Saturday, March 10, 2018

√ Teori Asam Basa Brønsted – Lowry Terkait Dengan Donor Proton

Pada tahun 1923, mahir kimia fisik Johannes Nicolaus Brønsted di Denmark dan Thomas Martin Lowry di Inggris keduanya secara independen mengusulkan teori yang membawa nama mereka. Dalam teori Brønsted-Lowry, asam dan basa didefinisikan oleh cara mereka bereaksi satu sama lain, yang memungkinkan untuk generalisasi yang lebih besar.


Teori Brønsted – Lowry, juga disebut teori proton asam dan basa, sebuah teori, diperkenalkan secara independen pada tahun 1923 oleh mahir kimia Denmark Johannes Nicolaus Brønsted dan mahir kimia Inggris Thomas Martin Lowry, yang menyatakan bahwa senyawa apa pun yang sanggup mentransfer proton ke senyawa lain ialah asam, dan senyawa yang mendapatkan proton ialah basa. Proton ialah partikel nuklir dengan muatan listrik unit positif; itu diwakili oleh simbol H + sebab merupakan inti atom hidrogen.


Menurut denah Brønsted – Lowry, zat sanggup berfungsi sebagai asam hanya dengan adanya basa; sama halnya, suatu zat sanggup berfungsi sebagai basa hanya dengan adanya asam. Lebih lanjut, saat suatu zat asam kehilangan proton, ia membentuk basa, yang disebut basa konjugat dari suatu asam, dan saat suatu zat basa memperoleh proton, ia membentuk suatu asam yang disebut asam konjugat dari suatu basa. Dengan demikian, reaksi antara zat asam, ibarat asam klorida, dan zat basa, ibarat amonia, sanggup diwakili oleh persamaan:


nsted di Denmark dan Thomas Martin Lowry di Inggris keduanya secara independen mengusulkan √ Teori asam basa Brønsted – Lowry terkait dengan donor proton


Dalam persamaan tersebut ion amonium (NH+4 ) ialah asam konjugat dengan basa amonia , dan ion klorida (Cl-) ialah basa konjugat dengan asam klorida.


Teori Brønsted-Lowry memperbesar jumlah senyawa yang dianggap sebagai asam dan basa untuk memasukkan tidak hanya molekul netral (misalnya, asam sulfat, nitrat, dan asetat, dan logam alkali hidroksida) tetapi juga atom dan molekul tertentu dengan muatan listrik positif dan negatif (kation dan anion). Ion amonium, ion hidronium, dan beberapa kation logam terhidrasi dianggap teladan asam. Ion asetat, fosfat, karbonat, sulfida, dan halogen teladan basa.



Sumber https://infoana.comm