Tuesday, April 24, 2018

√ Glikolisis, Jalur Biokimia Yang Pertama Ditemukan

Sel menghasilkan energi dengan memecah makromolekul. Respirasi seluler ialah proses biokimia yang mengubah “energi makanan” (dari ikatan kimia makromolekul) menjadi energi kimia dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Langkah pertama dari proses yang diatur dan rumit ini ialah glikolisis. Kata glikolisis berasal dari bahasa Latin glyco (gula) dan lisis (pemecahan). Glikolisis ialah urutan reaksi untuk pemecahan Glukosa (molekul 6-karbon) menjadi 2 molekul asam piruvat (molekul 3-karbon) dalam kondisi aerob.


Glikolisis melayani dua fungsi intraseluler utama: menghasilkan ATP dan metabolit antara untuk memberi makan ke jalur lain. Jalur glikolitik mengubah satu heksosa (karbohidrat enam karbon menyerupai glukosa), menjadi dua molekul triosa (karbohidrat tiga karbon) menyerupai piruvat, dan jaring dua molekul ATP (empat diproduksi, dua dikonsumsi) dan dua molekul nikotinamid adenin dinukleotida (NADH).


Penjelasan Glikolisis


Tahukah Anda bahwa glikolisis ialah jalur biokimia pertama yang ditemukan? Pada pertengahan 1800-an, Louis Pasteur menetapkan bahwa mikroorganisme menyebabkan pemecahan glukosa tanpa adanya oksigen (fermentasi). Pada tahun 1897, Eduard Buchner menemukan bahwa reaksi fermentasi masih sanggup dilakukan dalam ekstrak ragi bebas sel, dicapai dengan memecah sel dan mengumpulkan sitoplasma yang berisi molekul dan organel yang larut.


Tak usang kemudian pada tahun 1905, Arthur Harden dan William Young menemukan bahwa laju fermentasi menurun tanpa penambahan fosfat anorganik (Pi) dan bahwa fermentasi memerlukan kehadiran kedua komponen yang peka terhadap panas (kemudian diidentifikasi mengandung sejumlah enzim) dan berat molekul rendah, fraksi stabil panas (ion anorganik, ATP, ADP dan koenzim menyerupai NAD). Pada 1940, dengan upaya banyak orang, jalur glikolisis lengkap didirikan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof, Jakub Karol Parnas, dkk. Bahkan, glikolisis kini dikenal sebagai jalur EMP.


Nasib Glukosa


Glukosa sanggup masuk ke dalam sel dengan dua cara: Difusi yang difasilitasi melalui sekelompok protein integral yang disebut protein GLUT (pengangkut glukosa) yang memindahkan glukosa ke dalam sitosol. Anggota keluarga protein GLUT hadir dalam jaringan spesifik di seluruh badan manusia. Sebagai alternatif, transpor aktif sekunder menggerakkan glukosa terhadap gradien konsentrasinya melalui protein simpporter transmembran. Pelapor memakai energi elektrokimia dari memompa ion. Contohnya ialah transporter terkait natrium-glukosa di usus kecil, jantung, otak, dan ginjal.


Dalam kondisi aerobik (kaya O2) dan anaerob (kurang O2), glikolisis sanggup dimulai sesudah glukosa memasuki sitosol sel. Ada dua fase utama glikolisis. Fase pertama membutuhkan energi dan dianggap sebagai langkah persiapan, menjebak glukosa dalam sel dan merestrukturisasi tulang punggung enam-karbon sehingga sanggup dibelah secara efisien. Fase kedua ialah fase hasil, melepaskan energi dan menghasilkan piruvat.


Nasib Piruvat


Tergantung pada tingkat oksigen dan keberadaan mitokondria, piruvat mungkin mempunyai satu dari dua kemungkinan nasib. Di bawah kondisi aerobik, dengan hadirnya mitokondria, piruvat memasuki mitokondria, menjalani Siklus Asam Asam Sitrat dan rantai transpor elektron (ETC) untuk dioksidasi menjadi CO2, H2O, dan bahkan lebih banyak ATP. Sebaliknya, di bawah kondisi anaerob (mis., Otot yang bekerja) atau kurangnya mitokondria (mis., Prokariota), piruvat mengalami fermentasi laktat (mis., Direduksi menjadi laktat dalam kondisi anaerob). Menariknya, ragi dan beberapa basil dalam kondisi anaerob sanggup mengubah piruvat menjadi etanol melalui proses yang dikenal sebagai fermentasi alkohol.


Regulasi Glikolisis


Kontrol yang ketat dan regulasi jalur metabolisme yang dimediasi enzim, menyerupai glikolisis, sangat penting untuk berfungsinya suatu organisme. Kontrol diberikan oleh pembatasan substrat atau regulasi terkait-enzim. Keterbatasan substrat terjadi dikala konsentrasi substrat dan produk dalam sel mendekati kesetimbangan. Akibatnya, ketersediaan substrat memilih laju reaksi. Dalam regulasi terkait-enzim, konsentrasi substrat dan produk jauh dari keseimbangan. Aktivitas enzim memilih laju reaksi, yang mengontrol fluks jalur keseluruhan. Dalam glikolisis, tiga enzim pengatur ialah heksokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase.



Sumber https://infoana.comm