar


Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!




Baca Artikel Lainnya:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com