Apoenzim, bentuk enzim yang tidak aktif, masih bisa mengikat substrat dengan afinitas yang sebanding dengan holoenzim, tetapi mereka tidak bisa mengubah substrat menjadi produk. Pengikatan substrat ke apoenzim sanggup menghasilkan perubahan konformasi yang sanggup dengan gampang dideteksi oleh pengukuran fluoresensi.
Sensor glukosa, untuk pemantauan glukosa darah secara terus-menerus, sanggup memakai enzim yang habis koenzim (apoenzim) sebagai sensor substrat nonkonsumsi. Contoh-contoh apoenzim yang dipakai untuk penginderaan glukosa ialah apoglukosa oksidase dari Aspergillus niger, apoglucose dehydrogenase dari mikroorganisme termofilik, Thermoplasma acidophilum, dan apoglucokinase dari thermophilic eubacterium Bacillus stearothermophilus, Douroour, Rossio, D’Archampoa, D’Archampoa, D’Archampoa, D’Archampoa, D’Ardojoa, D’Armatoa, D’Armatoa, D’Armatoa, D’Ardojour, D’Armatoa, D’Ardojouro, ibarat yang dilakukan di San Francisco, D’Ardo, D’Ardo. .
Fungsi utama dari apoenzim
Membuat holoenzim
Fungsi utama dari apoenzimadalah untuk menjadikan holoenzim: apoenzim disatukan dengan kofaktor dan dari hubungan ini holoenzim dihasilkan.
Membangkitkan agresi katalitik
Katalisis mengacu pada proses yang dilalui untuk dimungkinkan mempercepat beberapa reaksi kimia. Berkat apoenzim, holoenzim final dan bisa mengaktifkan agresi katalitiknya.
Sumber https://infoana.comm